CHAPTER 19: HAMPIR SAJA AKU PERGI

1K 104 11
                                    

"Ice Princess. Jangan aktifkan kekuatan apapun. Dan berdoa semoga tidak meleset." Seru Kazuo dari sisi lain ruangan. Diantara bunyi segel yang layaknya retakan kaca, seruan lelaki bermanik emas ini terdengar jelas.

Lingkaran yang di dalamnya terdapat gambar bintang dan tulisan kuno yang tak kumengerti berpendar indah dengan cahaya ungu kelam. Andai saja aku tidak terjerat segel sialan ini, mungkin aku akan berdecak kagum memandangnya.

Namun sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memuji itu. Semakin lama, napasku semakin sesak, seakan ada tali yang tak terlihat menjeratku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Namun, nama panggilan yang diberikan es berjalan ini membuatku hilang fokus.

"Dasar bodoh! Aku juga punya nama. Dan apa kau ingin menjadikanku kelinci percobaan, hah?" Omelku tak terima dipanggil Ice Princess sekaligus dijadikan kelinci percobaan untuk kekuatannya. Namun, pada akhirnya aku pasrah. Jadi uji coba Kazuo lebih baik dari pada terbawa segel perpindahan ini.

Entah apa yang akan terjadi padaku jika terbawa segel ini ke negeri antah berantah. Kalaupun segel ini dihancurkan, entah aku masih bisa bernapas saat terlepas atau tidak. Kazuo berusaha keras mengeluarkan kekuatan sihir yang entah apa. Itu jadi semakin sulit karena dia harus tetap menahan Sekai agar tetap dalam kurungan esnya.

"Wah wah. Sepertinya kalian membuatku jadi nyamuk. Apa dia pacarmu, Oujo-sama? Ah... kau membuatku sakit hati dan kau bocah tengik,  siapa kau sebenarnya?" Tanya Sekai memandang Kazuo dengan pandangan yang mengintimidasi.

"Kau tak perlu tahu siapa aku dan kau juga tak perlu repot-repot menjelaskan siapa dirimu karena aku tidak mau tahu." Jawab Kazuo dingin dan masih berkonsentrasi dengan sihir yang akan dikeluarkannya.

Jujur saja, Kazuo tampak kepayahan. Apa aku bisa menggunakan Hakai untuk menghacurkan segel ini? Mungkin aku akan berhasil membuatnya gagal berfungsi. Hanya saja disini ada Kazuo. Apa tidak masalah aku menggunakan kekuatan lain? Akh!! Hal ini membuatku berdebat dengan diriku sendiri.

Nee, orang asing. Menurutmu aku akan membiarkanmu merebut Oujo-sama dariku?” Sekai kembali berujar meski terjerat es.

“Eh, merebut dalam artian apa nih? Kalau yang kau maksud kekasih, maaf saja, aku tidak tertarik dengan pusat perhatian sepertinya.” Jawab Kazuo cuek dan membuang muka.

“Kau pikir aku mau denganmu? Dasar Es Berjalan. Baka!!” seruku kencang di tengah sensara menanggung kekang ini. Sejenak lupa bahwa aku masih tersegel disini.

Sekai melirikku sejenak lantas kembali menatap Kazuo yang sedang berkonsentrasi untuk menghacurkan segelku.

Sekai mengepalkan tangan, mengambil ancang-ancang dan melakukan dash kedepan walau tubuhnya terselimuti balok es. Berita buruknya, dia berhasil menghancurkan es tersebut. Dia melayangkan tinju kearah Kazuo, dan sepertinya itu salah satu kekuatan kegelapannya lagi.

“Kazu!! Awas!!” seruku. Dengan konsentrasi penuh disela kekuatan yang masih tersisa, aku mengarahkan shadow power untuk melindungi Kazuo.

“Akkh!! Tubuh ini tak terlalu kuat menahan kekuatanku. Sial!” Gerutu Sekai. Duri-duri beracun baru saja menghempas perisai bayangan yang kupasang di sekeliling Kazuo.

"Oujo-sama, kau menyakitiku dengan melindunginya." Ujar Sekai sok sedih.

"Dan kau berniat menyakitiku dengan membunuhnya." Sanggahku kepayahan.

"Ah... bagaimana dengan rahasiamu Nona. Apa perlu aku beri tahu Pangeranmu ini?" Pancing Sekai. Aku sudah muak dengan ini semua.

Masa bodo dengan rahasiaku saat ini. Aku bisa mengurusnya nanti. Jika aku tidak melepaskan diri sekarang, Victoria bisa mati karena tidak sanggup menahan kekuatan kegelapan Sekai. Kazuo juga tidak akan menang dengan mudah jika sendiri dan harus melindungiku. Bagaimanapun, kekuatan Sekai tidak akan bisa maksimal karena hanya meminjam tubuh orang lain.

KISEKI ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang