__
_
"Han Yuna, Tangkap!"
Yuna refleks langsung menangkap lemparan susu kotak dari N yang berjarak sekitar beberapa meter darinya. Pemuda itu tersenyum, berlari mendekati Yuna kemudian mengacak rambut gadis itu lembut. "Tangkapan bagus." Lanjutnya.
Yuna memutar bola mata, "kau merusak rambutku N," katanya sembari memperbaiki rambut depannya, "bisa tidak sasaran utamamu itu jangan rambutku!"
N tertawa, "jadi apa? Pipimu saja hm?" Pemuda itu berkata sembari mencubit pipi Yuna gemas.
"Sakit Cha Hak Yeon!" Yuna melepaskan tangan N dari pipinya dan menatap kesal.
"Itu saja marah. Ayo, bukankah kelasmu sebentar lagi dimulai." N langsung melingkarkan lengannya pada pundak Yuna, membawa gadis itu memasuki wilayah universitas mereka.
N tidak pernah berhenti tersenyum saat bersama Yuna. Menurutnya ekspresi kekesalan Yuna adalah hal yang menarik untuknya, cara garis itu menatapnya kesal, pipinya yang menggembul lucu, matanya yang melebar, dan mulutnya yang sedikit terbuka saat diganggu adalah hal yang paling membuat N merindukan Yuna setiap waktu. N dapat melirik Yuna yang berada disampingnya sedang menikmati susu kotak vanila yang baru saja diberikan olehnya. "Pelan-pelan saja meminumnya, tidak akan ada yang merebut itu darimu."
Yuna melirik kesal pemuda itu sebentar kemudian kembali menatap lurus, "siapa tahu saja akan ada gerombolan Minions yang datang merebutnya." Sarkas Yuna.
"Minions itu sukanya pisang bukan vanila." Satu jitakan pelan berhasil Yuna dapatkan. "Pernah nonton tidak sih?"
"Ehe, sejak kapan itu berubah?" Kekehnya tanpa merasa bersalah.
N memutar bola mata. "Terserah kau saja Han Yuna." Langkah kaki mereka terhenti ketika melihat sepasang manusia sedang bercanda gurau tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Tertawa dengan begitu riang saat sang pria menganggu kekasihnya yang sedang sibuk membaca sebuah buku di bawah pohon Maple.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya N khawatir.
Yuna memaksakan senyum, "tidak apa-apa. Memangnya apa yang aku harapkan, apa aku berhak marah?" Yuna memutar kepala ke arah N, "Jungkook dan Mijo memang sepasang kekasih kan?"
Perkataan Yuna seakan menampar N. Dia tahu gadis itu sudah terlalu dalam jatuh pada Jungkook, kekecewaan jelas terpancar dari matanya saat melihat Jungkook yang sedang tertawa riang dengan Mijo di depan mereka. Jungkook yang tengah merebut buku yang Mijo baca mengarahkan ke atas hingga Mijo kesulitan untuk mengambilnya hingga akhirnya Jungkook berhasil mencuri satu ciuman pada bibir gadis itu. Yuna meremat susu kotak ditangannya.
"Jangan melihatnya." N dengan cepat memutar tubuh Yuna, memeluk gadis itu. "Lupakan. Kau tidak melihat apapun hari ini. Tidak ada apapun disana." Kata pemuda itu begitu khawatir.
"N.., tidak perlu seperti ini. Kau membuatku terlihat begitu menyedihkan."
N tidak peduli. Dia terus memeluk Yuna. Dia tahu gadis itu sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Dia tahu hati Yuna pasti sakit saat orang yang kau cintai tertawa untuk orang lain, bahagia karena orang lain. N tahu rasanya. Dia tahu apa yang sedang Yuna rasakan.
"Kau tahu, tiba-tiba saja aku tidak berniat untuk memasuki kelas hari ini. Bisakah kau membawaku pergi, kemana saja." Kata Yuna dalam pelukan.
"Tentu saja. Apapun akan aku lakukan. Kita pergi saja."
________
Pintu apartemen terbuka. Keadaannya masih gelap, Jungkook mungkin tidak akan pulang malam ini. Dia sedang sibuk dengan urusannya sendiri, jadwal padat, dan—Mijo. Aku benci mengakui ini tapi sepertinya..., aku cemburu. Yap. Han Yuna cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOODBOOSTER (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tidak ingin berharap banyak. Aku hanya ingin kau menganggapku ada. Memberiku tempat dimana ada bagian terkecil dari hatimu yang mampu aku tempati. Aku sudah terlanjur masuk kedalam duniamu, walau tanpa ijin darimu. Karena pada dasarn...