sleeptight, mwah,

21.7K 2.8K 131
                                    

Gue lagi bermeditasi.

Cielah wkwkw. Gak gak, gue lagi make masker, baring di atas kasur sambil ditemenin spotify dari hp gue.

Sendirian.

Malem ini emang memutuskan kalo pengen sendiri dulu, gak ngobrol atau makan malem sama si kampret Hwang ataupun jajan dan makan lalu mengobrol bareng anaknya papa Wonpil.

Juga gak pengen menghubungi siapapun anak kadal karena gue keduluan males bcs mereka selalu membiarkan gue diculik Hyunjin.

Siyeon, Nancy, Eunbin, sama Somi udah ngedesak gue buat cerita soal kemana tadi gue sama Hyunjin. Tapi gue males banget cerita.

Gue sekarang ingin bersantai sejenak, memikirkan segala hal yang telah terjadi selama hampir sebulanan ini.

Tentang kemunculan seorang Hwang Hyunjin yang merubah warna pada hidup gue. Atau mungkin mengacak hidup tenang gue dengan dipenuhi segala pesonanya?

Juga tentang gue yang nyium Seungmin lalu salting pas lagi sama dia.

Bener-bener gila.

Gue menghela nafas. Otak gue kemudian memutar kembali kejadian siang tadi pas gue lagi makan sama Hyunjin.

Bener-bener awkward dan kita jadi gak banyak bicara setelah percakapan serius di studio.

Setelah itu Hyunjin nganter gue pulang. Dan yah, cuman begitu doang, intinya canggung banget.

Gue gak tau apa lagi yang bakal terjadi setelah ini.

Gue juga gak tahu apakah Hyunjin menganggap gue telah membuka hati dan jalan buat dia atau gimana.

Pokoknya, yang ingin gue lakukan sekarang adalah, ngelakuin apa yang ingin gue lakuin.

Gue gak mau munafik lagi.

Dan gue juga mau menjalani dan menikmati aja tentang apa yang telah terjadi sekarang.

Walaupun gue juga sangat khawatir tentang masa depan.

Gue merasa sedih pada Mama, tapi yaa gimana, gue juga gak bisa jauh dari Hyunjin, gue sayang Hyunjin.

Maaf, ma.

Mata gue yang tadinya terpejam dan hampir ketiduran kembali terbuka pas musik di hp gue berganti jadi dering telepon.

Panjang umur, Hyunjin video call gue.

Gue menggeser tombol hijau di layar hp, kemudian memposisikan diri gue didepan kamera.

"JANC----!! NANAAAAA!!! GUA KAGEEEEEET!!!" Teriak Hyunjin setelahnya.

Gue ngakak parah, bahkan bikin masker berwarna hijau di wajah gue jadi pecah.

Wkwkwkw sialan, kocak parah ekspresi Hyunjin pas kaget mendapati gue yang menampakkan wajah penuh dengan masker alpukat ini.

"Wkwkwkwkw bentar-bentar," gue beranjak dari kasur, berjalan menuju meja rias trus ngecek masker gue.

"Elu kan, jadi pecah nih," kata gue lalu, masih ngakak.

"Lo ngapain pake begituan malem-malem!!!!!" protes Hyunjin dengan wajah sebelnya.

Gue menaruh hp di meja, masih berusaha menghentikan tawa gue.

"Bentar yaa, gue cuci muka dulu," pamit gue, mau matiin telepon tapi Hyunjin nahan gue.

"Biar aja, gua tunggu," kata Hyunjin.

Gue ngangguk, ninggalin hp gue di meja menuju kamar mandi di sudut kamar gue.

Gak lama setelah gue membasuh wajah, gue menghampiri hp gue yang menampilkan Hyunjin lagi baca buku diatas meja belajarnya.

Gue kembali duduk ke meja rias.

"Heh, baca apaan," tegur gue sambil menepuk handuk ke wajah.

"Enggak nih, besok uh geo minat," sahut Hyunjin.

Gue ngangguk kecil , menaruh handuk gue ke pangkuan lalu membuka krim malam yang ada di meja gue.

Jadinya kaya lagi live video make up kan nih -_-

"Apa tuh?" tanya Hyunjin, nutup bukunya trus merhatiin gue.

"Apa tuh?" tanya Hyunjin, nutup bukunya trus merhatiin gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Krim malam," jawab gue seadanya.

"Biar apaan?"

"Biar tetep cantik," lagi, gue menyahut seadanya.

Hyunjin disana ngangguk, masih menatap gue. "Tapi udah cantik alami kok, mau diapa-apain tetep cantik," katanya.

"Yeu, gembel," cibir gue yang masih fokus sama produk kecantikan lainya.

"Mama belom pulang?" tanya Hyunjin kemudian, ngebawa hpnya menuju kasur lalu berbaring.

Gue menggeleng, "Belom." jawab gue. "--larut mulu kalo pulang, emang sesibuk itu ya---"

Gue buru-buru mengatupkan mulut. Sianjir, gue hampir aja keceplosan ngomong tentang mama yang kerja di kantornya Hwang.

Bukan apa-apa, cuman... gue khawatir aja tentang reaksi Hyunjin setelah tau kalo selama ini Mama cuman bawahan keluarganya.

Level kita jauh beda, dan gue gak mau kalo Hyunjin mengkhawatirkan soal ini. Biar gue aja, Hyunjin jangan.

"Kenapa Na? Tiba-tiba diem," tanya Hyunjin. Gue buru-buru menggelengkan kepala dan ketawa canggung.

"Buruan tidur deh, besok gua jemput, harus sekolah," kata Hyunjin kemudian.

"Gua berangkat sendiri," tolak gue.

"Kenapa? Enakan bareng kan?"

"Ya.. tapi kan.."

"Udah, ayo jangan tidur kepagian lu, gak sehat Naaa," kata Hyunjin gemesin.

"Iyaaaa, ini gua jalan ke kasur niiiih," jawab gue.

"Oke, sleeptight sayang, mwah," Hyunjin nyium kamera, gue nahan nafas sesaat.

"--jadi kangen cium elo deh, hehehe,"

Sialan Hyunjin, kalo gini caranya gimana gue bisa tidur coba.

Hwang • Hwang Hyunjin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang