Ibayica

34

"Ah shittt!!!"

Iqbaal berteriak frustasi karena tak satupun anggota keluarganya yang mengangkat teleponnya. Iqbaal dan Vanesha baru saja tiba di Bandung. Tetapi mereka tidak tahu, harus kemana lagi.

"Sabar, baal. Coba aku chat teteh yaa" ucap Vanesha.

Vanesha pun membuka room chat nya dengan Ody, bermaksud menyuruhnya untuk mengangkat telepon darinya dengan alasan ada urusan genting perihal Iqbaal. Betapa ajaibnya, Ody langsung mengiyakan. Padahal daritadi, Iqbaal berusaha menelepon tapi tidak satupun yang diangkat.

Tut

Tut

"Hallo, Sha"

"Hallo Teteh"

"Kenapa sama Ale, sha?"

Belum sempat Vanesha menjawab, Iqbaal sudah merampas ponsel milik Vanesha. Vanesha pun hanya pasrah saja.

"Hallo teh, ini Ale"

"Ada apa, Le?"

"Teteh sekarang dimana?"

"Kan lagi di Bandung, Le"

"Bandung luas, teh"

"Kenapa emangnya?"

"Teteh dimana sekarang?!"

"Kenapa sih? Kok marah-marah"

"Ale udah tau semuanya teh. Dan dengan jahat kalian nyembunyiin semua dari Ale. Sekarang Ale tanya kalian dimana?!! Hiks"

"Tau apa sih, Le? Nyembunyiin apa"

"Teteh gausah pura-pura lagi. Ale udah tau! Cepet kasih tau dimana Ica di rawat?!"

"Istighfar, Le. Rumah sakit Mawar Asih, ruang operasi"

Tut.

Ody mematikan panggilan secara sepihak. Iqbaal langsung mencari jalan menuju Rumah sakit yang disebutkan Ody. Setelah menemukannya, Iqbaal menyuruh Vanesha segera masuk ke dalam mobil dan pergi menuju rumah sakit.

***

"Ma, Pa, Bang. Kalica bersyukur punya keluarga ini. Kalica sayang banget sama kalian. Maafin kalo selama ini Kalica udah nyusahin kalian" ucap Kalica begitu sendu.

"Kamu ngomong apaan sih. Kita sayang sama kamu, kamu gak pernah ngerepotin. Kamu pasti sembuh sayang" ucap Mama.

"Putri kecil papa kan kuat. Banyak yang nunggu kamu disini. Nanti kita jalan-jalan, seru-seruan bareng ya kalo kamu udah sembuh" ucap Papa.

Kalica tersenyum walaupun matanya berkaca-kaca. "Bang, jangan phpin Vanesha lho. Dia baik, dia udah jadi sahabat gue"

"Gue serius sama sasha. Lo tenang aja. Pikirin kesehatan lo aja"

"Ta, Din, Ge, makasih udah jadi sahabat terbaik gue. Doain gue terus ya. Gue minta maaf sama kalian atas semua kesalahan gue"

"Lo yang terbaik, Kal. We love you"

"Ayah, bunda, teteh, makasih udah sayang sama Kalica kayak keluarga sendiri. Kalica juga sayang banget sama kalian. Kalian baik-baik ya. Iqbaal juga, pastiin Iqbaal bahagia terus ya, anak ayah sama bunda yang satu itu selalu ada di hati Kalica hehehe"

Kalica hendak masuk ke dalam ruang operasi. Semua menciumnya sambil mendoakannya dalam hati. Mama dan bunda tak hentinya mengeluarkan air mata karena terlalu khawatir.