_
_
Halo Moody.. apa kabar?
Semoga kalian kabarnya baik-baik saja yah..
Gimana? Masih sabar nunggu MB versi novel kan?
Tabungannya gimana?
Maaf karena aku buat kalian nunggu lama, sebenarnya aku juga pengen cepat-cepat nyelesainnya, tapi real Life aku gak bisa diajak kompromi 😭😭😭
Aku juga bersyukur punya penerbit yang sabarnya minta ampun nungguin aku😭😭😭
Karena aku rindu kalian, aku mutusin buat up malam ini, pengen nyapa🤧
Aku rindu kalian banyak-banyak 😘😘
Jangan lupa captre part yang paling kalian suka terus tag @yuan_jyyyy di IG yah..
Putar mulmednya sebelum mulai.. pegangan. Rollercoaster kita lagi diatas.
Sayang kalian 💜💜😘😘😘
_
_
Pernah merasa duniamu benar-benar kosong?
Seminggu telah berlalu. Aku kehilangan bayiku. Semuanya hancur dan aku tidak bisa merasakan apapun lagi, aku tidak perduli pada siapapun lagi, dan aku tidak ingin berharap untuk apapun lagi.
Rasa bersalahku menelan seluruh perasaanku. Aku tidak tahu harus berbuat apa karena tidak berhasil menjaga bayiku, aku merasa menjadi penyebab semuanya. Aku merasa bahwa bayiku tidak sanggup menjalani semuanya bersamaku, tidak sanggup melihatku setiap hari menangis, tidak sanggup jika harus berpisah dari ayahnya dan tidak sanggup jika dia harus lahir tanpa ayahnya, oleh sebab itu dia meninggalkanku.
Aku benar-benar merasa kosong, seminggu ku habiskan hanya menatap langit kosong, menunggu kapan aku bisa menyusul bayiku, meninggalkan dunia yang penuh dengan drama takdir memuakkan. Ibu, Jungkook dan sekarang bayiku. Bukankah itu kejam?
Aku membutuhkan sedikit kekuatan lebih. Semakin lama aku di dalam hunian ini maka akan semakin sesak, bahkan terasa sangat sulit ketika bayangan Jungkook memenuhi pikiranku.
N hampir membunuh Jungkook hari itu, dan aku menghentikannya. N langsung membawaku pergi tapi Jungkook mencegah dan mengatakan bahwa dia tidak akan melepaskanku. Aku tertawa sumbang— bagaiman dia mempertahankanku sementara disisi lain ada perempuan lain yang menantinya.
Taehyung baru saja pulang. Tadi dia sempat membawakan bubur dan memaksaku untuk memakannya, dia akan berpura-pura menangis saat aku menolak. Aku tidak perduli pada semuanya, aku sulit untuk mengungkapkan namun aku benar-benar muak.
Taehyung bilang, dia akan menyelidiki siapa yang menabrakku malam itu. Katanya dia melihat plat mobil dan sekarang dia harus menemukan siapa tersangkanya. Aku berterimakasih untuk itu, tapi itu akan percuma. Dia tidak akan bisa mengembalikan bayiku.
Jungkook?
Aku tidak tahu. Terakhir kali aku melihatnya saat mengantarku pulang dan memelukku sembari menangis ketika tidur. Aku tidak bisa memejamkan mata sedikitpun, dan aku mendengar Jungkook menangis.
Malam semakin larut. Aku memutuskan untuk memasuki kamar meninggalkan balkon dan menutup tirai, mematikan lampu menaiki ranjang dan berpura-pura terlelap dengan harapan aku benar-benar akan mati dan tidak akan bisa membuka mata saat besok datang.
Pukul dua dini hari. Suara denting jam digital diatas nakas membuatku membuka mata sesaat kemudian memejamkannya lagi. Walau aku masih bisa merasakan apapun pergerakan disekitarku, termasuk saat seseorang membuka pintu kamar pelan. Aku tahu aroma siapa ini. Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...