gaming

22K 3.4K 351
                                    

"Jadi ini tuh kaya rumah impian gitu sejak mama papa pacaran. Mereka juga rela jadi worker holic sampe sekarang demi memenuhi impian keduanya."

Hyunjin mengangkat bahunya acuh, "Gua gak masalah sih ditinggalin mulu buat semacam perjalanan bisnis yang gak hitung berapa kali. Soalnya tiap ada waktu, mereka tuh suka gunain dengan sebaik-baiknya untuk family time kok. Yaa, walaupun seringkali gua merasa kesepian dirumah."

Gue dengan seantusias mungkin manggut-manggut denger cerita Hyunjin.

Gila, kayanya keluarga mereka itu idaman banget deh. Harmonis juga.

Gue jadi sedikit iri, kenapa beda banget sama gue yang berantakan ini.

Tapi gue menghela nafas, tetap tersenyum dan seneng banget ngedenger cerita Hyunjin tentang keluarganya.

"Mau minum apa?" tanya Hyunjin akhirnya, udah kaya pelayan bar malam.

Mana salah satu pantry dapurnya emang di desain kaya bar lagi. Dengan cahaya redup, dan deretan minuman alkohol yang tersusun rapih di rak. Gue gak mau tau apa aja yang ada disitu.

"Gak usah aneh-aneh, sini," omel gue di pantry dapur satunya, dapur beneran.

Hyunjin yang disana ngakak, akhirnya nyamperin gue.

"Mau minum apa, kok?" ulangnya bertanya.

"Serah deh, tapi jangan minuman-minuman yang disana. Bisa-bisa gua teler trus bangun-bangun udah sekamar sama elu," celoteh gue asal.

Hyunjin malah ngakak lagi. "Wow ide bagus," katanya.

Ide bagus pala bapak lu ha? ^____^

"Hyunjin!" keluh gue masang wajah males.

Hyunjin terkekeh, nganggukin kepalanya dan jalan ke kulkas.

"Okay, jus alpukat atau buavita jambu biji?" tanya Hyunjin pas udah buka kulkasnya, melongokkan dirinya kedalam.

Gue ngintip di belakang Hyunjin, ngeliatin isi rak minuman yang penuh dengan botol-botol minuman beraneka macam. Minuman masuk akal, gak kaya yang disana.

"Air dingin? Soda?" tanya gue. Pengennya sih itu.

"Itu ada," Hyunjin menoleh kearah dua benda yang agak jauh di kanannya, diikuti gue pula.

Hyunjin menunjukkan dispenser air panas-dingin-biasa dengan kulkas kecil di bwahnya dan sebuah mesin soda besar disampingnya.

Wow yang bener aja??? Seru banget!

"Tapi gak boleh, kita harus minum yang sehat-sehat." tegas Hyunjin, balik ke kulkasnya.

Gue mendengus, akhirnya menurut saja, menjatuhkan ke salah satu pilihan. "Buavita,"

Hyunjin mengangguk, ngeluarin satu kotak besar minuman berperisa jambu itu.

Dan beberapa bungkus snack cokelat.

Yuppy gummy bear.

Roti kemasan.

Cokelat batangan.

Hyunjin menutup kulkasnya, beralih ke lemari atas di dapurnya.

Mengeluarkan beberapa bungkus chiki beraneka merk.

3 kaleng keripik kentang pringles.

Dan jajanan micin lainnya.

Yang terakhir buka lemari gelas, naruh dua gelas kaca diatas meja pantry, disamping jajanan-jajanan tadi.

"Heh, lo mau jualan?" sindir gue. Masalahnya nih banyak banget. Mubazir sekali walaupun gue yakin bakal habisin dalam sehari doang.

Hyunjin malah terkekeh, ngebawa beberapa bungkus chiki dan gelasnya.

"Anggep rumah sendiri," katanya sebelum ninggalin gue kembali ke ruang tv.

Gue mendengus, ngambilin jajanan yang tertinggal dan nyamperin Hyunjin.

Setelahnya gue ke toilet sebentar, mau nyisir rambut sama buang air kecil.

Pas balik pun Hyunjin udah anteng duduk di karpet sambil ngutak-atik stik ps nya.

"Sini," ajak Hyunjin.

Gue menghampirinya, duduk disamping Hyunjin.

"Lah," keluh Hyunjin, gue nengok.

"Apaan?"

"Sini," Hyunjin nepuk-nepuk celah diantara dua pahanya.

MAKSUDNYA APAAA????

"Ngapain goblok?" sungut gue gak main-main.

"Duduk sini aja gak papa, janji gak ngapa-ngapain kok."

Hyunjin sekali lagi nepukin tempat didepannya. Gue bersikeras gelengin kepala, nolak, gak mau.

Gila aja si Hyunjin.

Bisa-bisa ambyar lah!!

Dan Hyunjin dengan santainya malah naroh stik ps disampingnya.

NGANGKAT TUBUH GUE! dibawa ke tempat yang dia inginkan sedari tadi. Di dalam pelukannya, diantara kedua kakinya yang kini menekuk disamping tubuh gue.

"Diem, cuman pengen peluk aja, gak lebih kok," katanya sambil ngambil stiknya lagi.

Sialnya menuntun tangan gue buat memegang stik ps nya dia, dengan tangannya yang ada diatas tangan gue.

Gue cuman bisa mematung. Membeku. Tegang. Gak tau mau gimana.

Tubuh gue serasa panas dingin, merinding. Gue ambyar.

Dan dengan kurang ajarnya Hyunjin majuin wajahnya, berbisik tepat di telinga gue. "Gak usah takut, dirumah gak ada siapa-siapa lagi kok,"

Blush.

Pipi gue memanas rasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi gue memanas rasanya.

Kurang ajar Hwang Hyunjin.

Hwang • Hwang Hyunjin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang