Cewek yang tertawa keras itu, masuk ke ruangan seni budaya. Laki-laki separuh baya yang berada di dalam ruangan itu, menatap anak muridnya itu dengan mata melotot.
Seperti tak dianggap? Ya itulah yang di rasakan guru itu, seolah ya memang dia tidak penting untuk di segani.
Dengan polos cewek itu, akhirnya menyapa guru itu dan masih terkekeh.
Ya sebelum menuju ke ruang Seni budaya, cewek itu berhasil mengerjai sang ketua kelas.
Untung saja cowok itu selalu sabar menghadapi Killa. Killa yakin, cowok itu---Fadel sudah kelelahan lari dari ujung ke ujung. Semuanya sudah Killa bayangkan bagaimana wajah kesal cowok itu.
"Mana yang lain?" Tanya Guru itu, Killa mengangkat bahunya. Lagi dan lagi cewek itu terkekeh.
Guru itu bernama Pak Fahmi, salah satu guru di SMA LASKAR, memiliki badan yang terbilang pendek dengan perut yang buncit.
Siswa laki-laki biasanya, sangat malas untuk mengikuti pelajaran dengan dia. Karena materi yang ia ajarkan memang sesuatu hal yang tidak mereka suka.
Pak Fahmi, keluar dari ruangan seni. Meninggalkan Killa, Gyna dan Yenaa di sana. Setelah mengintip guru itu dari jendela, Killa langsung memutar speaker dengan lagu alan walker, dan volumenya yang maksimum.
Ke tiga cewek itu membuat posisi dance mereka. Lalu, ber dance sesuka hati. Ingat, ruangan Seni Budaya seutuhnya sekarang hanya milik mereka.
Kenapa? Karena ruangan itu berhasil Killa kunci.
Setelah gerakan dance pertama, Killa melirik ke kaca.
Ada Fadel yang mengintip, awalnya Killa biarkan. Namun makin ke sini Fadel terus mengintip, karena kesal Killa membuka pintu ruang seni dan menemui Fadel.
"Apaa?" Tanya Killa seoalah paham, kalau Fadel ingin mengatakan sesuatu.
"Lo ngerjain gue ya? Gak ada rapat pramuka," kata Fadel, dibalas kekehan pelan dari Killa.
"Yaudah, lo gak ada kerjaan kan? Mendinh ikut gue ke dalam yuk, nge dance."
Tangan Killa menarik tangan Fadel sebelum Fadel menyetujui ajakan Killa.
Seperkian detik kemudian, Fadel menarik Killa, membuat tubuh cewek itu berptuar dan membuat dirinya berada di dada bidang Fadel.
Sebelum Killa tersadar, mata mereka saling menatap. Namun langsung buyar.
"Kalau lo gak mau, gak usah narik gue balik. Modus banget lo!"
***
"Wahh!!! Sat oy sat! Liat di grup angkatan deh," suruh Hary, awalnya Satria tidak merespon. Menurutnya gosip-gosip yang selalu ada di grup angkatan itu tidak terlalu penting, palingan ya menyebarkan kebohongan."Ya elah Har, kaya gak tau Satria aja. Dia kan gak peduli tentang gosip-gosip." Kali ini Kiki yang berbicara, cowok itu dengan gaya cool-nya menggigit sedotan jus yang ia ambil didekat kasir.
"Playboy diam aja!!"
"Tanda laku, dari pada lo?"
"Ngehina lo ya?"
"Nyadar lo?"
"Gue masih nyadar kok belum nyandar."
Mendadak Kiki memilih diam.
Tepat di sebelah meja yang di pakai Kiki, Hary dan Satria. Terdapat beberapa cewek berbisik-bisik, jujur saat itu Satria benar-benar tidak peduli, tapi ia jadi peduli setelah saat cewek itu bercerita mereka mencuri-curi pandang melihat Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cogan
Teen FictionRank:#457 in percintaan #66 in recomendasi Update: Minggu-kamis Killa, cewek aneh, blablakan, manis, pendek, siswa biasa yang menyukai cogan anak IPA, namanya Satria Rhama Altezza, selain Cogan Satria juga memiliki sifat yang kelewatan ding...