~ Claire's POV ~
"Sudah, Claire, sudah, kita sudah keluar dari bioskop.." Ucap Austin sambil mengelus punggungku.
Aku yang masih membenamkan kepalaku di dadanya, menggeleng. "Aku takut..."
"Claire, kita sudah keluar dari bioskop, hantu yang kau lihat tadi sudah menghilang. Itu hanya film, Claire.." Ucap Austin menenangkanku.
Hari ini memang aku dan Austin pergi ke bioskop. Tapi kami tak berniat menonton film horor. Austinlah yang sengaja membeli tiket film horor. Saat itu aku sedang pergi ke toilet dan aku menyuruh Austin membeli tiket. Namun saat aku kembali dan meminta tiketku, Austin tak memberikan tiketku padaku. Dan bodohnya aku tak berfikir dia akan mengerjaiku seperti ini. Huh!
"Kau jahat sekali!" Ucapku sambil memukul dadanya pelan.
"Ayolah, Claire, jangan marah padaku. Aku kan hanya bercanda.. Ayolah.."
"Kau bilang ini 'date' tapi kenapa kau malah mengerjaiku?"
Bodoh. Kenapa kau keceplosan, Claire....
"Aku tak bilang ini 'date'. Kau yang mengajakku kemari," ucap Austin enteng.
Kedua pipiku memerah dan aku langsung berusaha menyembunyikan mereka dengan membuang mukaku ke arah yang lain. Namun Austin langsung mencubit kedua pipiku dan berkata, "kenapa kau sangat lucu, Claire....."
Aku memukul-mukul tangannya. "Mhei, lepskan.. Tenganmu imi besar.."
Dan ia pun melepaskan tangannya dari pipiku. Lalu ia tersenyum sedangkan aku sibuk menggosok pipiku. "Kau tau apa? Sakit!"
"Kau mau sakitnya hilang?" Tanyanya.
Aku pun melihatnya seolah mengatakan "Memang apa yang bisa kau lakukan?"
"A kiss?"
Aku mengedipkan mataku berkali-kali dan aku bisa merasakan pipiku memerah lagi. Namun kali ini Austin langsung melingkarkan tangan kirinya di bahuku sedangkan tangan kanannya mengacak rambutku lalu ia memasukkannya ke dalam kantong. "Sudah, kau jangan marah padaku, aku akan membelikanmu sesuatu."
Aku memandangnya seolah bertanya "apaaa?"
"Rahasia," bisiknya di telingaku.
*
Aku reflek memeluk Austin saat ia membelikanku sebuah boneka beruang besar berwarna putih. "Terima kasih, Austin... Kau tau apa? Aku telah menginginkan boneka ini sejak satu bulan yang lalu!" Ucapku gembira.
"Benarkah?"
Aku mengangguk semangat. "Yap. Tapi sayang uangku belum juga terkumpul untuk membeli boneka ini."
"Tapi sekarang boneka ini sudah menjadi milikmu kan?"
Senyum lebar terbentuk di wajahku, aku memeluk Austin sekali lagi. "Kau baik sekali, Austin..."
"Aku tau, haha.." Ucapnya bangga. Aku memukul lengannya pelan sesaat sebelum ponselnya berbunyi.
"Siapa?" Tanyaku. "Mom.. Tunggu sebentar, Claire," Pintanya. Aku pun duduk di bangku hijau yang tak jauh dari tempatku berdiri. Samar-samar aku mendengar apa yang diucapkan Austin kepada momnya.
"Apa? Secepat itu?..... Apa tidak bisa diundur?..... Ya, baiklah, aku mengerti.....Tidak, Mom tidak perlu meminta maaf....Hmm....Love you, too...."
Austin pun mengakhiri pembicaraannya di telepon lalu berjalan ke arahku. "Ada apa?" Tanyaku khawatir.
"Tidak ada apa-apa," ucapnya singkat sembari duduk di sebelahku.
"Benarkah? Apa kau baru saja mendapatkan kabar buruk?" Tanyaku lagi.
