Sowon memutar cincin yang ada pada jari manisnya, 3 hari yang lalu ia baru saja melakukan pesta pertunangan dengan seorang gadis yang tidak dikenalnya. Semua terjadi begitu cepat saat sang kakek memaksanya dengan kasar menyeretnya kegedung dimana dilaksanakan pertunangan, tidak ada yang bisa menghentikan sang kakek yang berkuasa, semua yang hadirpun hanya menontonnya memberontak pada pengawal yang menyeretnya. Hingga akhirnya sowon mengalah dan melaksanakan kemauan sang kakek tentunya dengan syarat sowon diberi kebebasan hidup tanpa pengawal disekitarnya namun sang kakek dengan kejamnya harus menyatukan sowon dengan sang gadis untuk tinggal bersama, sowon sempat berpikir dan mau tidak mau ia pun setuju. Sowon juga semakin heran mengapa sang kakek mendesaknya dan ia sadar jika gadis atau tunangannya terlihat sama kaget mengetahui fakta jika mereka bergender yang sama yaitu perempuan.
Ditengah lamunannya suara pintu terbuka menampilkan gadis imut bermata bening yang bersinar, sowon yang beberapa detik menatapnya kini kembali melihat gedung-gedung didepannya bahkan memilih melihat padatnya jalanan dibawah sana dimalam hari. Gadis itu kini berjalan menuju sofa duduk sambil membuka sepatu berhak tinggi yang selalu membuat kakinya sakit. Ada rasa lelah diwajah imutnya hingga tubuhnya terkuai lemas disandaran sofa, sowon yang melihat gadis itu lelah kadang merasa kasihan tapi sowon tidak ingin terlalu memperlihatkan rasa pedulinya hingga ia hanya bisa membereskan barang gadis itu atau memberi perhatian kecil sudah cukup..bukan.
Didalam kamar begitu hening hanya terdengar suara ketukan pada laptop dipangkuan sowon, matanya terlihat begitu serius bahkan ia tidak menyadari jika ada mata yang menatapnya dari arah ranjang. Selang berapa jam sowon merenggangkan otot-otot tubuhnya matanya melihat arah ranjang dimana sang tunangan telah terlelap begitu damai. Sowon menyimpan laptopnya disofa, ia melangkah memperbaiki selimut untuk menutupi tubuh sang tunangan yang hanya memakai baju dalaman saja. Sedikit dibuat tertegun karna wajah didepannya begitu cantik dan menggemaskan dan tak habis pikir mengapa sang kakek memaksanya menikah diumur yang terbilang muda 23 tahun...sudahlah mungkin sang kakek menutupi kejanggalannya.
Sowon menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah damai didepannya namun siapa sangka mata bening bersinar itu terbuka sehingga sowon tak bisa lagi menghindar akibat tindakannya yang masih menyentuh rambut gadis itu disamping telinga, terjadi tatap-tatapan seolah berlomba siapa yang menjadi pemenangnya.
Meski mata saling menatap tak bisa dielak ada debaran kecil yang menyenangkan diantara keduanya, sowon menarik tangannya melangkah menuju kamar mandi seolah ia tidak melakukan apapun sebelumnya, sedangkan gadis yang masih terbaring hanya menatap tubuh sowon sampai menghilang dari pandangan matanya, tangannya menggemgang erat selimut yang menutupi tubuhnya.
***
Didalam keramaian pesta para petinggi dari kalangan rekan kerja sang kakek.. sowon hanya duduk menikmati minuman ditangannya yang sekali-sekali ia teguk dengan mata tak lepas memandang gadis yang sedari tadi mencuri pandangannya bahkan membuat degupan jantungnya seakan mau loncat, didepan sana gadis itu tertawa dengan beberapa pria parubaya dan beberapa pria yang seumuran dengannya... sowon bisa melihat berapa pasang mata nakal melihat gadisnya. Gadisnya? Bukan tapi tunangannya, sowon meneguk habis wine ditanganya disebelahnya sang kakek kadang meliriknya yang terlihat dari pandangan mata jika cucu laknatnya sedang dalam keadaan tak baik...wajah putihnya memerah, sang kakek mengikuti pandangan cucunya dan ia tersenyum mengetahui apa yang terjadi dengan cucunya.
"Ajaklah dia pulang jika kamu tidak suka melihatnya.." sowon mengernyitkan alisnya mendengar bisikan sang kakek disampingnya, ia hanya mendengus saat sang kakek menunjuk gadis itu dengan dagunya dengan senyum mengejek.
"Kau harus berterimakasih pada kakekmu ini karna memilih eunha sebagai pasangan hidupmu..." lanjutnya membuat sowon menatap kembali tunangannya yang kini berdansa dengan pria tampan yang sowon tidak kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story (One SHOOT)
Short StoryHanya cerita pendek Kim Sojung dan Jung Eunbi