~ Claire's POV ~
Aku keluar kelas dengan langkah berat. Hari ini mungkin aku tak pulang bersama Austin. Aku masih teringat kejadian kemarin.
Aku berjalan menuju lokerku untuk mengambil sepatu olahraga yang ku masukkan begitu saja setelah pelajaran olahraga selesai. Namun sebelum aku membuka lokerku, aku menemukan kertas berwarna biru tertempel di sana. Aku mengangkat sebelah alisku saat membaca tulisan yang ada.
Prepare yourself. Tonight i'll pick you up. Dont forget to wear dress! x
Keningku berkerut. Barangkali Grace yang mengirimkan ini?
"Bukan aku Claire yang menempelkan itu," ucap seseorang di belakangku. Aku bergeming, aku sudah mengenal betul suara ini. Ini suara Grace.
Aku membalikkan badanku untuk melihat Grace yang mungkin siap untuk mem-bully ku lagi. Namun tiba-tiba ia menunduk. Aku melihatnya tidak mengerti.
"Maafkan aku, Claire," ucapnya.
Aku mengangkat sebelah alisku. Ada apa dengan anak ini?
"Aku.. Aku... Maafkan semua yang telah ku lakukan padamu, Claire. Aku mengaku salah," ucap Grace.
Aku menatapnya tidak percaya. Grace? Minta maaf padaku? Grace yang biasa mem-bully ku? Apa?
"K-k-kau..."
"Ya, Claire, aku minta maaf padamu atas semua kesalahanku. Semua ocehan dan celaanku padamu yang tak seharusnya kau dapatkan. Semua ancaman-ancaman dariku yang membuatmu terpaksa menjauhi Austin.. Maafkan aku," ucap Grace panjang lebar, menatapku dengan mata berkaca-kaca.
Sungguh, aku tak percaya ini.
"Aku tau kau tak percaya ini. Kau pasti berpikir bagaimana bisa seorang Grace meminta maaf padamu. Tapi aku benar-benar minta maaf padamu, Claire. Demi Tuhan, aku merasa aku sangat berdosa padamu."
Aku masih bergeming, sampai akhirnya Grace menjelaskan semuanya. Mulai dari kenapa dia suka mem-bully anak-anak di sekolah, kenapa dia sangat angkuh, kenapa dia mem-bully ku, sampai tentang Austin, semuanya ia beritahukan kepadaku. Dan pada akhirnya, aku pun berpikir, Grace tak seperti apa yang semua orang kira selama ini. Dia punya alasan yang membuatnya seperti itu dan aku tak berhak marah padanya.
Aku pun memeluk Grace, menepuk punggungnya pelan. "Aku memaafkanmu, Grace."
Grace melepas dirinya dari pelukanku. Ia menghapus airmatanya. "Be-be-benarkah, Claire?"
Aku tersenyum lalu mengangguk. Hal itu membuat ia tersenyum lebar dan memelukku lagi. "Terima kasih, Claire."
"Kau tak perlu berterima kasih, karena aku tak punya alasan untuk tidak memaafkanmu," ucapku setelah ia melepaskan pelukannya.
*
Jika bukan Grace yang menempelkan note ini, lalu siapa? Andrew?
Saat aku sibuk mengamati note itu, ponselku bergetar. Aku mengambilnya dari dalam tasku dan membaca pesan yang masuk.
From: Andrew
Got the note? ;)
-
To: Andrew
Yeah. You stuck it on my locker?
-
Not me. But Grace. Ohhhh myyy.... Yes, I did.
-
Lol. Then, what was tht note mean? U'll pick me up and u asked me to wear dress?
KAMU SEDANG MEMBACA
When You're Gone [Austin Mahone ff]
FanfictionSeorang gadis manja, Claire Alison Stuart dan tetangganya yang bernama Austin Carter Mahone, sama-sama sedang kesepian. Austin menawarkan dirinya untuk menjadi sahabat Claire dan Claire menyetujui tawaran Austin. Akankah perjalan mereka untuk menjad...