29

865 66 7
                                    

Hari yang tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini Iqbaal kembali ke Indonesia. Betapa bersemangatnya Iqbaal. Seperti biasa, ia dijemput oleh keluarganya di bandara. Rasa rindu yang semakin memuncak di dalam dirinya, membuatnya langsung mengunjungi seorang gadis yang sudah beberapa minggu hilang tanpa kabar.

Iqbaal berdiri di depan sebuah pagar yang menjulang tinggi. Rumah di hadapannya terlihat begitu sepi. Hanya terlihat satpan di dalam pos dan tukang kebun yang sedang menyirami bunga. Perlahan Iqbaal menimbulkan suatu suara untuk memanggil satpam yang ada di dalam pos itu.

Tek tek tek

Satpam itu pun keluar dari singgahsananya, berjalan menghampiri Iqbaal dengan wajah yang masih terkejut.

"Eh den Iqbaal. Kapan pulangnya den?" Tanya Satpam itu sambil membukakan pintu gerbangnya.

"Barusan aja sampe, pak. Ica nya ada, pak?" Tanya Iqbaal to the point.

"Aduh den, anu. Keluarga non Kalica lagi keluar kota" jawab Satpam itu ragu-ragu.

"Kalau boleh tau kemana ya, Pak? Apa udah lama perginya?"

"Wah saya kurang tau, den. Perginya udah lama den, beberapa minggu yang lalu. Tapi kadang bapak sama den Kairo pulang terus langsung pergi lagi. Ibu sama non Kalica ga pernah pulang"

"Yaudah, pak. Makasih ya pak. Kalo ada yang pulang tolong bilang saya kesini, mau ketemu mereka"

"Siap den"

"Yaudah pak, saya pulang dulu"

"Hati-hati den"

Iqbaal pun pergi dari rumah itu. Kepalanya langsung berpikir untuk menanyakan hal ini pada Bunda dan Ody. Iqbaal tahu, bunda dan kakaknya sangat dekat dengan keluarga Kalica, jadi pasti mereka tahu kemana keluarga Kalica pergi.

Sesampainya di rumah, berteriak memanggil bunda dan Ody lalu menghampiri bunda yang sedang memasak bersama Ody di dapur. "Bundaaa, Teteeehh"

"Apaan sih, Le. Berisik tau!" Bentak Ody.

"Kenapa sih teriak-teriakan? Istirahat sana, emang kamu gak capek?" Tanya bunda.

"Itu nanti dulu deh bun. Ale mau tanya. Bunda sama teteh tau ga keluarga Ica pergi kemana? Ica ilang berminggu-minggu, di rumahnya pun ga ada siapa-siapa" tanya Iqbaal menggebu-gebu.

"Bunda cuma tau mereka keluar kota. Tapi bunda gatau, kota mana yang mereka maksud" ucap Bunda berbohong pada anak laki-lakinya itu.

"Kenapa semuanya bilang gitu sih? Pusing Ale, Ica ga bisa dihubungin sama sekali, Bang Kai juga"

"Sabar, Le. Mungkin mereka ada urusan yang emang privasi. Sedeket apapun kita sama mereka, mereka pasti punya privasi, Le" ucap Ody sambil mengelus punggung adiknya agar emosinya berkurang.

"Ale mau istirahat dulu" Iqbaal langsung bangkit menuju kamarnya.

"Maafin bunda, Le" ucap bunda lirih sambil memandang punggung Iqbaal. Ody memeluk bunda untuk memberi bunda kekuatan.

"Ale pasti akan tau dengan sendirinya, bun. Ale itu anak cerdas"ucap Ody.

***

Setelah kemarin Iqbaal pulang ke Indonesia dan dipusingkan dengan kehilangan Kalica, kini ia sudah harus menjalani pekerjaannya untuk mempromosikan filmnya itu bersama Vanesha dan teman-teman lainnya. Hari ini hingga lusa mereka harus mempromosikan film mereka di daerah Jabodetabek. Setelah itu mereka akan mempromosikan film mereka ke beberapa mall dan sekolah di Jabodetabek. Dilanjutkan dengan Gala Premier dan promo ke luar kota.

IbayicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang