Love story - 8

2.1K 112 0
                                    

Suara langkah kaki terdengar dipendengaran nya, langkah itu semakin dekat menghampirinya bahkan ia bisa merasakan wangi yang ditunggu nya sedari tadi.

Wajahnya tersenyum ketika sebuah tangan memeluknya dari arah belakang namun tak membuatnya berbalik untuk membalas pelukan hangat yang dirasakannya.

"Aku merindukanmu"suara lirih terdengar begitu indah menghantam hatinya.

"Sowon.."panggilnya sedikit terisak.

Gadis bernama sowon memutar tubuhnya saat gadis dibelakangnya semakin terisak. Dilihatnya wajah imut menggemaskan itu telah menunduk dengan tubuh bergetar.

"Lihat aku eunha" ucapnya pertama kali membuat gadis bernama eunha menatapnya dengan air mata yang terus mengalir.

"Mata indah ini tidak cocok mengeluarkan air mata"ucap sowon sambil menghapus sisa air mata pada pipi eunha.
"Mata ini hanya cocok melihat keindahan dan kebahagiaan"lanjutnya sambil mencium mata eunha bergantian.

"Dan aku harap kebahagian itu ada pada diriku" membuat eunha menganguk.

"Aku pikir eunha yang kukenal sangat kuat, dan kenapa sekarang secengeng ini hmmm? Mana eunha yang galak tp menggemaskan dimataku" ucap sowon membuat eunha malu.

Benar ia begitu cengeng dan sensitiv, bahkan semenjak gadis tinggi itu pergi meninggalkannya ia semakin menjadi cengeng dan tertutup.

"Aku menjadi cengeng saat kau meninggalkan ku dan tak ada lagi yang bisa ku ajak bertengkar" ucap eunha menggebu memukul lengan sowon. Gadis tinggi itu hanya tertawa dan langsung memeluk eunha.

"Aku sangat merindukanmu, disana aku hanya memikirkanmu dan berharap kau merasakan yang sama selama 3 tahun ini eunha" ucap sowon ikut terisak memeluk tubuh eunha yang pendek darinya.

Flashback ...

"Brengsek...sudah kukatakan jangan mengganggu ku"ucap gadis tinggi memukul laki2 seusianya.

"Wow...lihat guys yang katanya anak teladan disekolah ini ternyata seorang preman!!!" Segerombolan gadis dengan tatapan sinis datang mengejek namun gadis tinggi itu hanya tersenyum miring dan menatap satu gadis yang mengejeknya tadi.

"Kalian tidak tahu apa2, jika kalian ingin aman pergi dari sini jangan sok berkuasa disekolah ini" ucap gadis tinggi itu dengan datarnya.

"Cihh...lantas kau sendiri ini apa?" Ucapan sinis dari gadis seperti pemimpin dari segerombolan itu.

"Hah..." helaan nafas lelah dari gadis tinggi dan menatap laki2 yang dipukulnya td untuk menyuruhnya pergi. Laki2 itu menggeleng namun gadis itu menatapnya tajam sehingga mau tak mau laki2 itu pergi.

Gadis tinggi itu menatap segerombolan gadis yang menantangnya dan fokusnya hanya pada satu gadis paling depan membuat hawa yang tadinya terasa panas sedikit berangin dengan tatapan masing2 membuat sekitarnya terasa mencekam.

Sowon samakin maju mendekati eunha dengan wajah datarnya, eunha yang melihatnya seperti slow motion sedangkan gadis lainnya berasa melihat iblis kematian karna aura sowon terlihat begitu mengcekam dan terasa bulu kuduk mereka berdiri semua.

Saat semakin dekat dan menatap datar segerombolan itu ia hanya berjalan lurus dan menabrakkan tubuhnya pada gadis didepannya sehingga membuat gadis itu hampir terjungkal.

Makian dan teriakan memekik ditelinga namun tidak dengan gadis tinggi itu, wajahnya datar2 saja tanpa peduli makian dan teriakan karna baginya itu sudah biasa.

***
Ketukan pintu kamar begitu keras dari luar, gadis yang berada dalam kamar hanya menatapnya sebentar setelah tahu siapa orang lancang yang begitu keras mengetuk pintu dengan makian.

love story (One SHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang