~ Claire's POV ~
Aku baru saja keluar dari kelasku bersama dengan Terry. Tiba-tiba Andrew datang dengan muka masam.
"Waddup, bro?" Terry angkat suara.
"Mr. Black.. Aku lupa membawa buku PRku dan jadilah ak-"
Sebelum Andrew menuntaskan kalimatnya, Terry dan aku tertawa, kami tahu apa yang terjadi dengan Andrew jika itu berhubungan dengan Mr. Black dan lupa tidak membawa buku. Hanya satu hal, berdiri di depan pintu kelas dengan dua tangan memegang telinga dan satu kaki terangkat.
"Ok, aku tunggu kalian berhenti tertawa," ucap Andrew dengan menyilangkan tangannya.
"Uh-uh, lalu, lalu, berapa lama kau berdiri?" tanya Terry sambil menahan tawa.
"Tiga jam.." jawabnya dengan malas.
Mulutku dan mulut Terry terbuka. "Tiga jam?"
Andrew mengangguk lalu berjalan mendahului kami. Aku dan Terry saling memandang lalu mengangkat bahu kami tak mengerti. Kami pun mengekor di belakangnya. Setelah beberapa langkah, aku baru ingat Austin telah menungguku di koridor!!
Aku pun berlari mendahului Andrew dan saat melihatku berlari, Andrew dan Terry segera mengikut di belakangku. Beruntung aku melihat samar-samar Alex di koridor itu. Kemungkinan Austin menunggu bersamanya. Namun saat aku mendekat...
"Maaf. Tapi aku menyukaimu," ucap Grace sembari menunduk.
'Menyukaimu'?
Aku memperlambat langkahku.
"Kau gila, Grace," sahut Robert.
"Tapi aku jujur.." Grace berhenti sebentar. "Aku benar-benar menyukaimu Austin.." lanjutnya sembari mendongak melihat Austin. Matanya berkaca-kaca.
Langkahku pun terhenti, mataku terbelalak, terlalu terkejut mendengar hal ini.
"K-ka-kau?" ucapku lirih sembari melihat Grace. Tetapi Grace hanya menatapku bingung.
Aku mengambil satu langkah mundur sembari bergantian memandang Austin dan Grace. Lalu aku terus menambahkan beberapa langkah sampai punggungku menatap dinding, membuatku tak bisa melangkah ke belakang lagi. Dan pada akhirnya kakiku membawaku lari. Entah mengapa airmataku mulai menetes. Aku pun duduk di balik semak-semak karena tak kuat berlari lagi. Samar-samar aku mendengar suara sepasang kaki berlari dan sang pemilik memanggilku. "Claire... Dimana kau?"
Aku pun segera menutup mulutku untuk meredam suaraku.
"Claire?"
Aku tak menjawab.
"CLAIRE?!!"
Aku tak bisa menjawab. Aku tak mau ia mendengar dan mengetahuiku menangis.
Setelah lima menit ia memanggil-manggil namaku, pada akhirnya ia pun kembali ke koridor pemisah. Dan kesempatan itu ku manfaatkan untuk berlari menuju gerbang dan mendapat bis secepatnya.
*
Aku membenamkan wajahku di tempat tidur, di bawah selimut tebalku untuk beberapa saat sebelum akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membasuh mukaku. Lebih tepatnya membasuh mataku yang sudah terasa berat karena telah menangis sejak satu jam yang lalu. Saat keluar dari kamar mandi aku berjalan ke depan rumah dengan maksud mencari angin segar. Namun saat aku membuka pintu....
Aku menelan ludah sebelum berkata, "A-a-austin?"
Brunette boy itu segera membalik badannya untuk melihatku. Dan pada saat yang sama, aku segera menutup mukaku dengan handuk yang tadi ku ambil untuk mengeringkan wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You're Gone [Austin Mahone ff]
FanfictionSeorang gadis manja, Claire Alison Stuart dan tetangganya yang bernama Austin Carter Mahone, sama-sama sedang kesepian. Austin menawarkan dirinya untuk menjadi sahabat Claire dan Claire menyetujui tawaran Austin. Akankah perjalan mereka untuk menjad...