"Na, ambilin isi spidol di TU dong?"
Gue nengok ke Chengcheng yang masang wajah tanpa dosa ke gue setelah ngomong demikian.
He. He. -_-
"Lah kenapa gua?" tanya gue sambil menunjuk diri sendiri.
"Soalnya gua mager hehehe," jawab Chengcheng sambil terkekeh, masih masang wajah tanpa dosanya yang pengen gue garuk aja tuh.
Tapi gue menghela nafas, Chengcheng gemesin, jadi gue ngalah dan menurut aja.
"Tarohin tas gue ke kursi," suruh gue sambil ngasih tas gue ke Chengcheng dan dibales cengiran lebih lebar dari dia.
Gue memutar bola mata malas, berjalan kembali ke luar kelas menuju TU.
Dan untungnya gue papasan sama si nyai Eunbin yang langsung gue gandeng aja lengannya pas dia baru mangap mau nyapa gue.
"Ikut bentar ke TU hehehe,"
"Sianjing," umpat Eunbin tapi nurut aja.
Kita baru aja mau keluar koridor menuju TU ---yang ada di samping kantor guru--- sampe langkah kita berdua terhenti gara-gara gue dipanggil sama oknum yang suaranya familiar.
Hwang Hyunjin.
"Nana!"
Eunbin yang pertama nengok, diikuti gue.
"Hng?" sahut gue setelahnya.
"Elo tanggal merah ya?" tanya Hyunjin panik.
Gue memgangkat alis bingung, hah?
Hyunjin beralih ngelepas jaket yang dia pake, trus nutupin bagian belakang rok gue dengan jaketnya. "Rok lu ada merah-merahnya,"
"WHAT!!??"
Acara ngambilin isi spidol buat si imut Chengcheng jadi berantakan.
Setelah Hyunjin mergokin rok gue kotor kena darah haid, gue segera berlari menuju toilet bareng nyai.
Untungnya kelas Ipa 3 ada jam olahraga, jadi nyai minjemin celananya buat gue.
"Trus elo gimana, bin?" tanya gue setelah keluar bilik sambil melipat rok sekolah gue yang panjangnya gak mencapai lutut ini.
"Sans, gue minjem adek kelas aja," sahut Eunbin sambil merhatiin gue, sandaran di wastafel.
"Makasih... Eung, pengen peluk, tapi takut di jambak," :(
Eunbin nyengir trus ngerangkul gue, "Ututu Nana nya Eunbin, manja amat," katanya sambil ngerangkul gue keluar dari toilet.
Yang ternyata didepan sana ada si Hwang Hyunjin, sandaran di tembok sambil merhatiin koridor.
"Jaga toilet sekarang?" tanya gue ke Hyunjin yang langsung nengok gue.
Hyunjin meneliti gue, dari atas ke bawah dan kembali ke wajah gue. "Loh? Ganti?"
"Yaiya, orang kotor," jawab gue.
"Gak minta beliin sesuatu?"
Alis gue mengkerut, hah? "Apaan?"
"Pembalut kali?"
Gue terkekeh sampe geleng-geleng, "Ada nyai, semua beres," kata gue sambil nepuk pinggang Eunbin yang masih ngerangkul gue.
"Babaaay!" kata gue kemudian trus ninggalin Hyunjin gitu aja.
"Kata Siyeon kalian makin deket? Kok elu kaya menghindar?"
"Hah? Hnggg wkwkwk, enggak menghindar ah,"
Dor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwang • Hwang Hyunjin✓
Fiksi Penggemar[ 16+ ] Park Nana itu hard to get, makanya Hyunjin suka. #2 in shortstory. [07.21] #1 in skz. #1 in hwang. #2 in hwanghyunjin. © 2O18, Hwang Baby.