"Mamaaaa Bang Kai nakaaal!!!" Teriak Kalica dari dalam kamarnya.
"Kaaal!! Lo pelit ah. Lo sembunyiin dimana? Lo semalem beli jajan banyak banget, masa mau lo bawa semua? Lo disana cuma dua hari, Kal" rengek Kairo.
"Suka-suka gue lah, bang. Itu kan gue yang beli. Udah sana lo keluar. Liat tuh, barang gue berantakan lagi" ucap Kalica masih dengan berteriak.
"Aduhh anak mama kenapa sih pada teriak-teriakan?" Tanya mama yang datang karena teriakan kedua anaknya yang menggelegar itu.
"Mamaaa. Liat tuh berantakan gara-gara bang Kai" adu Kalica pada mama.
"Kairo cuma mau minta jajannya doang dikit, ma. Kalica beli banyak banget, masa gak boleh?" Jawab Kairo membela dirinya.
"Aduh kalian ini. Kairo, kamu sudah besar. Kamu juga udah punya penghasilan sendiri dari usaha baru kamu kan? Yasudah, jangan gangguin Kalica"
"Yess mama belain gue. Hus hus sana pergi lo" ucap Kalica sambil mendorong Kairo agar keluar dari kamarnya.
"Sini mama bantuin beresin lagi" ucap mama. Mama dan Kalica pun kembali merapikan barang-barang Kalica yang berantakan.
"Kal, jangan lupa buat ke rumah sakit, ya. Kamu beneran gak sama mama aja?" Tanya mama meyakinkan.
"Iya, ma. Kalica sudah besar, ma. Kalica bisa sendiri kok. Disana juga banyak yang Kalica kenal, Kalica bisa pergi ke rumah sakit sama mereka" jelas Kalica.
"Yaudah, kamu hati-hati yaa. Jangan jauh-jauh sama Iqbaal. Kamu tau kan mama percaya sama Iqbaal?"
"Iya, ma"
"Kal, udah dijemput noh, cepetan. Barometer taxi tetep jalan tuh" teriak Kairo dari lantai 1.
"Yuk mama bantuin bawa"
Kalica dan mama pun keluar dari kamar. Dibawah sudah ada Iqbaal yang menunggu di ruang tamu.
"Sini, ma biar Iqbaal yang bawa" ucap Iqbaal mengambil alih barang Kalica yang dibawa mama.
"Yaudah ya ma, bang. Iqbaal sama Ica berangkat"
Iqbaal dan Kalica pun mencium tangan mama dan Kairo bergantian. Lalu masuk ke dalam taxi. Di taxi sudah ada Omen yang menunggu.
***
"Ca, Ica satu kamar sama Lia gapapa kan?" Tanya Iqbaal saat tiba di hotel yang akan mereka tempati.
"Oh gapapa kok. Ya kan kita sama-sama cewek" jawab Kalica.
"Iya gapapa kok. Biar lebih deket juga" ucap Vanesha menambahi.
"Yaudah. Ini id card kamar kalian. Jangan lupa nanti malam kita prescon. Jam 3 kita udah harus siap" ucap Omen mengingatkan mereka.
"Siaaap bang" jawab Kalica dan Vanesha bersamaan.
Mereka pun berpencar menuju kamar mereka masing-masing.
"Akhirnya sampe. Ngantuk banget gue" ucap Kalica.
"Sama gue juga ngantuk. Tidur dulu lah, bentar" jawab Vanesha.
"Tapi gue laper. Makan dulu lah, baru tidur. Lo mau ga, Sha?"
"Makan? Engga ah. Lo gak takut gendut Kal, abis makan tidur?"
"Lo percaya gak, kalo gue suka banget makan dan porsi makan gue tuh banyak?"
"Masa sih, Kal? Badan lo kecil gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibayica
Teen FictionGatau yaaa bakal kyak gini terus sampe kapan. Gue capek sebenernya mendem perasaan gue sendiri. Tapi gue juga gamau dia jauhin gue. Satu sisi, gue merasa beruntung jadi sahabat dia:) Zanetha Kalica Valley (Proses Revisi ya sayang!)