14. Seneng

1.2K 43 0
                                    

"Sumpah lo jahat banget sama Killa, padahal dia lumayan cantik, dan sebenarnya Killa gak datar. Cuman bajunya aja yang gemblong gue waktu kelas sepuluh pernah liat dia joging sama sepupu gue," jelas Hary panjang lebar, Satria sama sekali tidak antusias mendengar topik pembicaraan Hary dan Kiki.

"Gue juga pernah liat Killa pake baju biasa, duh menggoda iman!"

"Ck, datar gitu kok menggoda iman," batin Satria.

"Nahkan, Kiki juga bilang gitu. Coba tanyain satu sekolah kalau gak percaya."

"Lo mau promosiin Killa? Lagian emang satu sekolahan kenal dia?" jawab Satria.

Hary tampak berfikir sejenak. "Hmmmm, kalau gak salah dia pernah endorse."

Memang pada umumnya yang bisa endorse hanya selebgram-selebgram yang memiliki banyak followers dan tentunya cantik.

"Siapa yang ngeendorse?" tanya Kiki makin penasaran.

"Dia ngeendorse baju punya Yenaa sih."

"Sepupu lo lagi?" tanya Satria yang makin bosan dengan topik pembicaraan.

"Gue ngerasa aneh, lo suka Killa ya Ry?" terka Kiki, karena kesannya memang Hary tahu semua tentang Killa walaupun dari Yenaa--sepupunya dan tentunya sahabat Killa.

"Mana mau Killa sama gue, Killa cuman mau yang cogan-cogan dan pinter, Memperbaiki keturunan mungkin."

"Adek kelas ada tuh yang suka sama lo," kata Satria, kejadian tadi pagi masih teringat di kepala Satria, bagaimana cewek yang menitipkan kotak bekal itu ke Satria agar diberikan ke Hary.

"Paling juga khilaf, ye gak Ki?" Kiki hanya mengangguk-ngangguk.

"Soal kampanye, kita mulai kapan?" Satria mencalon sebagai ketua osis dan Kiki sebagai wakil ketua osisnya, Satria tidak pernah berfikiran dalam hidupnya mencalon sebagai ketos atau waketos, dan kali ini karena ide Kiki dan Hary. Yang katanya Satria juga mempunyai beberapa penggemar, apa lagi kian hari kian bertambah. Kalau Kiki? Jangan tanya cowok itu sering gonta ganti pasangan, Kiki menang hampir di karakter idaman cewek, hanya saja kekurangan cowok itu mudah berpaling.

"Lusa aja, gue yakin kalian bakalan menang, hmmmm lawan kalian siapa sih?"

"Fadel, temen sekelas Killa sekaligus ketua kelas," jawab Kiki yang sedang menggigit batu es.

"Jurusan Ips kan? Katanya sih anak Ips pandai bersosialisasi dengan siapapun, dan suka berdebat." entah dari mana informasi yang Hary dapat, mereka merasa hari ini Hary tau banyak hal, tidak seperti Hary yang biasanya.

"IPA juga bisa kali," celetuk Kiki, memang SMA 1 LASKAR, selama 10 tahun belakangan yang menjadi ketos dan waketos adalah anak berjurusan IPS. Atau mungkin ada dibeberapa sekolah yang sama seperti SMA 1 LASKAR.

"Bodo amat, gue juga mikirnya dari dulu gak niatan calonin diri jadi ketos, atau ikut antek-anteknya yang lain," jawab Satria tidak peduli.

"Fadel itu ikut pramuka, taukan anak pramuka gimana? Pasti kampanyenya besar-besaran." Hary tidak berhenti bercerita, pembicaraan seolah tidak pernah habis baginya.

Kiki berdecak, "Ck, lo gak inget Killa suka Satria? Eh bukan suka aja sih tuh cewek kayanya udah cinta mati, dan lo gak tau Killa gilanya bagaimana? Malah ngalahin rame dan hebohnya anak pramuka." mereka bertiga terdiam, mengingat kembali sosok Killa yang ajaib.

"Gue baru inget, kalau cinta bisa bikin orang goblok." Kiki dan Satria memangut-mangut. Cowok itu sama sekali tidak masalah jika kampanyenya tidak serame Fadel, yang jelas ia sudah mendaftar selepas dari itu semua Satria bodo amat.

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang