CHAPTER 24: PERNYATAAN PERANG

900 78 5
                                    

Kejadian di rooftop tadi tidak bisa kuprediksi sama sekali. Anak itu....! Akh!! Dia sukses membuatku terpaku? Akh!! Gara-gara terkejut aku malah teleport begitu saja dan  meninggalkannya. Huh! Sepertinya aku berhutang maaf padanya. Apa aku harus kembali dan menyusulnya? Lantas membawanya teleport ke sini bersamaan? Huh! Aku akan kehabisan tenaga dan menemuinya saat ini bukanlah ide yang bagus.

“Yuzu? Dimana Yoshio?” Tanya Yaoru yang muncul di depanku.

“Eh, itu..itu.. aku tidak tahu!!” Seruku asal karena kaget, Yaoru menanyakan Yoshio. Wajahku memanas mengingat kejadian tadi dan sepertinya wajahku memerah.

Are, kau kenapa? Wajahmu memerah Yu-chan.” Selidik Yaoru tersenyum jahil.

“U.. u.. urusai!” seruku kehabisan alasan. Dan satu lagi, kenapa pula wajahku memerah karena ini.

“Apa terjadi sesuatu di atap tadi? Apa kau dan Yoshio...”

“Apa?!” Seruan kepala sekolah sontak membuat kami semua terdiam sekaligus memotong kalimat Yaoru. Semua kepala tertoleh, ingin tahu mengapa kepala sekolah kami tiba-tiba berseru. Lagi-lagi bapak ini lupa kalau di tangannya ada microphone yang sedang menyala. Semuanya hening tiba-tiba. Bahkan rona di wajahku juga langsung sirna dan godaan dari Yaoru juga berhenti seketika.

Sadar dengan kesalahnnya, Kepala sekolah langsung mematikan microphone dan beranjak pergi dengan wajah cemas. Meninggalkan kami yang penuh tanda tanya. Sementara guru yang lain sibuk menenangkan para murid yang ingin tahu apa yang membuat kepala sekolah secemas itu.

“Ada yang tidak beres.” Ujarku serius pada Yaoru.

Dengan kekuatan teleport, aku menyusul kepala sekolah ke ruang pertemuan—mencari tahu apa yang terjadi.

“Ada yang membuka portal dimensi lagi?” Tanya Kepala sekolah bingung sekaligus tidak percaya. Wajah tuanya terlihat sangat cemas.

“Kalian berdua, sejak kapan ada di sana. Kembali ke aula sekarang juga.” Titah kepala sekolah. Aku tidak bisa diam jika ada kejadian seperti ini. Yaoru yang juga menyusulku sama penasarannya denganku.

“Dengan wewenang sebagai Putri bungsu Keiza, aku meminta hak untuk mengetahui informasi ini.” Ujarku tegas. Mama, hanya kali ini saja, aku menggunakan kuasaku untuk kepentingan pribadi yang mungkin akan membahayakan nyawaku. Maaf.

Kepala sekolah menghela napas panjang.

“Baiklah.. Lanjutkan laporanmu, Midori.” Ujar Mr. Tresh pada akhirnya.

“Sebuah portal dimensi terbuka di rooftop bagian utara. Kemungkinan itu portal penghubung antara Darkness World dengan dunia kita.” Ujar pengintai academy yang bernama Midori ini. Pria ini memakai jubah putih dengan guratan emas dan memakai topeng di sekitar matanya.

Sejak academy berhasil disusupi oleh Sekai, Para pengintai ini ditugaskan untuk memata-matai pergerakan darkness world dengan lebih baik.

“Yoshio-kun...” Lirihku.

“Apa Yoshio masih di atap?” Tanya Yaoru.

“Yoshio tadi ada di sana.” Jawabku panik.

“Apa?!” Ujar kepala sekolah kaget.

“Dicurigai ada pihak murid yang membantunya.”Tambah sang pengintai.

“Apa Onawa yang membantunya?” Celetuk salah satu Master yang ada di ruangan itu.

“Bukan. Tapi, Hotaka Ryuzaki-kun dan Isaoka Kiara-san. Mereka berdua menggunakan kekutan Yoshio-sama melalui sebuah alat sihir kegelapan. Diduga kekuatan waktunya.” Jelas pengintai itu.

KISEKI ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang