Hnghh... hari ini aku akan berangkat. Pertama kalinya aku meninggalkan Keiza dalam waktu lama. Aku akan ke Kiseki Academy.
Setelah mendengar kenyataan bahwa mama akan memasukkanku ke KsA dengan mensiasati tes fisik dan kemampuanku, aku berusaha menolak dengan segala alasan. Tapi siapapun tahu kalau Queen Hanagami selalu bisa menang. Dan ya sudahlah... lebih baik aku menurut saja.
Kemarin para maid--atas perintah mama--mengemas barang-barang yang aku perlukan. Atau bisa dibilang barang wajib di Academy nanti. Sisanya, aku yang akan mengemasnya sendiri.
Aku membawa dua koper. Satu berisi baju dan perlengkapan sekolah dan yang satunya lagi berisi komik, novel dan buku lainnya.
Pagi ini adalah hari keberangkatan kami--aku dan kakak. Entah apa yang akan menungguku di Academy nantinya. Apapun itu, aku harap bukan masalah yang akan menghadangku disana.
Sebelum berangkat mama meminta kami untuk sarapan dulu dan disinilah aku saat ini. Di meja makan bersama mama dan kakak.
" Kau tidak akan membutuhkan itu di KsA Yuzu. Masa tidak tahu sih?." Ucap kakak yang melihatku merapikan Handphone dan perlengkapannya.
" Kau juga salah Raiga karena tidak memberitahu adikmu." Sergah mama membelaku.
" Hehehe... maaf.. aku lupa. Jadi begini Yuzu, dengar baik-baik. Di KsA kita diberi fasilitas lengkap termasuk handphone yang dilengkapi navigasi. Jadi pihak sekolah bisa melacak kita jika kita hilang atau kabur. Mengingat kau sangat sering kabur di Istana, pastikan kau tidak akan kabur dari KsA, okey.'' Ucap Kak Raiga melotot padaku.
'' Kamu mendengar dengan baik'kan? Kamu'kan sedikit lemot." Tambahnya santai menjelaskan padaku. Sadar ada yang janggal dari kalimat itu, aku pun membalasnya.
" Sembarangan! Akan kubunuh kakak kalau berani mengatakan itu lagi!" Ujarku ketus.
" Memangnya kamu tega?" Ucap Kak Raiga yang memasang tampang jenaka.
" Ya tegalah!." Seruku kesal.
" Yang benar?" Kakak mendelik.
" Beneran!" Pekikku.
" Nanti kamu nggak punya kakak lagi lho." Ujar kakak berusaha memancing amarahku. Di hari keberangkatan kamipun dia masih saja mengajak bertengkar.
" Bodo Amat! Masih ada Kak Naoki!" Seruku kesal.
" Sudah-sudah. Ayo! Kita harus berangkat sekarang sebelum kalian ketinggalan kereta dan sebelum kalian membuat Istana ini layaknya kapal pecah. Kasihan para maid harus membersihkan kekacauan yang kalian buat." Ujar mama menengahi perdebatan kami.
Mama pun membawa kami keluar, menuju gerbang istana. Mama memegang koper kami dan dalam satu kedipan mata, tiga koper itu lenyap sudah dari pandangan.
" Ok. Koper kalian sudah ada di kamar masing-masing. Sekarang kita harus ke stasiun sebelum kereta berangkat." Ucap Mama dan menggandeng tangan kami.
Dalam sekejap cahaya putih menyelimuti kami dan sebuah pusaran seolah menarik kami. Kami sampai di Stasiun Kiseki Express. Stasiun kereta khusus Academy.
"Ini tiket kalian masing-masing. Jaga itu, jangan sampai hilang atau kalian mau pergi ke Academy dengan berjalan kaki. Dan kamu Yuzuru.. kamu orang baru di sana, nak. Jaga sikapmu. Jangan sampai cari masalah. Jangan suka kabur-kaburan seperti saat di Istana. Untuk informasi mengenai sekolah, Mama yakin, kepala sekolah akan menjelaskannya dan kau juga bisa bertanya pada kakakmu." Ucap mama dan mengecup keningku dan memelukku.
"Raiga, jaga adikmu. Jauhkan dia dari orang yang mencurigakan. Jauhkan dia dari bahaya dan pertarungan. Lindungi dia. Berjanjilah kau akan menjaganya. Pastikan tak ada orang lain yang tahu kekuatannya." Ucap Mama setengah berbisik seolah tak ingin didengar orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISEKI ACADEMY
Fantasy"Aku tidak pernah mencari masalah. Tapi masalah itu yang selalu mencariku dan sialnya, dia selalu bisa menemukanku"~~Yuzuru. ~"Hidup tak hanya untuk kekuatan dan pengetahuan" Sepatah kata dari ibuku. Benar, memang benar. Namun hidupku tak berjalan...