Malam semakin larut tinggal sowon, umji dan sinb yang sedang duduk dipinggir pantai mereka menikmati angin malam dengan suara ombak yang saling memburu. Ketiganya sibuk dengan pikiran masing2 sesekali mereka meminum alkohol yang entah dari mana eunseo dapatkan.
"Sejak kapan?" Tanya sinb suaranya terdengar serius tidak seperti biasanya pria itu berkata serius.
"Entahlah yang jelas sudah satu tahun yang lalu kami dekat" ucap sowon menatap lurus tanpa menatap lawan bicaranya.
"Apa yang lain tidak tahu?"tanya umji menatap wajah samping sowon yang emang diapit olehnya dan sinb.
"Belum tp akan" ucap sowon mantap meski ia merasa takut dan cemas.
"Kau tahu sendirikan resikonya?" Tanya sinb
"Yah apapun resikonya aku tak akan lari jika kalian ingin menjauhiku sekalipun" ucap sowon menatap sinb.
Sebuah tangan menyentuh bahunya, sowon mengalihkan pandangannya menatap umji.
"Kita udah bersahabat sejak smp apapun keputusan mu kita akan dukung bahkan kita akan menjadi pelindungmu" ucap umji membuat sowon terharu.
"Aku sedikit kecewa tp jika dia kebahagiaanmu kami ikut bahagia kawan" ucap sinb menambahkan. Sempurnah apapun seseorang namun tetap memiliki kekurangan itu yang sinb tangkap dari karakter sowon.
Sowon bahagia kedua sahabatnya mendukungnya meski ia tahu masih banyak yang tidak terima dengan menyimpang nya. Bahkan ada kemungkinan besar timbul berbagai masalah yang akan datang padanya bahkan kehilangan harus ia rasakan nanti, entahlah.
"Hey kalian ayo masuk ini sudah larut malam" teriak eunha membuat ketiganya meninggalkan pantai yang menjadi saksi persahabatan mereka.
"Mengapa belum tidur? Aku pikir cuma kami bertiga blm tidur" ucap sowon menatap eunha sebelumnya umji dan sinb sudah pamit lebih dahulu masuk.
"Aku melihat pintu terbuka jadi aku keluar dan melihat kalian bertiga" eunha berjalan masuk diikuti sowon dibelakangnya gadis itu akan menaiki tangga namun langkahnya terhenti.
***
Kini hari mulai menjelang siang semuanya sedang berkumpul diruang tamu dengan para laki2 bermain game dan perempuan ada yang ikut melihat dan ada yang sibuk dengan hp nya. Umji yang kini duduk disamping kiri sowon berbisik pada telinga sowon membuat gadis tinggi itu menatapnya, umji memberi syarat dengan dagunya menunjuk arah dapur."Aku ambil minum dulu" ucap sowon pada jihyo yang menyandarkan kepalanya pada bahu kanan sowon.
"Biar aku ambilkan" ucap jihyo
"Tidak usah aku bisa sendiri tunggu disini saja" tolak sowon membuat gadis itu mengiyakan.
'Ditinggal sebentar saja protektif ck' batin yerin yang menatap tingkah jihyo pada sowon.
Merasa sowon tidak kembali membuat jihyo merasa ia harus menyusul sowon saat itu juga.
"Kau mau kemana?" Tanya yerin yang melihat jihyo berdiri
"Bukan urusanmu" ucap jihyo jutek membuat yerin mengangkat bahunya acuh.
Umji dan sinb saling melempar tatapan seolah bicara lewat mata, keduanya pun berdiri namun terlambat ketika suara teriakan jihyo menggema dalam villa besar itu.
"Apa yang kalian berdua lakukan!!!" Suara teriakan bahkan menyakitkan terasa menusuk pas didasar hatinya, jihyo menatap sowon tak percaya sedangkan satu gadis lainnya kini menangis.
Semua kini berlari kearah dapur yang sebelumnya sudah ada umji dan sinb, keduanya berharap ini sowon gunakan untuk menjelaskan semuanya.
"Eunha apa yang terjadi? Jihyo mengapa kau berteriak?" Tanya eunseo menatap sahabatnya bergantian karna sudah melihat keduanya berurai air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Short StoryHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi