Love story - 22

1.1K 76 24
                                    

Jangan terlalu memuji sesuatu yang belum kamu kenali lebih dalam, jatuhnya itu sakit dan menyebalkan. Dulu aku terlalu kagum dan muji-muji wanita didepan ku ini..yang sedang fokus memimpin rapat direksi, mata tajamnya menghipnotis semua yang mengikuti rapat tapi itu tidak berlaku untukku...

Sedari tadi aku hanya mendengarkan dan memutar-mutar pulpen ditangan. Ini sudah bertahun-tahun tapi rasa tidak suka ku pada wanita ini tidak hilang bahkan yang menyebalkannya dia adalah orang kepercayaan kantor ini dan aku..ahhh meski aku anak dari pemilik perusahaan ini tapi posisi ku selalu kalah. Wanita ular ini terlalu mempunyai otak cerdas dan membuat semua orang mengaguminya..wajah cantiknya selalu jadi sorotan dan kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Oh god! Mengapa aku ditakdirkan ketemu dia setelah bertahun-tahun.

"Okey...rapat sampai disini, saya harap tidak ada kesalahan lagi kedepannya!" Suaranya membuatku menoleh kearahnya membuat keningku mengkerut saat tatapan tajamnya juga menatapku.

Errr..mengapa wanita ini terlihat begitu cantik dan menyebalkan. Lihat saja tubuh tinggi nya setara dengan model luar negeri dan sorot matanya menandakan keangkuhannya. Wanita ular ini sungguh membuatku menciut. Setelah menatapku dia keluar begitu saja...aku menghembuskan nafasku kasar karna tatapannya tadi aku malah menahan nafasku karna tidak seperti biasanya wanita itu menatapku dan itu terasa mendebarkan.

Saat ini aku memasuki toilet..aku butuh mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi kutahan..setelah itu aku mencuci tangan ku dan bercermin memperbaiki bajuku...hmmm ternyata kancing kemejaku ada yang lepas, otakku berputar mengingat wanita itu menatapku. Tak ingin mengira-ngira, aku mencari peniti disaku blazerku tapi tidak ada huh.

Aku hanya mengancing blazerku menyembunyikan kancing kemejaku yang lepas tapi itu masih terlihat, sial!.

Pintu toilet yang tiba-tiba terbuka membuatku sedikit gelagapan dengan menutupi daerah dadaku yang tidak terkancing. Mata tajam itu hanya melirikku sekilas lalu memcuci tangannya disampingku dan bodohnya aku malah memperhatikannya dari pantulan kaca. Setelah dia melap tangannya, tubuh tingginya menatap pantulan kaca membuatku ingin buru-buru kabur karna kepergok memperhatikannya. Tapi tangannya menahan lenganku dan membuat tubuhku melangkah kebelakang, bokongku sedikit sakit karna terbentur dan itu membuatku sebal menatap wanita ular dihadapanku.

"Apa?" Aku tidak bisa lagi sabar karna kelakuannya. Dia menatapku diam dan tangannya terangkat memperbaiki kemejaku..hmmm..wanita ini membuatku jantungan, tangan halusnya membuatku bergetar. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku yang mirip patung karna ulahnya...mataku tidak bisa teralihkan dari wajah cantiknya yang begitu dekat dari wajahku.

"Lain kali perhatikan penampilan mu, untung saja tidak ada yang memperhatikan nya tadi jika itu terjadi aku yakin semua mata fokus padamu dan mengabaikan rapat yang telah berjalan" aku mengedipkan mataku berkali kali, ia menatap ku sekilas bisa kulihat ada senyum tipis yang ditunjukan olehnya. Manusia ular ini sangat cantik bila dilihat dari jarak sedekat ini, pahatan wajahnya sangat sempurna dan bibir itu seolah memanggil diriku untuk selalu menatap nya.

"Apa kau mendengar ku?" pertanyaan nya membawa kesadaran ku kembali dan entah sejak kapan aku melamun karna melihatnya sedekat ini, memalukan.

Ku gigit sesaat bibir dalam ku karna memikirkan hal menjijikan. "Yah aku mendengarmu...Terimakasih atas bantuan nya" meski ragu aku mengucapkan nya karna dirinya membenarkan kemeja ku, kemana pergi nya diriku yang membenci nya.. Saat seperti ini aku malah tidak berkutip didepan nya, sialan.

Senyumnya semakin lebar kala melihat diri ku, entah apa yang ia pikirkan tentang ku hingga senyumnya sangat lebar. Ini jarang terjadi, dia adalah manusia predator bisa mematahkan hati siapapun tapi sekarang ia terlihat seperti malaikat yang tersenyum lebar dan semakin menunjukan kecantikan nya.

love story (One SHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang