Tidak terasa, waktu Iqbaal di Indonesia hanya tinggal dua minggu saja. Setelah itu, ia akan pergi ke USA untuk melanjutkan sekolahnya. Kalica masih selalu sedih tentang hal itu, tetapi ia tidak pernah menunjukan kesedihannya di depan Iqbaal, hanya Kairo yang tahu.
Hubungan antara Iqbaal dan Kalica maupun Iqbaal dan Zidny semakin dekat. Iqbaal sudah mengatur jadwal untuk bersenang senang dengan pacar dan sahabatnya itu. Dan perasaan itu, semakin hari semakin tumbuh. Tetapi sang pemilik perasaan, masih tidak berani menyadari sepenuhnya.
Hari ini adalah jadwal latihan CJR di studio. Iqbaal mengajak Kalica tentunya. Untuk mengurangi rasa bosannya, Kalica membawa proyek album buatannya. Ya, Kalica memang membuat album tersebut dengan tangannya sendiri. Kalica memang anak yang sangat kreatif.
"Waduh, bikin apaan lo Kal?" tanya Aldy yang baru saja meletakan gitarnya.
"Eh dy. Kepo aja sih lo"
"Yeee, nanya doang juga"
"Hahaha ini bikin album"
"Keren amat lo bikin album tinggal gunting tempel. Kita aja bikin album susah banget"
"Ye beda album kale"
"Udah sampe mana albumnya Ca?" tanya Iqbaal tiba-tiba sambil menenteng botol air mineral.
"Tinggal nempelin hiasan doang kok bay"
Iqbaal, Aldy dan Kiki pun duduk di sofa yang ada di belakang Kalica.
"Niat banget sih lo Kal, demi Iqbaal doang" ucap Kiki dengan maksud menggoda Iqbaal.
"Ya iya cuma demi Ibay doang nih sampe begini"
"Eh iya, lo jadi dua minggu lagi berangkat?" tanya Kiki yang mengarah pada Iqbaal.
"Jadi, bang. Eh iya malemnya ada makan-makan kan kita, bareng semua. Ada Bastian juga ntar"
"Wah ada babas! Ica wajib ikut. Kangen banget sama rambut diaaa!!!" sahut Kalica tiba-tiba dengan sangat excited.
"Sama rambutnya aja? Sama Orangnya engga?" tanya Iqbaal pada Kalica.
"Kenapa nanya gitu hayo, cemburu bay?" jawab Kalica yang disertai dengan tawanya.
"Lah kepedean dia" jawab Iqbaal sambil mengatakan rambut Kalica.
"Ih Ibay! Rambut Ica kan jadi berantakan!" protes Kalica.
"Biarin aja"
"Aelah ribut aja nih, jodoh baru tau rasa deh" sahut Aldy tiba-tiba dan langsung di sambut gelak tawa dari Iqbaal dan Kalica. Tawa dengan arti kata "gak mungkinlah". Tetapi di hati mereka berkata lain.
"Gue sih amin jodoh sama dia" batin Kalica.
"Waduh kacau, kenapa bawaannya pengen ngaminin" batin Iqbaal.
*****
"Yeeyy selesai juga akhirnya" Kalica mengangkat tinggi-tinggi album foto yang baru saja ia selesaikan. Iqbaal mengambil salah satu album di tangan Kalica dan membukanya.
"Keren juga, Ca. Hebat sih Ica bikinnya" Iqbaal dibuat cukup terkagum dengan album buatan Kalica. Dua album kembar bernuansa hitam putih. Kalica mengerjakan album itu dengan sangat teliti dan kreatif, sehingga terdapat banyak ruang pada album untuk meletakan foto mereka dan album itu juga terlihat sangat indah.
"Iya dong. Dijamin cuma Ica yang bisa bikin kek gitu" ucap Ica menyombongkan dirinya sambil memasukan potongan kentang goreng ke dalam mulutnya. Kini Iqbaal dan Kalica sedang berada di salah satu kafe dekat studio CJR untuk mengisi perut mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibayica
Teen FictionGatau yaaa bakal kyak gini terus sampe kapan. Gue capek sebenernya mendem perasaan gue sendiri. Tapi gue juga gamau dia jauhin gue. Satu sisi, gue merasa beruntung jadi sahabat dia:) Zanetha Kalica Valley (Proses Revisi ya sayang!)