30| Cogan aneh

1K 37 3
                                    

"Kemana aja?" tanya Satria yang tiba-tiba sudah di depan Killa.
Killa berusaha menyembunyikan rasa senangnya--atas kedatangan Satria yang tiba-tiba walaupun rasanya sangat aneh.

"Gue bilangkan berulang kali? Ke mana pun Killa pergi, itu bukan urusan lo lagi," ucap Yuko penuh penekanan. Menyadarkan cowok brengsek seperti Satria agar sadar Killa bukanlah pacar Satria lagi.

Killa saat ini kesal dengan Yenaa, perkataan Yenaa satu jam yang lalu membuat dirinya sangat panik. Namun, Killa juga senang bisa menatap Satria lagi seperti sekarang.

"Ikut gue!" Satria langsung memegang  pergelangan tangan Killa, namun Yuko kembali mengambil alih.

"Lo bawa ke mana? Pulang lo sana! Killa baru pulang KENCAN dengan Alga," kata Yuko menekankan kata 'Kencan'.

Rahang Satrianseperti mengeras, lalu melihat keberadaan Alga di atas motor. Cowok itu memang terlihat sangat tenang.

Satria akhirnya mengangguk dan berjalan berbalik meninggalkan Killa.

Killa melepaskan tangannya yang ditahan Yuko, lalu berjalan menghampiri Satria. Kini tubuhnya yang mungil tepat di belakang Satria, tangannya dengan gemetar memeluk Satria dari belakang.

Mulut Killa yang rasanya sangat kaku tiba-tiba mengeluarkan suara. "Kangen."

Kata yang mampu membuat Satria hanyut, ia sudah sangat lama tidak mendengar kata itu lagi.

Satria melepaskan lingkaran tangan Killa, lalu berbalik menatap gadisnya itu dengan lekat, ha? Gadisnya? Mungkin terlalu egois jika Satria masih menganggap Killa gadisnya.

Toh, dirinya sendiri yang melepaskan Killa dengan mudah.

"Tidur, istirahat."

Dua kata.

Bukannya Killa sudah terbiasa mendengar kata-kata yang keluar dari mukut Satria.

"Aku kangen sama Cogan," ujar Killa dengan tulus, Satria mengacak rambut Killa sebentar lalu menunjuk Alga.

"Dia tenang banget, beda sama gue."

"Jangan bedain lo sama kak Alga."

"Dari pada nyamain," katanya.

Killa menunduk, "Rasa aku ke Cogan dan dia itu jelas beda. Tapi soal yang paling penting kalian itu sama."

Dahi Satria tampak berkerut mendengar kalimat Killa yang tidak dapat ia mengerti. Cewek di depannya perlahan memegang jemari Satria, jemari yang sangat jarang ia genggam.

"Kalau semesta menyuruh aku memilih satu orang diantara kalian, aku gak bisa milih. Aku lebih memilih gak ada dari awal, dari pada merasakan sakit kehilangan satu orang dianataranya."

"Masih ga ngerti?" tanya Killa setelah menunggu beberapa saat respon Satria.

"Gue ngerti, sekarang lo tidur. Besok libur kan? Gue mau ajak lo joging," ujar Satria, tangannya menyentuh puncak kepala Killa seolah cewek itu benar-benar mungil.

"Serius Cogan ngajak aku joging?" tanya Killa tak percaya, bagaimana tidak Satria sangat jarang mengajak cewek itu keluar kecuali Killa sendiri lah yang mengajak.

"Serius, sana lo masuk. Tuh singa dari tadi keknya pengen makan ya?" Bisik Satria tepat di telinga Killa. Killa mendadak melihat kebelakang dan bergidik ngeri, benar Yuko terlihat sedang menahan amarahnya.

"Daahhhh, hati-hati di jalan ya Cogan."

Satria mengacungkan jempolnya.

Killa berbalik perlahan berjalan ke dekat Yuko, apapun itu Killa yakin mukut Yuko yang sudah terlatihnuntuk nyinyir sebentar lagi kan menghujani Killa tanpa henti.

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang