Terdengar alunan musik jazz pada kamar seorang pria, dari seberang kamarnya pula seorang wanita berteriak agar musik yang didengar pria itu volumenya dikecilin.
Wanita itu berkali2 melempar berbagai alat make up nya pada jendela kamar sang pria.
"Sowon kecilkan suaranya, ini masih pagi kau mengganggu liburanku bermalas2 semakin bosan saat ini" teriak wanita itu tapi tak ditanggapi pria bernama sowon.
Sowon hanya tersenyum mendengar ocehan dari tetangganya itu, setiap pagi ia senang membuat wanita itu kesal.
"Eunha jangan berteriak...ini masih pagi" teriakan mama dari wanita bernama eunha.
Wanita bernama eunha hanya mengerang kesal dan mencengkram kuat pembatas kamarnya menatap kamar sowon yang terbuka.
Sowon tertawa keras karna telah membuat eunha tetangganya begitu kesal. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pada pintu kamarnya, sowon yang masih tertawa meredang tawanya dan mematikan musik playernya. Ia berjalan membuka pintu saat pintu terbuka lebar ia mengerang kesakitan dan membuatnya terjatuh kelantai kamarnya.
"Aww....masa depan ku"ucap sowon memegang selangkahannya dengan meringkuk dilantai.
"Kau tak akan punya masa depan jika terus membuat pagiku berantakan"ucap eunha yang ternyata datang memberi pelajaran pada sowon dengan menendang benda privat pria itu.
"Ahhh...ini sakit banget, kau sangat kejam eunha" geram sowon membuat eunha hanya mencibir dengan tangan berada dipinggangnya.
"Tolong aku ahhh..."sowon terus mengeluh dengan masih memegang benda privatnya.
Eunha yang masih kesal hanya menendang kaki sowon pelan lalu membantunya bangun dan membaringkannya dikasur miliknya.
"Aww...kau menendangnya terlalu keras" kesal sowon namun eunha hanya terus mencibir.
"Berhenti mengeluh atau aku tambahkan sakitnya huh!" Ucap eunha membuat sowon menggeleng.
Eunha hanya tersenyum puas, kali ini ia membuat pria itu patuh padanya.
"Aku mengantuk, jangan bangunkan aku sebelum waktunya atau aku akan membuat benda itu tak berbentuk" ucap eunha sambil menunjuk privat sowon yang dipegangnya membuat sowon kembali menganguk.
Eunha membaringkan tubuhnya pada sofa kamar sowon dan terlelap dengan cepat, sowon hanya menatapnya kesal bagaimana bisa ia terlalu lemah berhadapan dengan gadis ini.
***
Eunha terbangun dari tidurnya dilihatnya jam sudah menunjukan setengah 1 siang dan tak dilihatnya sowon dalam kamarnya.Suara tawa terdengar dari arah dapur membuat eunha melangkah menghampiri dua manusia yang sedang bersendau gurau.
"Eunha, kau sudah bangun baru saja ibu akan menyuruh sowon membangunkan mu untuk makan" ucap seorang wanita parubaya yang sedang membersihkan dapur sedang sowon hanya meliriknya sekilas dan tersenyum.
"Kau selalu telat bangun nyonya" cibir sowon membuat eunha hanya memanyungkan bibirnya membuat wanita parubaya itu hanya menggeleng.
"Sowon ajak eunha makan siang dulu sana" ucap ibu sowon membuat sowon merangkul bahu eunha .
Sowon dan eunha melangkah menjauh dari dapur, sowon menarik kursi dan mendudukkan eunha namun saat sowon ingin mengambilkan nasi eunha menahan tangan sowon dan menggeleng, sowon pun hanya menganguk dan duduk disamping eunha dan melihatnya makan begitu lahap.
"Eunha ada yang ingin kubicarakan" ucap sowon ragu
"Apa kau akan pergi lagi?" Tanya eunha ditengah kunyahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Short StoryHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi