Seorang gadis berlari dikeramaian, matanya terlihat sembab bahkan tetes bening terus mengalir pada pipinya.
"Eunha.." dari arah belakang seorang pria terus berteriak memanggil namanya tp tak dihiraukannya.
Gadis yang bernama eunha terus berlari bahkan beberapa pejalan kaki ditabraknya. Namun pria yang mengejarnya semakin dekat membuat eunha semakin mempercepat larinya.
Ditempat lain seorang pria menatap nanar bunga mawar ditangannya dan membuang bunga itu begitu saja pada tempat sampah. Saat ia berbalik badan tanpa sengaja seorang gadis menabrak tubuhnya sehingga membuat gadis itu hampir terjatuh namun tangannya cepat terulur menggapai tubuh gadis itu dengan tubuh merapat dan bibir hampir bersentuhan.
Matanya meneliti wajah gadis itu terlihat berantakan namun imut. Suara teriakan kembali terdengar namun detik berikutnya gadis itu dengan cepat menegakkan badannya dan tanpa sadar menarik tangan pria yang menolongnya dan berlari begitu saja.
Terlihat bingung pria itu ikut berlari tanpa tahu apa yang terjadi, dan mengapa ia harus berlari dengan gadis yang baru beberapa detik yang ditemuinya, ia pun tak tahu kenapa tubuhnya tak menolak saat tangan gadis itu menariknya.
Setelah jauh dan tak terlihat lagi eunha mengambil nafas, air matanya sudah hilang begitu saja dan terlihat keringat membasahi tubuhnya. Ia baru tersadar jika dirinya menggenggam pergelangan seseorang dan betapa terkejutnya ia melihat pria tinggi disampingnya.
Pria itu tak terlihat lelah sama sekali bahkan nafasnya begitu teratur setelah berlarian dengannya.
Pria itu menatap pergelangan tangannya membuat eunha melepaskan genggamannya.
"Maaf.." ucap eunha sambil menundukkan kepalanya karna merasa malu dan bodoh menarik seorang pria berlari bersamanya.
"Jangan lari dari masalah, bicara lebih penting agar masalah cepat selesai jika kau lari terus, tanpa kejelasan orang itu akan terus datang memohon atau meminta agar kau mendengarnya" ucap pria itu menatap eunha.
Membuat eunha menatap pria tinggi itu, pria itu terlihat tenang dan ekspresinya tak terbaca olehnya. Entah mengapa pria itu seperti tahu apa masalah yang dialaminya.
"Hah...kau tak tahu apa yang telah terjadi" ucapan eunha membuat pria itu mengangkat alisnya.
"Jika kau melihat kenyataan didepan matamu maka putuskan apa yang jadi pilihanmu namun jika kau hanya berpikir tanpa melihat kenyataan jangan mencoba memutuskan sesuatu sebelum kau membuktikannya" ucap pria itu menatap langit malam yang begitu penuh bintang.
Pria itu hanya menerawang jauh entah apa yang dipikirkannya namun eunha yang melihatnya tersimpan kesedihan diwajah pria itu dan kalimatnya membuat eunha sadar dengan kebodohannya.
"Seandainya kau melihat seorang yang kau sayang bersama dengan orang lain apa yang akan kau lakukan?" Tanya eunha menatap pria itu entah mengapa ia ingin bertanya dan mencurahkan isi hatinya.
Pria itu juga menatapnya, menatap mata indah didepannya dan saat itu juga ia tersenyum tipis.
"Jangan mengambil keputusan sebelum ada kejelasan darinya meski itu menyakitimu" jawab pria itu.
Eunha hanya diam dan merutuki kebodohannya seperti anak labil, mengapa ia tak memikirkan semua itu, ia hanya melihat tanpa tahu sebenarnya.
Ia menghela nafas dan tanpa sadar pria yang ada dihadapannya telah melangkah pergi sebelumnya pria itu hanya tersenyum tipis melihat eunha mengembungkan pipinya yang membuatnya gemas.
Sadar akan lamunannya eunha menatap kedepan namun orang yang dicarinya telah tiada. Eunha hanya tersenyum dan pergi dari tempat itu ada rasa lega yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Short StoryHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi