01:15 dering telpon bernada khusus terdengar dipendengaran nya, gadis tinggi dengan wajah tampan mempesona itu hanya berguman dan meraba kearah dimana letak smartphone nya.
Digesernya lalu ditempelkannya pada telinga dengan mata masih tertutup rapat.
"Sayang?" Panggilnya dengan suara serat.
Tak ada jawaban disebrang sana membuatnya membuka mata melihat screen hpnya.
Alisnya mengerut, kembali ia berkata dengan mata mulai terbuka.
"Sayang?" Panggilnya kembali namun masih tak ada suara disebrang sana.
"Sayang jangan buat aku khawatir" ucapnya mulai kesal.
Saat ingin kembali berucap terdengar suara isakan tangisan membuat ia menelan ludahnya dan merubah posisinya menjadi duduk.
"Sayang aku minta maaf aku gk bermaksud..." ucapnya terpotong
"Sowon..."panggil gadis disebrang sana dengan isakannya.
"Sayang..." ucap gadis tinggi bernama sowon kembali terpotong.
"Sowon aku takut!" Ucap gadis disebrang membuat sowon menegakkan duduknya.
"Hey, tenang sayang. Sekarang kamu dimana? Aku akan kesana sekarang" ucap sowon mulai pada tingkat khawatirnya.
Gadis disebrang sana semakin menangis pilu membuat sowon bangkit dari duduknya dengan rasa khawatir berlebih, setiap pacarnya merasa ketakutan atau tanpa kabar gadis bernama sowon ini terus menjerit frustasi karna khawatir dan sekarang gadisnya menelpon ditengah malam dan menangis tersedu membuatnya mondar mandir seperti setrikaan.
"Sayang pliis,,aku akan kesana" ucapnya frustasi karna gadis disebrang sana belum juga menjawab atau memberi kejelasan kenapa ia menangis.
"Jangan buat aku khawatir eunha!!!" Ucapnya kesal menutup telpon
Sowon mengambil jaket kulitnya dan kunci motor, dengan rasa khawatir berlebihan sowon mengendarai motornya dengan kecepatan maksimal.
Meski dirinya tak menyukai angin dingin dimalam hari tp mendengar gadisnya menangis membuat hatinya pilu dan merasa khawatir berlebihan semua itu ia tak pedulikan lagi.
Baru beberapa yang lalu ia dan kekasihnya salin memberi kabar namun ditengah malam kekasihnya menelpon sambil menangis, kekasih mana yang tidak khawatir jika sudah seperti ini.
Ia kini telah sampai didepan rumah gadis pujaannya, ia mengambil kunci cadangan yang ia miliki, dengan buru2 ia masuk namun sebelumnya ia kembali mengunci pintu dan berlari menuju kamar kekasihnya dan dilihatnya gadis imut itu kini sedang duduk bersandar diatas kasurnya dengan mata yang masih sembab.
Sowon benci melihat kekasihnya menangis dengan mata yang sembab dan hidung memerah menghiasi wajahnya. Hatinya teriris melihat pemandangan didepannya.
Kakinya melangkah maju dan duduk ditepi ranjang, sowon menatap wajah didepannya sambil mengelus sisa air mata dipipi gadisnya.
Gadis didepannya masih sesengukan dan dengan cepat berhambur kepelukan sowon dengan tangisannya.
Pelukannya begitu erat, sowon hanya mengelus lembut punggung kekasihnya sambil sesekali mencium bahu kekasihnya.
"Ada apa sayang? Kenapa menangis?" Tanya sowon membuat eunha semakin menangis.
Karna tak ada jawaban sowon mencoba bersabar dan menunggu kekasihnya tenang terlebih dahulu.
***
Terdengar suara ketukan jam dinding membuat sowon menatap jam dikamar kekasihnya.03:08 sudah dini hari, saat merasa kekasihnya mulai tenang dan terasa hembusan nafas teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Storie breviHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi