Mobil Iqbaal sudah sampai di depan rumah Kalica. Tetapi rumah tersebut terlihat sangat sepi. Iqbaal pun curiga, lalu ia mengecek ponselnya. Benar saja. Terdapat pesan dari Kairo yang mengatakan bahwa malam ini Kalica menginap di rumah Iqbaal karena tidak ada orang di rumah Kalica. Iqbaal langsung memutar balik mobilnya. Saat mobilnya sejajar dengan mobil Gea, ia mengetuk jendela mobil Gea. Lalu Gea membukanya.
"Tau rumah gue kan? Ke rumah gue aja. Gue duluan ya, gue buru-buru" ucap Iqbaal pada Gea dengan sangat yakin karena hampir seluruh fansnya tahu alamat rumahnya. Gea pun mengangguk lalu ikut memutar balikan mobilnya menuju rumah Iqbaal.
"Ke-kenapa kerumah lo baal?" tanya Tata.
"Di rumah Kalica gada orang"
Suasana dalam mobil hening. bahkan tidak ada suara radio. Iqbaal mengendarai mobilnya dengan sedikit cepat agar lebih cepat sampai.
Sesampainya di rumah, Iqbaal langsung membunyikan klakson mobilnya sebagai tanda agar anggota keluarganya keluar membantunya. Benar saja, Ayah, Bunda dan Teh Ody segera keluar rumah dan ikut panik melihat Iqbaal menggendong Kalica yang sudah pingsan. Teh Ody masuk ke dalam untuk menyiapkan kamarnya untuk Kalica. Tata masuk ke dalam rumah Iqbaal dengan sungkan sambil membawa barang Kalica.
"Aduh le, Kalica kenapa?" tanya Bunda.
"Ica ikutan nonton Ale bun, di tempat penonton"
"Kok bisa le? Sama siapa?"
"Sama saya tante" Kini Tata bersuara. "Sama temen-temen yang lain juga" lanjut Tata.
Tak lama Dini dan Gea datang dan langsung menanyakan keadaan Kalica.
"Baal, Kalica gimana?" tanya Dini.
"Masih belom sadar" jawab Iqbaal.
"Sudah malam, kalian pulang saja. Kalica aman sama kami" ucap Bunda.
"Ya-Ya udah kita pulang dulu ya, om, tante, teh, baal. Maaf merepotkan kalian" pamit Gea mewakili teman-temannya.
*****
"Caaa, bangun dong. gue khawatir banget sama lo" ucap Iqbaal pada Kalica yang masih belum sadarkan diri.
"Maafin gue ya, Ca"
"Gue minta maaaaf banget"
Iqbaal menggenggam erat tangan Kalica. Sesekali ia juga mencium tangan Kalica. Iqbaal sungguh sangat khawatir.
Perlahan Kalica membuka matanya. Kalica melihat pemandangan yang berbeda dengan kamarnya. Tetapi juga tidak asing baginya. Ia mengedarkan pandangannya dan ia baru sadar kalau itu adalah kamar Teh Ody. Ia melihat Iqbaal yang sedang menulusupkan wajahnya ke dalam lipatan tangannya. Lalu Kalica mengusap pelan rambut Iqbaal.
"Bay" panggil Kalica pelan.
Iqbaal langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum senang.
"Maafin gue ya Ca"
"Engga bay, gue yang minta maaf. Maafin gue bandel"
Lalu Iqbaal mengelus pelan rambut Kalica dan Kalica pun tersenyum bahagia. Ia sangat senang memiliki Iqbaal, walau hanya sahabat.
"Ca gue suapin makan ya?"
Kalica mengangguk. Iqbaal pun mulai menyuapi Kalica makan hingga habis. Setelah selesai dengan urusan makannya, Kalica memilih untuk tidur karena ia masih merasa sedikit pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibayica
Teen FictionGatau yaaa bakal kyak gini terus sampe kapan. Gue capek sebenernya mendem perasaan gue sendiri. Tapi gue juga gamau dia jauhin gue. Satu sisi, gue merasa beruntung jadi sahabat dia:) Zanetha Kalica Valley (Proses Revisi ya sayang!)