Halo Moody. Kita ketemu 3 kali dalam satu minggu🤣🤣🤣
Gimana rasanya?? Senang tidak?
Aku bawa Moodbooster untuk kalian lagi.
Aku gak sempat edit, jadi mungkin akan ada typo 🤣 harap dimaklumi.
Nah kalau ingin berkomentar. Berkomentar yang baik yah sayang...🤗🤗🤗
Ingat ini hanya cerita🤗
Putar Mulmed pas aku kasih tanda 😊
Aku tunggu review kalian oke💜💜
Sayang kalian banyak-banyak🤗🤗🤗🤗
Rollercoasternya sudah mulai naik. Pegangan 😊😁😁
_
_
Ruangan terakhir di sudut stadium.
Pikiranku kacau. Semua yang Taek Woon katakan padaku terngiang dan tidak ingin lepas dari pikiranku sendiri. Seperti sebuah mantra yang terus-terusan terucap mengotori hingga membuat banyak spekulasi dalam diriku sendiri.
Jujur aku takut. Takut jika apa yang Taek Woon katakan benar adanya, takut bahwa Jungkook dan Mijo benar-benar menyimpan sesuatu, takut jika mereka mempermainkanku.
Aku berhenti melangkah, memegang tembok agar tidak terjatuh. Tubuhku lemah, aku merasa tenagaku akhir-akhir ini sangat mudah habis, daya tahan tubuhku juga menurun dan aku sering merasakan mual jika ingin tidur. Aku rasa ini efek kelelahan akibat pekerjaan yang membuat tubuhku tidak terbiasa.
"Bukan seperti itu hyung. Aku hanya ingin kita menampilkan yang terbaik."
Itu suara Taehyung.
Aku berjalan mendekati pintu ruang ganti dan mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. Keenam anggota grup itu sedang berkumpul tanpa Jungkook tentunya. Aku semakin cemas, takut yang dikatakan Taek Woon benar.
"Aku ini lebih tua darimu Taehyung. Aku tahu apa yang harus aku lakukan!" Kata kak Seokjin dengan nada tinggi.
Mereka bertengkar. Aku tidak tahu jelasnya tapi Taehyung terlihat merasa bersalah dan tertekan. Dia menyisir rambutnya kebelakang, kemudian mengacak wajahnya frustasi.
"Aku tahu kemampuan menariku tidak sebaik yang lain, tapi bukan berarti kau bisa meremehkannya Taehyung. Aku juga sudah melakukan yang terbaik. Kau pikir aku tidak berusaha sebaik mungkin?!" Kata kak Seokjin semakin emosi.
Taehyung menangis. "Aku tidak bermaksud seperti itu hyung. Aku hanya—"
Suara Taehyung melemah, dia membasahi bibirnya kemudian menyembunyikan airmata. Aku melihat Taehyung berjalan meninggalkan yang lain membuka pintu dan aku terkejut. Mata kami bertemu beberapa saat sebelum Taehyung berlari meninggalkanku.
Aku berlari mengejarnya dengan sisa tenaga yang ada, mengikuti Taehyung hingga kami tiba disudut panggung yang kosong. Taehyung menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangan, terduduk dengan badan bergetar. Dia menangis.
"Astaga... aku tidak menyangka kau secengeng ini." Kataku mencoba menghibur.
Taehyung menoleh kearahku sesaat kemudian langsung menyembunyikan tangisnya. "Aku tidak menangis. Debu disini banyak, mataku terkena debu." Elaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...