PART 40

5.3K 758 262
                                    

_

_

_

_

Halo Moody? Yang lagi rindu aku eh yang lagi rindu MB maksudnya 😁

Aku bawa part MB hari ini, kalian masih nunggu kan?

Aku ngasih setengah part yah hehe😁 setengahnya lagi kalian hanya bisa liat versi bukunya, teka-teki dan rahasianya akan ada di versi bukunya. Jadi jangan lupa tunggu versi cetaknya yah

Follow IGnya @yuan_jyyyy untuk informasi lebih lanjut.

Semoga kalian selalu sehat 🤗🤗🤗

Komen per line yuk, tag aku di IG 😊

Aku tunggu

Sayang kalian Full sampai penuh 🤗🤗🤗💜💜🙂


________







Keringat Jungkook membasahi bajunya. Napasnya bahkan terasa hampir habis, sendinya sudah ngilu, wajahnya sudah lelah, dan dirinya belum berhenti menari. Tenaganya terkuras penuh seperti menghukum diri sendiri agar mendapat balasan— membuat dirinya sakit dan tidak bisa bangkit lagi mungkin adalah pilihan yang tepat.

"Sampai kapan kau akan seperti itu." Namjoon datang dan langsung mematikan speaker, "ingin menyiksa diri sebagaim pembalasan?"

Jungkook langsung merobohkan tubuhnya pada dasar lantai: tidur terlentang dengan dada naik turun.

"Tidak akan berhasil jika namanya masih tersimpan dengan penuh dihatimu Kook." Namjoon mendekati Jungkook— duduk disamping pemuda itu. "Kau latihan tanpa berhenti sejak pagi, ingin membunuh dirimu?! Lihat. Bahkan kau tidak memakan apapun, setelah ini apa lagi— minum hingga mabuk?"

Jungkook tidak menjawab. Dia memilih menutup matanya tanpa berniat mengatakan atau membantah apapun.

"Kau merindukannya." Tebak Namjoon dan berhasil memancing perhatian Jungkook: matanya terbuka.

"Jangan menyiksa dirimu sendiri. Yuna juga akan marah jika kau seperti ini."

Jungkook tersenyum sendu.

"Aku merindukan suaranya yang berteriak saat aku mengganggunya, aku ingin tahu apa dia masih sering meminum susu vanilla kesukaannya. Apa dia masih sering menonton drama dan akan berakhir dengan tisu yang berserakan pada lantai karena menangis dengan drama bodohnya." Mata Jungkook menatap langit-langit menerawang jauh. "Saat aku bertemu dengannya ketika pertunangan itu, aku ingin sekali memeluknya, menanyakan apa dia makan dengan baik— dia terlihat sedikit lebih kurus, apa tidurnya nyenyak, apa dia bisa memejamkan mata tanpaku, apa dia..."

Suara Jungkook berhenti, kerongkongannya seperti tercekal sesuatu hingga ia tidak dapat melanjutkan kalimatnya. Hatinya perih terlebih saat bayangan wajah Yuna yang tersenyum ketika pagi hari membuat Jungkook meneteskan airmata.

"Apa dia juga merindukanku seperti aku yang nyaris gila merindukannya." Tangisnya pecah, "aku merindukannya. Aku benar-benar merindukannya hyung." Bendungan airmatanya roboh. Jungkook menutup wajahnya menggunakan lengan, badannya bergetar dan suara tangisannya terdengar begitu pilu.

Namjoon hanya membiarkan apapun untuk saat ini. Dia tidak tahu apa yang menimpa Jungkook hingga pemuda itu berakhir menyakiti hatinya sendiri dengan kehilangan Yuna, tapi satu yang Namjoon percayai— Jungkook bukan orang yang rela menyakiti orang yang dia sayangi, termasuk Yuna. Jungkook mempunyai alasan lain.

MOODBOOSTER  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang