" HEI! Apa yang kalian lakukan di kamar kami, hah?" Pekik seseorang yang aku yakini adalah perempuan.
Aku yang masih sibuk membenahi buku-buku yang kubawa hanya mengabaikannya. Lagi pula, percuma saja meladeninya, sudah jelas kami yang menang. Toh ini kamar kami. Dia pasti salah lihat nomor kamar.
Aku menoleh sebentar ke sumber suara dan di depan pintu kamar kami berdiri seorang perempuan berambut biru panjang dan manik biru senada rambutnya. Aku hanya menatap perempuan itu sekilas dan kembali sibuk dengan urusanku.
Aku mengambil salah satu novel yang belum usai aku baca dan beranjak menuju ranjang. Aku biarkan Asami meladeninya seorang diri. Egois? Masa bodo!
" Maaf, tapi.. ini kamar kami." ucap Asami lembut
"Huh.. hosh.. hosh...Azayuki. Kita di kamar nomor 29, bukan 27. Kamu salah kamar. Tadi aku mau bilang kalau di kamar 27 itu ada adikku. Tapi kau malah Teleport begitu saja meninggalkanku!" Protesan jengkel terdengar dari balik daun pintu.
" Ah... hngghh... benarkah? Aduh! Aku salah kamar dong.. ano, hmm... gomen nasai... aku benar-benar minta maaf atas kekacauan ini." Ucap gadis bersurai biru itu.
"Makanya, sebelum nyerocos tak jelas, pastikan dulu apa kau memarahi hal yang tepat." Ujar Asami dengan senyuman dingin.
" Maaf... aku benar-benar menyesal." Ucap anak bernama Azayuki itu penuh penyesalan.
" Sudahlah.. tidak apa-apa kok." Jawab Asami lembut akhirnya. Aku meletakkan novel yang tengah kubaca dan duduk berjuntai di ranjang.
" Ah.. kau ini buat masalah saja." Ucap seseorang yang dari tadi berada di balik daun pintu. Dan aku kenal suara itu. Itu suara Kiara.
" Hei! Kiara!" Sapaku. Kiara yang merasa namanya terpanggil menoleh kearahku.
Manik biru dan rambut pirang sebahu tidak pernah berubah dari anak yang satu ini. Manik biru itu membola sempurna memandangku, lengkap dengan sejuta ekspresi di wajahnya yang tidak bisa ditafsirkan.
"Kyaaaaaa!!!" Pekiknya girang dengan histeria tinggi.
Ayolah, aku bukan hantu. Teriakan Kiara pasti terdengar ke kamar sebelah, mungkin kelima kamar sebelah.
" Yuzuru-chan!!" Pekiknya senang. Kiara langsung berlari menghampiriku dan langsung memelukku.
" Hei! Jangan ribut! Kau bisa membuat aku dan Asami dimarahi penghuni asrama lainnya." Ujarku ringan.
" Hehehe... suaraku tidak sekeras itu." Jawab Kiara tidak terima.
" Ya, tentu saja tidak sekeras itu, tapi lebih keras dari itu, benar'kan?" Ucapku. Kiara hanya tertawa.
Kembaran Yaoru ini anaknya cukup asik. Ya, sebelas dua belaslah dengan Yaoru.
"Oh iya, perkenalkan, aku Isaoka Kiara." Ucap Kiara pada Asami.
" Isaoka?" Tanya Asami heran.
" Ya, dia kembaran Yaoru." Jelasku. Asami bertanya-tanya dalam pikirannya kenapa nama depan mereka sama. Asami ber-oh pelan.
"Namaku Hideaki Asami. Salam kenal." Ucap Asami riang.
" Hmmm... aku minta maaf soal tadi. Namaku Azayuki Rin. Salam kenal." Ucap gadis biru itu ragu.
"Hei, sepupu kecilku, perkenalkan dirimu." Ucap Kiara.
" Berhenti menyebutku sepupu kecilmu, okey!" Seruku.
" Baiklah. Permintaan anda akan kupenuhi Nona." Ujar Kiara dengan nada mengejek.
" Diam kau!"
"Sudah, perkenalkan dirimu. Azayuki juga ingin mengenalmu." Ucap Kiara. Aku menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISEKI ACADEMY
Fantasy"Aku tidak pernah mencari masalah. Tapi masalah itu yang selalu mencariku dan sialnya, dia selalu bisa menemukanku"~~Yuzuru. ~"Hidup tak hanya untuk kekuatan dan pengetahuan" Sepatah kata dari ibuku. Benar, memang benar. Namun hidupku tak berjalan...