Yuzuru POV
'Kau butuh aku?' Aku mendengar suara dari dalam benakku. Perlahan, kesadaranku seolah direnggut dan aku terbangun di tempat lain-- disebuah padang bunga. Aku tepat terbaring diatas padang bunga lily laba-laba merah yang dikelilingi oleh bunga bewarna putih yang sepertinya juga bunga lily laba-laba. Di tepi padang bunga lily laba-laba merah merah ini, ada seorang gadis bergaun merah darah yang berdiri tersenyum beberapa meter dariku. Rambutnya bewarna crimson begitu pula maniknya. Gaun merah yang dikenakannya tampak kontras dengan bunga putih bersih di belakangnya.
"Kau butuh bantuanku sekarang." Gadis itu berujar.
"Siapa kau?" Tanyaku beranjak duduk. Kenapa di saat genting aku malah ada di tempat seperti ini.
"Aku adalah kau, dan kau adalah aku." Jawabnya ambigu. Mana mungkin dia adalah diriku. Apa maksudnya dia bicara seperti itu?
"Jangan bicara berbelit! Aku tidak mengerti, bodoh! Keluarkan aku sekarang, teman-temanku membutuhkanku saat ini!" Kesalku
"Kita satu tubuh dua Jiwa, Yuzuru. Anggap saja aku adalah orang lain yang ada dalam dirimu, Yuzuru-sama." Ujarnya sembari mendekatiku yang ada di tengah bunga lily laba-laba merah ini.
"Hah!?" Aku menyerngit. Separuh karena kesal separuhnya lagi karena tidak mengerti. Gadis itu menarik napas panjang.
"Sebenarnya, aku adalah segel kekuatanmu yang ikut terlahir bersamamu. Aku selalu ada di alam bawah sadarmu. Saat kau mengendalikan kekuatanmu, aku juga mengendalikannya dari dalam tubuhmu." Jelasnya.
"Tapi kini, aku mulai retak karena kau sering kali lepas kendali." Tambahnya sembari memandang kedua tangannya yang tampak retak seperti kaca rusak.
"Jadi intinya, kau yang membantu agar kekuatanku tidak lepas kendali?" Jawabku, dia menganggguk.
"Kau tahu, seberapa besar masalah yang kau timbulkan saat lepas kendali dua tahun lalu? Hutan di seberang Istana lenyap karena ledakan yang kau timbulkan. Aku menyaksikan semua itu, dan betapa sulitnya aku mengatasi aliran sihir yang terus keluar dari tubuhmu." Gadis itu menepuk dahi. Entah kesal entah tak habis pikir.
"Untung saja aku bisa membuatmu tidak sadarkan diri tepat waktu, atau Istana Keiza akan lenyap karenamu." Tambahnya.
Aku menutup mulut tidak percaya. Apa separah itu yang kulakukan dua tahun lalu? Apa lagi kerusakan yang kutimbulkan?
"Saat kau lepas kendali di asrama, jika Asami tidak mengikatmu mungkin separuh bagian asrama akan meledak. Aku ikut merasa terbakar di dalam tubuhmu tiap kali kau lepas kendali, Yuzuru-sama. Karena itu, makin hari tubuhku makin rusak." Tambahnya sendu.
"Kau terlahir dengan segel ini Yuzu. Aku sudah ada sejak kau ada, berusaha menahan aliran sihirmu agar tidak lepas begitu saja. Tapi, sepertinya ini saat yang tepat untuk menghancurkan segel ini." Gadis itu kembali menjelaskan.
"Kembalikan aku ke duniaku sekarang juga! Teman-temanku dalam bahaya!" seruku kesal tak terlalu peduli pada penjelasannya meskipun aku tetap mendengarkannya. Aku tidak mengerti dengan penjelasannya. Bagaimana mungkin ada dua jiwa satu tubuh. Bagaimana mungkin aku terlahir dengan segel ini? Dan bagaimana mungkin segelku itu memiliki jiwanya sendiri? Bagaimana cara menghancurkan segel ini? Apa aku harus membunuhnya? Akhhh.... aku tidak mengerti!
Tapi aku teringat tadi Yaoru menanyakan hal itu saat kami ada di rooftop. Mungkin dia tahu sesuatu tentang hal ini.
"Sejatinya, kau masih berada diduniamu Yuzu. Hanya jiwamu yang ada disini. Alam antara kehidupan dan kematian. Inilah inti jiwamu, Yuzu." Jelasnya.
"Bunga lily laba-laba merah itu menggambarkan sisi kelam dirimu. Dan kalau kau salah langkah, kau akan terjurumus kedalam kegelapan." Tambahnya.
"Bunga lily putih dibelakang kita adalah lambang kebaikan dalam dirimu, yang menahan agar kau tidak masuk ke dalam kegelapan. Memang masih luas. Tapi jika kau salah langkah, mereka semua akan musnah." Aku hanya mendengarkan dengan saksama. Jika bunga lily laba-laba merah tempatku berdiri saat ini melambangkan kegelapan dalam diriku, apa saat ini aku sedang jatuh dalam kegelapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
KISEKI ACADEMY
Fantasy"Aku tidak pernah mencari masalah. Tapi masalah itu yang selalu mencariku dan sialnya, dia selalu bisa menemukanku"~~Yuzuru. ~"Hidup tak hanya untuk kekuatan dan pengetahuan" Sepatah kata dari ibuku. Benar, memang benar. Namun hidupku tak berjalan...