4 tahun yang lalu ...
Aku menatap nanar ruang operasi didepan ku...air mataku tidak berhenti mengalir sedari aku datang kesini, aku takut dan tidak pernah menyangka ini akan terjadi. Suara tangisan disampingku pun membuat hatiku pilu dan ini semua adalah kesalahan ku. Yah ini salahku ahhhhh....kepalaku terasa sangat sakit.
Pov Eunha
Satu minggu sebelumnya...
Aku mengejar jin dan membuat pria itu berbalik saat tubuhnya aku tarik kebelakang. Wajahnya memerah dan tersenyum bodoh menatapku serta berbicara terus layaknya orang mabuk.
Ku hempaskan tangannya saat ingin menyentuh pipiku dan ia malah tertawa bodoh. Aku tertegun saat tangan besarnya malah menampar pipiku begitu keras, terasa perih dan menyakitkan bahkan tubuhku jatuh ketanah karna kepalaku ikut sakit akibat tamparannya.
Entah bagaimana kelanjutannya karna samar-samar aku mendengar suara ribut, kesadaranku sudah tidak ada.
Keesokan harinya aku terbangun dengan kepala yang sakit dan pipi terasa perih. Tiba-tiba suara sowon mengalihkan pandanganku... adik sepupuku ini terlihat khawatir dan aku hanya tersenyum saat ia menanyakan keadaanku.
"Apa masih sakit?" Tanya nya dengan tangan mengelus lembut pipiku, aku diam saat sentuhan kecil yang dilakukannya selalu membuatku merasa dilindungi. Ini bukan pertama kalinya...sudah 2 tahun lamanya selalu seperti ini.
Ku turunkan tangannya perlahan "kau mengikutiku?" Aku sengaja tak menjawab pertanyaannya, wajahnya menunduk seketika.
***
Sowon terlihat kesulitan memakai dasi hingga akhirnya aku melangkah maju menghampirinya untuk memperbaiki letak dasinya. Kim haeron yang bermain didekat kaki sowon malah tersenyum menggemaskan membuatku ikut berjongkok setelah selesai memasang dasi sowon..adik kecil sowon ini membuatku selalu gemas..ku kecup pipinya dengan gemas.
"Hmmm"
Aku menatap sowon yang masih berdiri dan ia menepuk pipinya dengan telunjuk. Aku tak mengerti maksudnya hingga akhirnya ia ikut jongkok dan mencium pipiku dan pipi kim haeron. Akibat ulahnya membuat sesuatu didalam sana mendebarkan.
"Waktunya sarapan...kamu harus tumbuh sehat dan kuat biar bisa melindungi orang yang kamu sayang" aku hanya mendengar nasehat itu tiap hari saat sowon menggendong adiknya kim haeron ke meja makan dan dibalas senyum menggemaskan. Aku ikut senang bahkan bahagia melihat interaksi keduanya.
Saat ini aku sedang berjalan menuju parkiran...mataku menyipit saat lagi-lagi ku temukan pria mabuk yang menamparku akan datang menghampiriku. Buru-buru juga ku langkahkan kakiku secepat mungkin dan sialnya dia lebih gesit dariku. Aku memutar mataku malas saat berhadapan dengannya.
"Apa?"
"Maaf"
Maaf katanya setelah apa yang terjadi..bahkan sakitnya belum sembuh secepat kata maaf yang terucap dari bibirnya.
"Saya maafkan.."
Sengaja aku berbicara formal karna dia hanyalah staff biasa dikantor tempat aku kerja. Aku kembali melangkahkan kakiku melewatinya dan tak lama sebuah tangan menarik pinggangku dan aku hanya tersenyum dengan kelakuan bodohnya.
Enam hari sebelumnya...
Aku sedang menata bunga ditaman belakang bersama kim haeron yang bermain tanah. Aku sudah melarangnya namun tubuh mungilnya sulit diatur hingga akhirnya aksi kejar-kejaran kami berhenti saat tubuhnya jatuh pada tanah becek...aku geli melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan hingga ku biarkan saja dia bermain sendiri dengan aku menata bunga dan kini tinggal menyiramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Short StoryHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi