"Entah mengapa aku merasa pernah mengenalmu tapi tidak tahu dimana" ucapnya berkata dengan tangan masih terulur. "Aku sowon..." lanjutnya memperkenalkan diri. Eunha tertegun merasa nama itu tidak asing untuknya bahkan hatinya menghangat namun ia tidak ingat apapun. Perlahan tangannya menerima uluran tangan sowon hingga membuat sengatan yang keduanya rasakan. Sowon tersenyum bahagia entah karna gadis didepannya yang membalas senyumnya. Tangan itu masih terus berpegangan dengan mata saling menatap dan hati yang menghangat.
.
.
.Sowon memberikan satu cup es criem pada eunha, semenjak perkenalan hari itu keduanya bertukar nomor dan saling bercerita akan kesibukan mereka masing masing. Kini mereka berada pada sebuah pasar malam menikmati wahana yang terpampang nyata disana.
Sedari mereka kembali bertemu Sowon tidak bisa berhenti tersenyum seakan dunia nya penuh dengan kebahagian dan bisa dipastikan jika eunha lah menjadi alasan ia sangat bahagia.
"Terimakasih kau meluangkan waktumu bertemu dengan ku" eunha menatapnya dengan senyuman manisnya yang hukelewat manis hingga Sowon terpukau dengan mulut sedikit terbuka.
"Aku senang meluangkan waktuku bersama mu, dikeluarga ku aku hanya lah anak tunggal tidak memiliki saudara yang bisa membagi setiap perasaan atau teman untuk sekedar bercerita" gadis imut itu menatap bianglala didepannya dengan senyum yang masih bertahan disana, Sowon yang melihatnya hanya diam memahami perasaan gadis tersebut.
"Sepertinya kita sama...bedanya aku anak tunggal tapi memiliki adik tiri dari istri ayahku sekarang...aku tidak memiliki siapapun selain ayah yang hanya pulang sesekali" ungkap Sowon entah mengapa ia menceritakan kehidupan nya pada eunha. "Jika ayah pulang aku akan seharian mengelilingi kota, aku tidak menyukai ayahku semenjak ibuku meninggal dan menikah kembali dengan wanita lain" lanjut nya kini sedikit menunduk dan membayangkan kebahagiaan dimasa kecilnya.
"Eunha..." panggil Sowon dengan perlahan menatap mata indah eunha yang selalu mampu menghayutkan dirinya sedalam mungkin, mata yang terasa tidak asing untuknya. "Bagaimana aku bisa mengungkapkan kebahagian ku saat ini bersamamu?" pertanyaan Sowon membuat eunha kembali merasakan angin menerpa wajah nya, ia tidak mengingat apapun dari masa lalu nya tapi bayangan pria yang berjalan melewati dengan wajah kutub miliknya seakan ia rasakan kembali pada Sowon.
"Apa kita pernah bertemu?" bukan nya menjawab eunha kembali mengucapkan pertanyaan itu hingga keduanya terlibat adu pandang seakan dunia berjalan sangat lambat.
"Entah...jika itu terjadi mungkin aku telah jatuh cinta padamu" jawaban Sowon semakin membuatnya berada dalam satu tempat terindah yang sangat menenangkan.
"Benarkah...apa sekarang kau mengaku mencintaiku?" pertanyaan itu lolos dari mulutnya begitu saja seakan telah tersimpan sangat rapi dan mempertanyakan kembali pertanyaan yang sama, eunha bingung untuk menjelaskan nya.
Sowon tersenyum begitu lembut, tangannya terangkat mengelus rambut panjang eunha yang masih menatap nya.
"Apa yang kau tahu tentang cinta?" eunha mengerjapkan mata nya ini seperti deja vu tapi kapan ia pernah berada disituasi yang sama.
"Berpasangan...menikah dan memiliki anak" lagi lagi ia mengucapkan hal diluar logika nya, ada apa dengan nya bayangan dan ucapan itu seakan tersimpan dan berguna untuk hari ini.
"Kalau begitu ayo kita menikah" ajak Sowon membuat eunha membulatkan matanya tidak percaya.
"Kau tahu ucapan mu seakan aku pernah mengucapkan nya dan kau yang mengcopy nya tapi aku tidak ingat dengan siapa aku mengucapkan hal tersebut kurasa itu hanya imajinasi ku" Sowon terkekeh namun tidak ada yang lucu menurut eunha.