_
_
_
Pagi ini helaan nafasku sudah terdengar lebih dari sepuluh kali.
Hidupku rasanya membosankan tanpa ada Jungkook, semua terasa sama tidak ada yang istimewa. Tidak ada lagi yang mengganggu pagiku, berteriak meminta serealnya, atau paling tidak mengacak rambutku hingga berantakan. Aku merindukan Jungkook.
Dua bulan sudah aku tidak bertemu dengannya, bahkan dia tidak memberikan kabar. Aku memilih untuk menghabiskan waktu di dalam perpustakaan agar pikiranku teralihkan dari Jungkook, mencoba bergaul dengan tumpukan buku dan beberapa novel pikirku mungkin akan sedikit membantu. Sialnya, semua sama saja—— pikiranku tetap pada Jungkook.
Aku mengambil ponselku yang terletak ditumpukan buku disisi kiriku, mengecek ringkasan pesan terakhir yang aku kirimkan pada Jungkook. Setidaknya itu bisa menjadi sedikit pengobat rindu. Sepertinya dia disibukkan oleh jadwal yang begitu padat, bahkan aku sempat mendengar bahwa mereka tidak mengikuti kelas.
Jungkook dan aku seperti Spongebob dan Sandy. Satu tempat tinggal tapi ada dalam dunia yang berbeda. Jangan tanya siapa Sandynya, tentu saja Jungkook. Lihat gigi dua depannya, mereka sama. Aku semakin merindukannya.
Berbagai pertanyaan dalam benakku menguasi, seperti apa dia tidak merindukanku?
Kenapa tidak mengirimku pesan?
Apa dia makan dengan baik?
Astaga! Otakku dipenuhi Jungkook.
Aku bisa gila!
Aku memilih menenggelamkan wajahku diantara halaman buku, mencoba menetralisir apapun yang berhubungan dengan Jungkook di dalam pikiranku. Semua harus kemabali normal, aku harus bisa menghilangkan Jungkook dalam pikiranku paling tidak beberapa hari kedepan.
"Apa yang kau lakukan?"
Aku tersentak kaget saat Sora tiba-tiba saja datang dan menepuk pundakku. Aku mendongak dan menatap malas, "mencoba menghilangkan nama seseorang dalam otakku."
"Siapa? N?"
Aku memutar bola mata jengah, "tidak! Bukan dia."
Sora mengangguk-anggukkan kepala. Aku menatapnya aneh pagi ini, Sora bukan orang yang rela memasuki tempat bersejarah dan keramat menurutnya seperti perpustakaan, tapi pagi ini dia ada disini. Bersamaku.
"Apa yang membawamu kesini?" Tanyaku mengerutkan kening.
"Mencarimu." Dia meletakkan ponselnya diatas meja. "Kau harus melihat ini, idolaku kembali. Mereka ada disini. Hari ini mereka kembali."
Aku menggelengkan kepala, "tidak penting sama sekali."
Sora belum menyerah, jari telunjuknya mengetuk layar ponsel dua kali hingga berhasil menarik perhatianku saat ponsel tersebut menampilkan gambar ketujuh orang yang begitu kukenal. "Ini B.T.S. mereka kembali. Idolaku kembali Han Yuna, Aaaaaaaa..., aku bisa gila!"
Oke stop. Awalnya aku tidak tertarik dengan berbagai macam boygrup di negeri ini, tapi kali ini berbeda. Teriakan flying dutchman yang biasanya paling aku hindari saat Sora berfangirl-ria mendadak begitu aku sukai.
"Kau selalu menanyakan perkembangan mereka padaku akhir-akhir ini kan? sekarang kau akan bertemu dengan mereka— lima menit lagi mereka akan tiba di universitas."
"Apa?!" Aku bangkit dari tempat dudukku. "Antar aku sekarang, ayo. Aku ingin menemuinya."
Aku menggenggam tangan Sora dan menariknya keluar dari perpustakaan. Mungkin dia sedikit terkejut dengan apa yang aku lakukan, merasa aneh dengan sikapku mungkin karena tidak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...