16| Aneh

1.2K 48 1
                                    

Perihal soal berjuang untukmu
Aku tidak pernah lelah,
Lelah hanya untuk orang lemah.

_

___________________

Killa berkali-kali melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah tidak terhitung berapa puluh menit ia menunggu seseorang yang tidak kunjung datang, SMA LASKAR sudah tidak berpenghuni hanya ada segelintir orang di sana itu juga segelintir itu kian lenyap.

Salah sendri, mengapa Killa menunggu Satria. Padahal cowok itu tidak meminta Killa untuk menunggunya, ia hanya mengangguk pelan tanpa berucap sepatah katapun. Harusnya sekarang cewek itu sudah menikmati hari-hari bersama cowok yang ia dambakan.

Keringat Killa juga sudah tidak karuan keluar dari kulit Killa yang mulus.

"Harusnya gue gak nungguin lo ya Sat, bego emang gue..." Ujar Killa bermonolog. Dengan berat hati Killa berjalan menjauh dari tempat parkiran, batu-batu kecil yang menghalangi jalannya ia tendang.

"Mana Yuko udah pasti pulang, pasti gue diomelin Ayah kalau udah nyampe."

Killa ingat, Geni--ayahnya tidak suka melihat Killa terus menerus mengajar Satria. Apa lagi sempat Geni mendengar alasan mengapa Killa pulang lebih lama. Killa sudah biasa menghadapi Ayahnya yang posessive, tapi masalahnya ia takut kalau Geni menghampiri Satria cowok itu pelajaran karena tega membuat Killa menunggu lebih lama.

"Kenapa belum pulang dek?" Killa menoleh ke arah suara, terlihat Alga yang sedang duduk diatas motornya dengan helm full face.

Killa menggeleng. "Gak papa kak." Killa menunduk melihat kakinya ang gemetar karena sudah terlalu lelah berdiri.

"Gue antar pulang ya?" Killa tidak ada pilihan lagi, ya sekarang ia akan menerima ajakan Alga untuk pulang

''Makasih kak."

Alga mengambil helm yang terikat di bangku belakang motornya dan memasangkan helm itu ke kepala Killa. Alga menatap wajah Killa dengan intens, wajah yang tidak pernah ia miliki. Alga paham itu dan menerima kenyataannya, bahwa Killa tidak akan pernah membalas perasaanya yang terus mendalam.

"Pegangan ke bahu gue, supaya lo gak jatuh dek."

Killa mengerti dan menuruti perintah Alga, sekarang Killa sudah bertengger di motor Alga. Setelah memastikan cewek yang di belakangnya sudah duduk dengan aman, Alga mulai menghidupkan mesin motornya dan menggasnya secara pelan.

Motor itu sudah keluar dari perkarangan sekolah. Tidak ada obrolan sepanjang perjalanan, hanya ada suara kendaraan-kendaraan yang meramaikan jalanan. Killa mencuri pandang ke Alga dengan melihat wajah cowok itu dari kaca spion.

Killa tidak bisa berbuat banyak, Ia sudah banyak merepotkan Alga. Dan anehnya Alga dengan senang hati direpotkan.

"Udah nyampe nih."

Killa tersadar dari lamunannya dan berusaha turun, dengan cepat Alga turun duluan dan membantu Killa.

Dari balik jendela rumah ada seseorang yang mengintip, siapa lagi bukan Geni--ayahnya. Geni keluar dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Eh nak Alga kan ya?" Tanya Geni tiba-tiba, Killa heran dari mana Ayahnya tau.

"Om Geni kan?" Tanya Alga memastikan, Alga merapikan rambutnya sebelum menyalami Geni.

"Sudah besar ya kamu, dulu kita terakhir ketemu waktu kamu smp kan ya?"

Killa mengangkat alis matanya sebelah, heran. Cewek itu masih heran.

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang