Halo... rindu MB gak?Gimana sama part sebelumnya? Kalian suka?
Nah part ini cukup panjang. Aku harap kalian gak bosan.
Udah siap meluk Moodbooster belum?
Semoga aku bisa nyeelsaiin tepat waktu dan gak ngecewain kalian yah. 🤗🤗🤗
Ayo Boom voment yuk? Siapa tau aku kasih dobel nantinya.
Sayang kalian 💜💜💜💜
PS: jangan lupa putar mulmednya 😁
_
_
_
Seperti petir yang menyambar ditengah terik matahari.
Duniaku hancur. Pagi tadi rumah sakit menghubungiku dan mengatakan bahwa ibuku telah pergi untuk selama-lamanya. Aku langsung mengambil penerbangan pertama dari Jepang menuju Korea tanpa memperdulikan apapun. Pikiranku hanya tertuju pada ibu.
Sepanjang perjalanan aku terus saja menangis. Belum selesai sakit yang Jungkook berikan dan sekarang aku harus dihadapkan oleh kenyataan yang begitu menyakitkan. Ibuku menderita gagal jantung, itu yang mereka katakan. Aku tidak tahu apa penyebabnya hingga dia menyembunyikan penyakit itu dariku atau aku yang tidak terlalu perduli padanya.
Aku telah gagal menjadi seorang anak. Aku egois karena tidak pernah menanyakan sakitnya, egois karena hanya memikirkan diriku dan hubunganku dengan Jungkook. Aku menyesal. Aku benar-benar menyesal.
Malam ini, aku masih terduduk lemah disudut peti mati. Menatap bingkai foto ibu yang tersenyum lebar, matanya menyipit, dan ada garis senyum pada kedua belah pipinya. Semakin aku menatap senyum itu semakin sakit yang aku rasakan. Aku mencoba menyimpan senyuman itu dalam memori terdalam, aku tidak ingin melupakannya— biarkan itu menjadi penguatku.
N dan Sora membantuku mengurus semuanya. Keluarga N juga sangat membantu, kak Eun San menyapa dan menyiapkan tempat untuk para tamu yang datang untuk mengucapkan belasungkawa. Tatapanku kosong, pikiranku melayang jauh, airmataku tidak dapat keluar lagi tetapi rasa sesak didadaku semakin menekan hingga rasanya aku tidak bisa bernapas.
"Makan dulu. Kau bisa sakit." N datang menghampiriku dengan membawa makanan.
Aku menggelengkan kepala. "Tidak. Aku tidak lapar."
"Makanlah sedikit. Setidaknya kau harus mengisi tenagamu. Ibu pasti sedih melihatmu begini."
Ibu. Ibu. Ibu.
Kapan aku bisa memanggil nama itu lagi. Tidak akan pernah. Aku merindukannya, sangat rindu. Aku masih ingat bagaimana tangan yang hangat dulu begitu dingin tadi saat aku menyentuhnya, tubuhnya terbujur kaku dan aku tidak ada disaat terakhirnya.
"Aku gagal menjadi seorang anak N?" Kataku lirih, "aku tidak tahu apa-apa tentang ibu. Aku...." rasanya sangat sulit saat menarik napas, "aku kehilangan semangat hidupku."
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Фанфик[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...