32|brengsek

1.1K 36 4
                                    

"Brengsekkkkk!!!" pekik Yuko, cowok itu langsung memukuli Satria membabi buta. Tidak ada yang berani menghalangi Yuko menghajar tubuh Satria. Ingat tidak ada.

Mereka hanya memperhatikannya diam. Cuman Iren, Hary, dan Kiki yang mencoba untuk menjauhkan tubuh Satria dari Yuko.

Gagal. Cara itu gagal. Yuko tidak bisa dihalangi sedikitpun.

Bughh!

Bughh!!

"Anjing lo!"

"Brengsek! Otak lo dimana! Anjing! Ngomong setann!!"

Yuko memang terlihat jarang berada di dekat Killa, tapi siapa sangka. Mata Yuko di mana-mana mengawasi cewek itu.

Killa yang keluar dari kelas menyandang tas dengan mata yang sembab. Tidak sengaja melihat pertengkaran itu, ia hanya diam. Di samping kiri dan kanannya. Ada Yenaa dan Gyna menenangkan Killa.

"Ayo ke sana," ajak Killa. Mereka hanya mengiyakan ajakan itu walaupun terasa berat meingiyakan ajakan itu dengan kondisi Killa yang memang sedang tidak baik-baik saja.

Kerumunan, itu memberi cela untuk Killa beserta sahabatnya lewat. Seperti sebelumnya, Killa tidak melarang Yuko memukuli Satria. Ia lelah melihat Satria jadi besar kepala kalau selalu dibela.

Iren menyadari keberadaan Killa langsung menghampiri cewek itu.

Dan..

Plakkk!!

Sebuah tamparan mendarat ke pipi Killa. Killa tidak merasakan apapun, ia sudah kebal dengan hal yang menyakiti dirinya.

Killa diam.

Tapi ia tahu akan ada yang sakit melihat dia ditampar begitu saja.

"Kurang ajar lo!"

Gyna langsung menarik rambut panjang Iren dengan kuat. Bahkan itu belum seberapa menurutnya.

Plakk..

Jangan berfikir itu tamparan dari Killa, tapi itu dari Yenaa.

"Haha, indah banget ya. Melihat pasangan yang paling cocok di dunia," sindir Fadel yang datang entah dari mana.

Tangannya sudah melingkar dibahu Killa. Dengan senyum miring khas miliknya. Satria ingin sekali menepis tangan Fadel yang menempel dibahu Killa.  Tapi tidak bisa. Ia sudah tidak berdaya.

Yuko menarik kerah baju Satria. "Sekali gue liat lo deketin Killa. Jangan harap lo hidup." Kemudian Yuko mendorong Satria hingga tersungkur, dan berjalan mendekati Iren, memegang dagu cewek itu dengan lembut.

"Terutama lo. Gue gak peduli lo cewek atau bukan. Intinya dimata gue lo sekarang parasit di kehidupan Killa."

Iren diam.

Yuko langsung mengambil alih Killa dari Fadel.

"Makasih udah ngebelain Killa."

Hanya sepatah itu, Yuko membawa Killa pulang.
Setelah tubuh Yuko dan Killa jauh. Fadel serta Gyna dan Yenaa mengucapkan hal yang sama.

"Kalian merasa heran gak sih?"

Mereka terdiam dan saling menatap. Ternyata itu bukan perasaan aneh sendiri, namun orang lain juga pasti akan melihatnya dengan sudut pandang mereka yang sama.

"Yuko beneran sepupu Killa? Seharusnya yang cocok jadi sepupu Killa itu Alga."

"Karena keliatannya Yuko lebih suka cemburu Killa dengan Satria?"

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang