CHAPTER 5: TEMAN BARU(?)

2.3K 167 13
                                    

Aku asyik memandang langit-langit kereta dengan menjadikan tangan sebagai bantal. Tak lama setelahnya kereta ini bergerak. Aku melirik bangku di sampingku. Kosong.

Sebenarnya anak ini berniat sekolah atau tidak sih?’  Batinku.

Walau aku masuk Academy karena dipaksa, paling tidak aku tertinggal kereta. Ya, lebih karena aku tidak ingin berurusan dengan Mama karena terlambat.

Aku memejamkan mata dengan tangan yang tesilang di belakang kepala.

“ Hosh... Hosh.. Huh... Fiuh... Untung aku tidak terlambat.” Ucap seseorang yang aku yakini adalah perempuan.

Aku membuka mata dan benar saja, di sampingku berdiri seorang perempuan dengan rambut Raven panjang dengan manik merah lembut sedang terengah-engah sembari menyeka keringat yang jatuh di pelipisnya.

‘Tidak terlambat? Kau nyaris tertinggal kereta, bodoh! Aishh.. anak ini...’ ucapku dalam hati.

Aku hanya berharap dia bukan Mind Reader. Semoga saja. Tapi sepertinya memang bukan. Buktinya dia santai saja menyusun koper.

Aku tidak mengubah posisiku sama sekali dan kembali memejamkan mataku seolah tak ada orang di sisiku. Dengan kata lain aku mengabaikan gadis ini.

Jika disini ada Yaoru, dia akan berujar, ‘ jangan bawa sifat menyebalkanmu itu kemari ,Yuzuru..’  Tapi untungnya dia tidak disini. Kurasa.

Beberapa menit setelah kedatangan gadis ini dengan tiba-tiba, akhirnya dia angkat bicara.

“ Ng.. hm.. hai.” Sapa gadis itu ragu-ragu.

“ Hai.” Jawabku datar.

Aku membuka mataku dan memandang langit-langit kereta. Berfikir--setelah kejadian itu, ini hari pertama aku berkenalan dengan orang baru.

“ Hmm.. namaku Hideaki Asami. Salam kenal.” Ucap gadis raven itu. Dia sepertinya ingin berkenalan denganku. Teringat pesan Mama mengenai teman, aku mengubah posisiku lebih baik.

“ Aku Keizaki Yuzuru.” Jawabku datar. Keterlaluan? Masa bodo! Beginilah aku. Aku belum bisa seperti anak-anak lainnya.

“ Ah, jadi kau putri keluarga Keiza yang misterius itu? Sungguh suatu kehormatan bisa duduk disamping Anda.'' Ucap Asami antusias.

Apa?! Misterius?! Baru kali ini ada orang yang mengatai aku misterius. Apa dasarnya coba? Kalau dingin dan dan bersikap datar, itu akan lebih masuk akal.

Demi mendengar kata itu, manik safirku membola sempurna. Memangnya aku bagaimana? Sampai-sampai dia bilang aku misterius. Aku memandang intens Asami.

“Apa maksudmu?” Tanyaku dingin.

“ Maaf Nona, aku tidak bermaksud menyinggung Anda. Tapi Anda terlalu misterius.'' Jelas Asami sedikit gentar. Aku memiringkan kepala. Bingung.

''Anda sangat jarang hadir dalam pertemuan Lima Kerajaan para Pilar Utama ataupun pertemuan lainnya, Nona. Seolah Anda disembunyikan.'' Jelasnya lebih baik.

Aku be-roh pelan. Bukankah aku memang disembunyikan? Tepatnya kekuatanku yang disembunyikan.

''Mungkin hanya aku yang berpikiran bahwa Anda misterius. Sementara yang lainnya akan berpikiran bahwa anda sombong Nona.'' Asami menghela nafas pelan. Wajahnya kini sedikit bersemangat.

''Dan, hmm... aku selalu ingin menjadi temanmu, Nona. Aku sangat mengagumimu. Entahlah, aku tak tahu kerena apa, tapi setiap melihatmu aku selalu merasakan kekuatan yang hebat pada dirimu.” Jelas Asami lebih baik.

KISEKI ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang