kekuasaan [1]

15.4K 2.4K 99
                                    

Cewek berambut merah itu ngehela nafas kesel.

Didepan matanya, ada si pujaan hati, Hwang Hyunjin, lagi nyium rambut cewek yang jauh lebih pendek darinya.

Kesel? Oh ya jelas.

Victoria sekesel itu, tapi dia mencoba buat menghela nafas dan nahan amarahnya yang gampang meledak.

Di matanya, Hyunjin emang keliatan sesayang itu sama Nana. Victoria gak suka.

Tunggu aja ntar kalo Nana beneran bikin Hyunjin kecewa, Victoria bakal jadi orang yang pertama ngejambak rambut Nana lagi.

Setelah Hyunjin pergi, Victoria ---atau yang biasa dipanggil Vicky--- ini menghampiri Nana.

Anak rambut diluar gelungan rambutnya ikut menari seiring langkah Victoria yang makin mendekat ke Nana. Dan langsung aja, ketika dia duduk disamping Nana, Nana nengok kearahnya.

Dalem hati, Victoria senyum puas. Nana pasti mengagumi kecantikannya hari ini.

Pengen banget rasanya Victoria teriak, "Jangan diliat mulu! Mahal nih perawatannya!!"

Dan akhirnya setelah mengamati Victoria sejenak, Nana membuka mulutnya buat bicara.

"Mau ngobrol?"

Victoria mendesis, "Sok lugu," katanya ketus.

"Gua tuh ga suka sama lo, Na. Dan lo tau itu. Jangan coba baikin gua lagi,"

Nana ngangguk. Pasrah aja apa yang mau dikata Victoria.

Hening sebentar. Nana gak bakal nyoba ngajak Victoria ngobrol duluan lagi. Dan Victoria sendiri malah berpikir apa yang mau dia katakan ke Nana.

"Gua tuh suka sama Hyunjin sejak smp, juga sama Seungmin sejak masuk SMA. Pesona dua-duanya tuh gak main-main, apalagi mereka juga temenan baik," kata Victoria. Dirinya sendiri heran kenapa malah berakhir ngomong gini ke Nana.

Tapi hatinya pengen terus lanjut ngomong.

"Dan lo, dengan mudahnya narik mereka semua ke dunia lo. Awalnya gua, ah.. gua cuman mau natap mereka dari jauh, gua cuman mau ngagumin mereka aja," Victoria terus ngomong, sambil menatap kosong dinding disebrangnya.

Sesangkan Nana diem aja, natap Victoria sambil ngedenger cewek itu cerita.

"Tapi lo bikin semuanya rumit,"

Nana kaget ketika Victoria tiba-tiba nengok dan natap Nana tajam. Nafasnya juga memburu, ekspresinya nunjukin kalo dia siap ngejambak Nana kapanpun.

"Lo narik perhatian Seungmin, lo juga narik perhatian Hyunjin yang awalnya gua lumayan deket karena kita temen smp.

"--dan lo. Juga penyebab Hyunjin sama Seungmin yang dulunya akrab jadi pecah gini. Sejak Hyunjin kenal lo, gua sadar kalo hubungan pertemanan Seungmin-Hyunjin gak lagi baik."

Nana nelen ludahnya. Victoria nunjuk-nunjuk wajah Nana sambil berapi-api.

"Lo penyebab semuanya, maka dari itu gua benci lo. Banget. Awalnya kita emang temen, tapi gua langsung muak sama lo."

"--jangan kira gua gak tau lo juga deket banyak cowok di kelas, anak ips, sampai kakel sekalipun. Gua jijik sama lo, Na, gua benci! Berhenti nyakitin Hyunjin gua lagi!"

Victoria tersenyum miring. "Dan liat aja, kekuasaan gua lebih tinggi dari lo. Gua bisa bikin lo angkat kaki sekarang juga dari sekolah ini,"

Setelah ngomong demikian, pintu ruang bk kebuka. Menampilkan mama Park dengan pak kepala sekolah yang keluar dari sana.

Nana nengok ke Victoria sekilas, cewek itu tersenyum puas.




















"Gimana tadi hasilnya, ma?" tanya Nana yang pake seatbelt.

Mama cuman senyum tipis, nyalain mesin mobil dan mulai ngendarain mobil keluar dari area sekolah.

"Ma?" tegur Nana soalnya Mama gak nyahut.

"Kamu masih laper?"

"Enggak ma, aku cuman mau tau tadi gimana hasilnya," desak Nana.

"Drive thru mcd mau?"

"Mama!" seru Nana.

Mama nengok Nana sekilas trus senyum tipis. Tangannya terulur buat ngelus rambut panjang Nana yang tergerai cantik.

"Kamu gak mau semir rambut? Ntar mama kasih uang buat ganti warna lagi ke salon ya?"

"Mama..." Nana tau, pasti ada yang gak beres kalo mamanya gak nyahut dan malah ngalihin topik pembicaraan secara terang-terangan gini.

Nana khawatir banget kalo Victoria beneran bikin dirinya dikeluarin dari sekolah. Dan itu, bakal bikin hati mama bener-bener sakit.

"Kamu suruh tinggal dirumah, tiga hari," jelas Mama.

Nana ngegenggam sebelah tangan mama, "Tapi kenapa? Aku beneran gak salah, ma. Aku korban disini,"

"Mamanya Nancy sama Siyeon yang gak terima." Mama ngehela nafas. "--yah, selagi gak dikeluarin dari sekolah, Mama setuju aja pas pak Jonghyun nyuruh kamu istirahat dulu dirumah,"

"Mama gak diancem, kan?"

Mama ngegeleng, "Pak Jonghyun baik. Malah katanya ini keputusan yang baik, sambil ngehindarin kamu yang mungkin bisa trauma sama kejadian-kejadian itu. Kamu butuh istirahat, ya kan?"

Nana ngangguk, tapi sebutir airmata keluar diri matanya. Disusul airmata lain yang makin deras.

"Maapin Nana, ma. Nana nakal," kata Nana parau, nunduk buat nempelin tangan mama ke dahinya.

"Uuu anak mama nangis." hibur mama.

"--ga papa, kamu mirip papa pas SMA dulu, pernah di skors gara-gara salah paham doang," mama Park ketawa. Nana makin nangis.

Lagi, mama nginget soal kebiasaan papa. Nana tau itu bikin Mama sakit, tapi justru Nana yang bikin mama kembali inget semua kenangan ini.

Nana merasa bersalah. Banget.

"By the way, mama mau ngobrol sama Hyunjin juga. Kapan dia mau kerumah?"

"Mama..?"

"Dia yang bikin anaknya kepsek patah hati sampe ngelampiasin ke kamu, kan?"

"Enggak ma!"

"Kamu pacaran sama Hyunjin di belakang mama ya?"

Oh shit.

Hwang • Hwang Hyunjin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang