_
_
_
Semua orang sudah disibukkan dengan kegiatan masing-masing, termasuk dua insan manusia yang tidak saling bertegur sapa dalam sebuah apartemen mereka.
Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Yuna dengan streaming drama favoritnya, dan Jungkook dengan game nya.
Tiba-tiba saja suara bel apartemen mengalihkan kesibukan mereka. Yuna dan Jungkook saling melempar tatapan. Mereka serentak mengangkat sebelah alis mereka yang seakan mengisaratkan pertanyaan 'siapa?'
Tidak biasanya seseorang mengunjungi mereka. Tidak mungkin juga anggota bangtan datang di saat-saat seperti ini. Tidak ada yang mengetahui kediaaman mereka, apalagi jika mereka tinggal bersama, kecuali——
"EOMMA!" Mereka berteriak secara bersama-sama.
Tanpa berpikir panjang, mereka bangkit dari tempat ternyaman dan melihat seluruh kondisi apartemen. Yuna melebarkan bola mata terkejut karena sampah bertaburan dimana-mana.
"Ini akibat ulahmu Jungkook. Lihatlah.., semua bungkus makananmu ada disetiap sudut ruangan. Itu.., itu.., itu.., hah.itu lagi. Astaga. Bagaimana ini?"
Jungkook pun mengikuti arah telunjuk Yuna yang menunjukkan hasil karyanya tersebut.
"Bisakah kau diam. Sebaiknya kau bantu aku membersihkan ini sebelum ibu menerobos masuk dan menghancurkan kita."
Yuna tidak terima.
"Enak saja! Itu ulahmu. Kerjakan sendiri."
Yuna menolak membantu Jungkook.
Bukan Jungkook namanya kalau dia bisa dikalahkan dengan Yuna.
"Kau——" Jungkook melangkah mendekat kearah Yuna, "sejak kapan kau membantahku Yu, atau.., kau lebih memilih kejadian sensual di kamar mandi itu terulang lagi."
Yuna menelan ludah susah payah.
"Tidak apa-apa, lagi pula aku merindukan bibir itu."
Yuna memaksakan tawa, "hehe.., apa maksudmu?"
"Aaaaa.., kau melupakannya." Jungkook memainkan lidah pada dinding pipi, "bagus nyonya Jeon, kau mengabaikan perintah suamimu."
Jungkook semakin mendekat.
"Oke. Oke. Hei. Berhenti disana."
Jungkook tidak menghiraukan perintah Yuna.
"Jungkook. Oke. Baiklah. Jungkook. Aku akan membantumu. Jadi, BERHENTI SEKARANG JUGA!"
Yuna berteriak dengan mata tertutup. Ketakutannya terhadap Jungkook telah menguasi dirinya.
Jungkook menghentikan langkahnya sembari menggulum senyum.
Yuna kesal setengah mati. Dia ikut membantu membersihkan hasil perbuatan Jungkook sambil sesekali menggerutu ditengah aktifitasnya.
Suara bel tersebut bertambah cepat.
Yuna dan Jungkook saling melempar tatap.
Tekanan yang diberikan pada bel apartemen semakin membuat Jungkook dan Yuna panik. Suara bel menandakan seseorang yang berdiri menekan bel diluar sudah sangat tidak sabaran.
Yuna segera bergegas memunguti beberapa tumpukan bungkus makanan disudut kirinya, membuang kedalam tempat sampah kemudian berjalan membuka pintu apartemen setelah yakin semua sudah beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...