30

955 64 7
                                    

Suasana pagi hari di kamar inap Kalica sudah ramai. Pagi ini Kalica mengeluh sakit pada tangannya yang tertancap jarum infus. Karena tidak biasanya, mama pun memanggil suster untuk memeriksanya. Suster berkata bahwa ini adalah efek pegal dari tangan Kalica yang mungkin jarang digerakan. Memang Kalica jarang menggerakkan tangan kirinya justru karena takut sakit. Tapi ternyata hal itu malah kembuat tangannya sakit sekarang.

"Sayang, kamu jangan terlalu kaku sama tangan kamu. Harus di gerakin walaupun ga sering-sering yaa" ucap Mama mengingatkan Kalica.

"Iya, ma. Maafin Kalica ya pagi-pagi udah bikin mama khawatir" jawab Kalica dengan raut wajah yang sedih.

Mama mengelus rambut Kalica dan berlanjut dengan aktivitasnya. Kairo hari ini masuk kuliah karena dipaksa oleh mama dan Kalica. Papa pun sudah berangkat kerja. Kalica bersyukur mempunyai keluarga yang begitu menyayanginya. Saat dirinya sakit semua keluarganya ada disisinya. Bahkan semua ingin tinggal di rumah sakit bersamanya, jadi seakan rumah mereka sudah pindah ke rumah sakit sekarang. Tetapi bagaimanapun Kalica juga merindukan rumahnya di Jakarta. Merindukan kamarnya yang penuh dengan fotonya dengan Iqbaal dan sahabat-sahabatnya.

"Selamat pagi kesayangan bundaa"

Bunda dan Ody tiba-tiba datang membuka pintu kamar membuat mama dan Kalica terkejut. Kalica tersenyum senang melihat kedatangan mereka. Dengan begitu, setidaknya sedikit rasa rindunya berkurang pada Iqbaal.

"Bundaaaa, teteeeh" ucap Kalica dengan suaranya yang manja sambil mengulurkan tangannya bermaksud meminta suatu pelukan. Bunda dan Ody pun memeluk Kalica bergantian.

"Kamu pulang ke hotel dulu sana. Istirahat. Malam ini kalian tidur dihotel aja. Biar aku sama Ody yang jaga Kalica disini" ucap Bunda pada mama.

"Terima kasih banyak ya" jawab Mama.

Bunda pun membantu mama membereskan kamar. Sedangkan Ody duduk di kursi yang disediakan disebelah tempat tidur Kalica.

"Teh, aku kangen Ibaay" ucap Kalica.

"Dia juga kangen kamu. Kemaren dia marah-marah soalnya gak ketemu kamu" jelas Ody.

"Coba kalo aku gak sakit ya teh. Pasti Ibaay gak marah-marah, semangat"

"Hus kamu ga boleh bilang gitu. Kamu masih kekeh gamau bilang sama Ale?"

"Iya, teh. Aku gamau nambah beban dia"

"3 hari lagi dia ulang tahun lho, Kal"

"Iyaa, teh. Sedih ya aku malah terbaring disini"

"Jangan sedih gitu. Coba hubungin dia, kan jadi semangat juga buat kamu, buat dia. Teteh tahu sebenernya kalian saling suka, saling cinta. Cuma Ale belum sadar. Kamu yang sabar ya, Kal"

"Iyaa teh. Aku juga berdoa supaya Ibaay juga punya perasaan yang sama"

"Ulang tahun Ale bakal dirayain. Kamu mau dateng?"

"Mau banget teh!! Tapi apa bisa?"

"Bisa kok. Rajin-rajin minum obat, makan yang bener, istirahat yang cukup. Ikutin apa kata dokter. Biar kamu boleh pulang dan bisa dateng ke acara ukang tahun Ale"

"Ah aku bakal berusaha teh. Aku udah kangen banget"

***

Hari ini promo sudah mulai dilakukan di beberapa mall dan sekolah. Setiap hari para cast harus mempromosikan film mereka. Lelah memang, tetapi inilah usaha untuk hasil yang memuaskan.

Kondisi kesehatan Iqbaal menurun. Dirinya terkena flu akibat kurang istirahat dan cuaca diluar yang masih tidak menentu. Vanesha selalu menemani Iqbaal dan menjaganya. Ia khawatir dengan kesehatan Iqbaal. Tetapi ada sesuatu yang berbeda yang Vanesha rasakan. Saat bersama Iqbaal, kini rasa senang itu tak mencuat lagi. Di lubuk hatinya yang paling dalam, ia merindukan sosok Kairo yang selalu membuatnya tertawa dengan tingkah-tingkah konyolnya. Betapa dirinya merindukan Kairo. Bisa saja Vanesha menghampiri Kairo di kampus, tetapi Vanesha tidak akan bisa melakukan itu. Ia akan ditahan oleh mahasiswa disana dan akan ada gosip-gosip yang muncul.

IbayicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang