"Woi bocil! Minta uang dong!" minta cewek itu kepada cowok pendek yang tampaknya masih kelas 10.
"G--gak ada uang ka--"
"Pelit lo ya?!"
"Udah deh La, kaya gak punya uang aja lo," lerai Yenaa, Ia menarik sahabatnya itu agar tidak membuat kerusuhan lagi.
"Gue emang gak punya, makanya minta."
"Serius lo?" tanya Gyna menyakinkan.
"Serius, guekan tadi telat. Uang jajan gue di Yuko kampret!"
Gyna mengangkat alis matanya sebelah. "Bukannya Yuko di kelasnya ya?"
Killa membuang nafasnya kasar. "Gue males ke kelasnya, najis! Nanti dikira sepupuan."
"Kan emang sepupuan setan!!!"
"Maksudnya gak mau sampe seantero sekolah tau, nih ya beruntung juga gak ada yang tau gue sepupuan sama Yuko, kalau gue buat snapgram yang isinya foto gue sama Yuko, pasti mereka ngira itu doi gue. Wajah Yuko juga lumayan sih."
"Sesuka lo aja deh La," ujar Gyna dan Yenaa. Kaki jenjang mereka berjalan melewati uks, ruang bk, tata usaha, kelas 10 dan 12. Padahal kelas 11 tidak terlalu jauh dari kantin, entah mungkin karena tradisi mereka mengelilingi sekolah dulu baru ke kantin yang sampai sekarang masih dilestarikan ke tiga cewek itu.
Bahkan wajah mereka tidak asing lagi.
Seperti biasnya, mereka selalu bercerita tanpa henti walaupun sedang berjalan atau berada di tempat yang sangat berisik sekalipun, topik pembicaraan mereka yang tidak pernah habis.
"Yang traktir gue siapa nih?" tanya Killa pada kedua sahabatnya, lantas Yenna dan Gyna saling menunjuk.
"Gue yang traktir." mereka bertiga menoleh ke arah suara, tampak Yuko yang datang memakai hoodie hijau army.
"Kita bertiga Ko?"
"Killa sendiri, lo bedua cari tempat duduk yang lain deh! Kalau kalian mau ditraktir." Yuko langsung mengambil alih duduk di sebelah Killa, yang sedang berusaha memanggil sahabatnya yang kian menjauh.
"Gue gak suka ya Ko diganggu." Yuko menyentil dahi Killa. "Siapa si yang ganggu?"
"Lolah siapa lagi?"
"Padahal gue cuman duduk di sini."
"Lo boleh duduk di sini, tapi gak ngusir sahabat-sahabat gue dong."
"Gak ngusir, cuman ngasih pilihan tadi."
"Terserah lo."
Killa mengaduk batagor yang ada di depannya, memotong bakso dan tahu itu dengan sesuka hati, toh dia sendiri yang memakannya.
"Lo motongya gak usah kaya motong daging mantan deh La.." Yuko meraih sendok dan garpu yang dipegang Killa, sekarang cowok itu yang mengambil alih, mulai dari memotong bakso dan tahu sampai menyuapi Killa.
Mungkin, semua pasang mata sudah menatap Killa dan Yuko saat ini, termasuk cowok yang duduk paling pojok bersama teman-temannya. Cowok itu tidak berhenti memperhatikan lalu melanjutkan makannya.
"Cih? Dasar murahan.."
"Siapa lagi sih yang murahan?" tanya cowok gondrong yang duduk di sampingnya.
Mendnegar pertanyaan itu, semua yang duduk di sekitar meja langsung menoleh ke titik yang sedang Satria perhatikan.
Yap dia Satria.
"Oh Killa, kirain siapa."
"Murahan gimana si Har? Kan cuman ada satu cowok di situ."
"Jangan nanya gue deh Han, tanya Satria aja gue gak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cogan
Teen FictionRank:#457 in percintaan #66 in recomendasi Update: Minggu-kamis Killa, cewek aneh, blablakan, manis, pendek, siswa biasa yang menyukai cogan anak IPA, namanya Satria Rhama Altezza, selain Cogan Satria juga memiliki sifat yang kelewatan ding...