"Iqbaaaal!!!"
"Iqbaaaal!!!"
"Baaal liat gue dong"
"Masya Allah ganteng banget Iqbaal"
"Ya Tuhan jodoh gue di depan mata"
Teriakan-teriakan kaum hawa mengisi salah satu mall di kota Bekasi ini. Mall terlihat sesak dengan penggemar Dilan. Tentu 98% dari mereka adalah kaum hawa. Sejumlah petugas keamanan diturunkan karena kondisi yang kurang kondusif. Sang pembawa acara sudah menginstruksi berkali-kali agar para pengunjung bisa tertib dan acara dapat segera dimulai.
"Kalo masih pada ga bisa tertib, Meet and Greet nya dibatalkan" teriak salah seorang petugas keamanan yang mungkin sudah murka dengan para pengunjung. Seketika kondisi menjadi hening karena takut dengan ancaman petugas keamanan itu.
"Okaay, makasih ya pak. Tuh yang tertib makanya biar ga dibubarin" ucap pembawa itu membuka Meet and Greet disana. "Aduh liat tuh mukanya udah pada ga sabar ya ketemu cast-cast Dilan. Langsung aja yuk kita panggil Vanesha Prescilla"
Vanesha berjalan memasuki panggung dengan senyumnya yang lebar. Ia tampak terlihat seperti perempuan tomboy yang cantik. Vanesha menggunakan jeans, sneaker, kaos Dilan 1990 serta bandana pink yang melekat dikepalanya dan rambutnya yang diikat menjadi satu. Pembaw acara itu memberikan satu mic pada Vanesha.
"Hallo semuanya" Vanesha menyapa para penggemar Dilan disana dan disambut ceria oleh mereka.
"Aku Vanesha Prescilla, aku berperan sebagai Milea"
Vanesha memperkenalkan dirinya, lalu menjawab beberapa pertanyaan yang diutarakan oleh sang pembawa acara. Kemudian ia diarahkan untuk berpose beberapa kali agar para penggemarnya bisa mengambil gambar dirinya. Setelah selesai, Vanesha kembali ke belakang panggung dan pembawa acara itu memanggil satu persatu cast yang datang hari ini. Tetapi lain halnya dengan Vanesha, semua cast yang dipanggil tetap diam di atas panggung hingga semuanya terpanggil.
"Udah semua yaa kayaknya nih," yang dimaksud pembawa acara itu adalah semua cast telah dipanggil untuk naik ke atas panggung.
"Dilan belomm"
"Iqbaal mana woi"
"Dilannya belom elah"
"Dilaaaannnn"
"Iqbaaal"
Teriakan itu kembali terdengar karena para penggemar itu merasa nama Iqbaal atau Dilan belum dipanggil.
"Oh iya sampe lupa ya sama Dilan. Kita panggil Iqbaal Ramadhan"
Iqbaal pun masuk dengan gagahnya. Tersenyum pada para penggemarnya yang sedang asik menghabiskan suara mereka untuk memanggil nama Iqbaal. Sejenak ia melupakan masalah hidupnya, ia tampil bahagia di depan para penggemarnya.
"Hallo" Iqbaal menyapa para penggemarnya disana.
"HALLO"
Penggemarnya menjawab dengan serentak sehingga terdengar seperti paduan suara.
"Gue Iqbaal Ramadhan, gue sebagai Dilan di film Dilan 1990"
Seperti biasa, setelah memperkenalkan dirinya, Iqbaal disuguhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya mungkin sudah bosan ia dengar dan jawab. Karena hampir di setiap tempat promosi, pertanyaannya itu sama. Iqbaaal di bawa sedikit lebih maju oleh pembawa acara itu. Mereka bertanya jawab dengan posisi berhadap-hadapan.
"Happy birthday Iqbaal, Happy Birthday Iqbaal, Happy Birthday Happy Birthday, Happy Birthday Iqbaal"
Nyanyian itu terdengar dari belakang Iqbaal. Spontan Iqbaal membalikan dirinya. Ia melihat Vanesha berjalan dengan membawa kue ditangannya beserta lilin yang bertuliskan angka 18 diatasnya. Iqbaal tersenyum menyambut Vanesha. Sedangkan para penggemarnya ada yang berteriak histeria dan ada yang ikut bernyanyi bersama Vanesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibayica
Teen FictionGatau yaaa bakal kyak gini terus sampe kapan. Gue capek sebenernya mendem perasaan gue sendiri. Tapi gue juga gamau dia jauhin gue. Satu sisi, gue merasa beruntung jadi sahabat dia:) Zanetha Kalica Valley (Proses Revisi ya sayang!)