PART 34

5.5K 740 156
                                    


Halo anak Moody. Kabar kalian gimana?

Kok Moodbooster boy kita semakin hari semakin menarik sih.

Nikmati Rollercoasternya menuju jadi buku yah 🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Nikmati Rollercoasternya menuju jadi buku yah 🤗🤗

Ayo sini yang sayang sama MB merepat.

Sayang kalian 🤗🤗🤗🤗

_



_



_







Aku terdiam. Waktu terasa berhenti. Jantungku bergemuruh hebat ditambah dengan mataku yang memanas— ingin menangis. Beberapa meter di depanku berdiri pria yang dulu pernah menjadi alasanku merasakan patah hati untuk pertama kalinya dan kini dia sedang tersenyum lebar saat melihatku. Lee Taek Woon. Cinta pertamaku.

Suara bising di bandara bahkan tidak terdengar —seakan semua berhenti, hanya menyisakan aku dan Taek Woon dalam satu waktu yang sama. Taek Woon melangkahkan kakinya mendekat padaku dan otomatis langkahku mundur tidak ingin mendekat dengannya. Langkah Taek Woon berhenti melihat respon yang aku berikan kemudian tersenyum tipis.

"Lama tidak bertemu Han Yuna." Taek Woon menyisir rambutnya kebelakang, "banyak yang berubah pada dirimu. Aku hampir tidak mengenalinya."

Aku menelan ludahku susah payah. Suaranya bahkan bisa membangkitkan kenangan buruk dulu, rasa sakitnya terasa sampai sekarang. Lututku lemas, kilas balik kejadian itu berputar dengan sendirinya hingga membuat tenagaku melemah dan hampir terjatuh jika Jungkook tidak langsung menangkapku.

"Kau tidak apa-apa?"

Jungkook yang entah sejak kapan sudah berdiri disampingku menatap khawatir, terlihat dari sorot matanya. Setelah kami tiba, aku dan Jungkook memang jalan terpisah, begitu aturannya. Tapi, aku tidak tahu bagaimana caranya dia melarikan diri dari manajer Sejin dan sudah berada di sampingku, menahan tubuhku yang hampir terjatuh.

Aku menggeleng, kemudian melirik keadaan sekitar takut bahwa orang lain akan menyadari keberadaan Jungkook sekarang. Aku melepaskan diri dari Jungkook, berdehem, kemudian merapikan rambut depanku. Aku gugup.

"Aku tidak apa-apa. Apa yang kau lakukan disini?!" Tekanku pada akhirnya.

Jungkook menyipitkan matanya, menaikkan tali ransel yang turun dari pundaknya kemudian memperbaiki masker hitam yang sejak tadi tengah digunakannya.

"Menemuimu. Apa lagi?" Jawabnya kelewat enteng.

"Astaga! Kau gila. Bagaimana bisa kau berada disini?!" Aku kembali memperhatikan disekitarku, sedikit bersyukur karena jalur yang kami gunakan adalah jalur khusus, "leherku bisa dipotong manejer Sejin jika sampai beredar rumor aneh tentangmu."

MOODBOOSTER  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang