Killa menarik selimut yang menutupi ke dua badan cowok tersebut, namun saat ditarik mereka berdua menariknya kembali--tanpa sadar.
"Isshhh, bangunnnnnn..." Rengek Killa.
Mau tidak mau Killa memang harus membangunkan ke dua cowok itu, minimal satu orang. Kalau tidak? Bisa-bisa ia terlambat ke sekolah untuk hari ini. Belum lagi masih ada pr yang akan ia kerjakan nanti di kelas.
''Bangunnn, anak sialan!!!"
Karena kesal, Killa menaiki king size milik Yuko, badannya yang mungil jingkrang-jingkrak, bahkan tidak sekali dua kali ia menduduki leher Yuko.
"Ishh, masa gue nyerah si?" Gerutu Killa pada dirinya sendiri.
Andai saja Ayahnya tidak lebih pagi ke kantor, mungkin saja ia bisa berangkat bersama sang Ayah.
Tapi, semuanya berkata lain. Padahal Killa mempunyai motor beat pemberian Ayahnya. Namun ya begitulah Killa, tidak pernah ingin mengisi bensin. Dari pada uang sakunya berkurang lebih baik ia menebeng, selagi masih ada gratisan mengapa tidak?
"Hoammmmm..."
Alga mengucek matanya, agar matanya bisa melihat jelas cewek yang duduk di kaki Yuko.
"Lo gak sekolah?" Tanya Alga, Killa tidak menjawab, bibirnya yang tipis maju beberapa senti.
"Nungguin gue atau Yuko yang anterin?"
"Terserah, pokoknya bisa sampe sekolah," jawab Killa pasrah.
Yuko akhirnya bangun akibat mendengar pembicaraan Alga dan Killa.
"Nghhh, libur aja kenapa si? Cuma sehari dong," ujar Yuko yang masih mengumpulkan seluruh jiwanya.
"Gue ada urusan sama Bu Dea. Ada bimbingan, sebentar lagi gue ikut olimpiade."
Yuko melihat jam dinding di kamarnya, jarumnya sudah menunjukkan pukul 7:35 mereka sudah telat. Melihat Killa yang tampak khawatir ia segera menyuruh Alga untuk mengantar Killa.
"Lo anterin Killa ya Ga? Gak usah mandi! Cuci muka aja, terus pake seragam gue."
Alga mengangguk, bersamaan Killa yang keluar dari kamar Yuko.
***
Yuko memilih tidak sekolah, sementara Alga dan Killa sudah turun dari motor milik Alga, suasana sekolah sudah sepi, hanya ada beberapa siswa dan siswi yang berjalan. Munglin, SMA LASKAR tengah berada dalam proses belajar mengajar.
"Tuhkan telat," ucap Killa.
"Udah, ayo gue antar!" Kata Alga, belum sempat mengantar Killa ke kelasnya. Bel sudah berbunyi, al hasil cewek itu sudah ketinggalan satu mata pelajaran.
"Duh, gue ini udah bego. Masa tambah bego," kesalnya, Killa menggemaskan menurut Alga.
"Lo belum sarapan kan? Ayo sarapan dulu!" Ajak Alga, kali ini Killa menurut. Selain dia nanti akan kenyang, Killa tidak akan kehilangan uang sakunya, Alga akan dengan senang hati akan membayar pesanan Killa.
Mereka berdua berjalan ke kantin, Killa tidak masalah lagian Alga tidak buruk jika berteman. Alga baik, Alga perhatian, Alga selalu ada, dan terpenting Alga adalah manusia.
"Siniin tangan lo." Alga berusaha meraih tangan mungil milik Killa, namun Killa menghindar.
"Buat apa dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cogan
Teen FictionRank:#457 in percintaan #66 in recomendasi Update: Minggu-kamis Killa, cewek aneh, blablakan, manis, pendek, siswa biasa yang menyukai cogan anak IPA, namanya Satria Rhama Altezza, selain Cogan Satria juga memiliki sifat yang kelewatan ding...