~ Austin's POV ~
Setelah kurang dari sepuluh menit berada di mobil Alex, akhirnya kami sampai di rumah Alex. Aku memilih menumpang di mobil Alex karena tak mungkin meminta mom mengantarkanku, baik sekarang atau pun nanti malam. Karena aku tau mom sangat capek.
Saat kami memasuki rumah Alex, aku melihat Andrew dan Claire keluar dari dalam. Claire? Sedang apa dia di sini?
"Claire?"
"Oh, Austin? Kau bilang akan mengambil sepedamu nanti malam.."
"Tidak jadi. Aku tak mungkin meminta mom mengantarku, kelihatannya mom sangat capek. Kau kenapa di sini?"
"Andrew yang memaksaku," ucap Claire sembari melirik Andrew.
"Tapi kau kenyang kan.."
Claire menyeringai. Apa Claire baru saja makan di sini?
"Kalian baru saja makan?" tanya Alex.
Andrew dan Claire hanya mengangguk-angguk tanpa mengatakan sesuatu. Tiba-tiba aku mataku tertuju pada tangan mereka yang bergandengan?
Apa aku tak salah lihat?
Aku mengedip-kedipkan mataku berkali-kali, mungkin saja ada yang salah pada penglihatanku. Namun setelah beberapa kali berkedip, ternyata masih sama. Mereka bergandengan.
Seolah menyadari apa yang aku perhatikan, Andrew dan Claire segera melepas gandengan tangan mereka. Andrew menggaruk leher belakangnya, sedangkan Claire melihat ke arah luar rumah. Apa ada yang aku lewatkan?
"Kau mau di sini dulu atau langsung pulang?" tanya Alex membuyarkan pikiranku.
"Heh? Oh, aku langsung pulang saja. Lagi pula besok ulangan fisika kan?"
Alex menepuk dahinya, "ah, aku lupa!"
"Kau itu, apa yang tak kau lupakan?" sahut Andrew mencibir. Alex hanya melihatnya dengan muka masam.
"Ya sudah, aku langsung pulang saja. Terimakasih atas tumpanganmu," ucapku pada Alex.
"Tak masalah," ucapnya.
Aku pun langsung menarik tangan Claire dan berjalan keluar. Setelah mengambil sepeda dan berpamitan pada Alex dan Andrew, kami pun mulai mengayuh sepeda kami.
"Kau tadi pulang pukul berapa?" tanyaku setelah hening beberapa menit.
"Tak lama setelah kau pergi dengan Alex. Aku dan Andrew hanya berbicara sekitar lima menit," jawabnya.
"Oh, lalu kau makan di rumahnya?"
Claire hanya mengangguk-angguk sebelum mengganti topik. "Aku tak percaya Grace yang melakukannya."
"Hm.. Aku juga. Kau tak bermusuhan dengannya, tapi kenapa dia melakukan itu padamu?"
Claire mengangkat bahunya. "Entahlah. Mungkin dia benci padaku."
"Tapi jika ia hanya membencimu, pasti tak akan menyangkut-pautkan aku. Maksudku, menyuruhmu menjauhiku."
Claire terlihat berpikir sejenak sebelum menyahuti omonganku. "Mungkin dia sangat sangat membenciku," ucapnya.
Aku melihat Claire dengan bingung. Kenapa Grace membenci orang sebaik Claire?
"Kenapa dia membencimu? Aku tak melihat hal yang perlu dibenci darimu."
Claire melihatku sejenak, "penilaian orang berbeda-beda. Menurutmu tidak ada, tapi bagi orang lain?"
Benar juga, penilaian orang berbeda-beda. Menurutku begini, menurut yang lain belum tentu sama. Tapi menurutku kebencian Grace berlebihan, sampai-sampai mengancam Claire seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You're Gone [Austin Mahone ff]
FanficSeorang gadis manja, Claire Alison Stuart dan tetangganya yang bernama Austin Carter Mahone, sama-sama sedang kesepian. Austin menawarkan dirinya untuk menjadi sahabat Claire dan Claire menyetujui tawaran Austin. Akankah perjalan mereka untuk menjad...