Austin menggeleng lalu tersenyum hangat padaku, "sudahlah, jangan panik begitu. Mom hanya berpesan padaku agar tidak pulang larut malam."
Aku mengrenyitkan dahiku namun tak bertanya lagi pada Austin.
"Claire?"
"Hm?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.."
"Katakan saja," ucapku sembari tersenyum padanya.
"Aku..........
Aku tak tau harus mulai darimana, tapi aku......."
"Apa?"
"Aku.............."
"Hm?"
"Aku menyayangimu, Claire..."
"Aku tau," aku tersenyum padanya lalu meletakkan kepalaku di bahunya.
"Aku juga menyayangimu, Austin," ucapku padanya. "Kau masih ingat apa yang ku katakan padamu saat musim gugur? Kau mirip seperti Peter, Austin. Entah mengapa kau mempunyai kepribadian yang sama--"
Belum tuntas aku berbicara, Austin telah memotong kalimatku dengan kecupannya. Ini kedua kalinya, Tuhan......
"Ayo kita pulang," ucapnya sedetik setelah ia menyelesaikan kecupan itu.
Aku menatapnya bingung namun tanpa berkata apapun, aku menciumnya, sama seperti ia menciumku beberapa detik lalu.
"Ayo.." Ucapku sembari meraih lengannya.
***
Aku merebahkan tubuhku ke tempat tidur, sedangkan Austin masih bersandar di pintu kamarku. "Kau lelah?" Tanyanya padaku.
"Ya begitulah.. Tapi aku senang," jawabku.
"Tentu saja kau senang, aku membelikanmu beruang itu, huh?"
Aku bangkit lalu mengambil boneka beruang yang ku geletakkan di sampingku. "Itu salah satunya. Tapi alasan utamaku bukan itu."
"Lalu?"
"Kau sendiri apa kau senang hari ini?" Ucapku balik bertanya.
"Kenapa kau balik bertanya? Tapi... Ya, aku senang..." Jawabnya sembari duduk di sampingku.
"Kenapa kau senang? Karena kau berhasil mengerjaiku di bioskop tadi?"
Austin langsung tertawa mendengar apa yang aku ucapkan, "Hahahaha.... kau masih marah padaku?"
"Hanya bingung saja.."
"Kenapa kau bingung? Kau masih berpikir hal itu?"
Aku menghela nafas. Maksud Austin tentang 'hal itu' adalah saat aku bertanya "Kau bilang ini 'date' tapi kenapa kau malah mengerjaiku?"
Aku tidak menjawab dan sibuk menggerak-geraakkan boneka di pangkuanku.
"Hhh... Baiklah aku mengaku.. Ini memang sebuah date, Claire, aku tidak bermaksud mengerjaimu, hanya saj--"
Belum selesai Austin berbicara, aku segera memotong ucapannya dengan kecupan.
Tunggu, Claire, KAU INI KENAPAAAA?
Aku segera mengakhiri kecupanku saat aku tersadar ada yang salah dalam diriku.
Bodoh! Kenapa bibir ini melakukan hal memalukan seperti itu?
Apa aku ketagihan mencium bibir Austin? Ughhhhh....
"Thanks.." Ucap Austin, membuatku melihatnya dengan kedua pipi yang memerah.
Austin tersenyum lalu memegang daguku dengan tangan kirinya, ia memiringkan kepala dan aku pun memejamkan mataku.
"I love you.." Bisik Austin di telingaku. Dan sebelum aku berhasil membuka mata, Austin mencium pipi kiriku lalu memelukku erat hingga membuatku menjatuhkan boneka yang ku pegang.
***
-to be cont-
KAMU SEDANG MEMBACA
When You're Gone [Austin Mahone ff]
FanficSeorang gadis manja, Claire Alison Stuart dan tetangganya yang bernama Austin Carter Mahone, sama-sama sedang kesepian. Austin menawarkan dirinya untuk menjadi sahabat Claire dan Claire menyetujui tawaran Austin. Akankah perjalan mereka untuk menjad...