CHAPTER 9: AWAL HARI AWAL MASALAH

1.9K 152 4
                                    

Hari pertama. Hnhh... Ya.. seharusnya aku senang karena hari ini aku akan bertemu banyak orang. Tapi.. jangankan senang, niat untuk ke sekolah saja aku tidak punya. Entah kenapa, perasaanku tidak enak pagi ini. Aku harap tidak ada masalah yang aku datangkan dan semoga hari ini tidak membosankan.

Kemarin, usai makan malam, kepala sekolah KsA menyampaikan pengumuman mengenai sekolah. Mulai dari pembagian kelas, pelajaran dan semua pengumuman penting bagi siswa baru.

Usai berumpul kemarin, aku mengisi dataku dengan benar kecuali bagian kekuatan. Aku hanya mengisi Reitouko dengan pendukung Mind Reader dan Teleportation. Ya.. walau sebenarnya kepala sekolahku itu sudah tahu dengan kekuatanku ini. Tetap saja aku tidak mau mengambil resiko dengan menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya. Mama sudah mati-matian menyembunyikannya selama ini.

Memang bukan hanya kepala sekolah yang tahu mengenai kekuatanku ini, salah satu guru juga tahu. Namanya adalah Master Zinan. Dia seorang Vitch yang punya tiga elemen. Master Zinan menguasai elemen Kaze, Mizu dan Kaji. Kekuatan pendukungnya juga tergolong hebat. Master Zinan menguasai Patron power, Hakai, dan Teleportation.

Dia yang akan mengajariku setiap hari sabtu sebagai ekstra kulikuler. Huuhh... seharusnya hari sabtu adalah hari libur, tapi aku harus berlatih dengan Master itu. Melelahkan! Aku tidak bisa mengikuti ekskul yang aku suka. Tapi paling tidak ada Kak Raiga dan Kak Naoki.

Hanya saja, sabtu adalah hari ekskul satu-satunya dan aku harus latihan juga. Lalu bagaimana aku akan menjelaskan ekskulku pada teman-teman? Dan... bagaimana nilaiku? Ah.. paling juga Pak kepala sekolah akan mengaturnya dan kakak akan memberikan alasan yg harus aku jelaskan pada teman-teman yang bertanya.

Pagi ini sekolah akan dimulai. Semalam aku telah bergabung dengan akun sekolah dan daftar pelajaranku juga sudah dikirim.

Aku melirik jam di nakas. Masih pukul 04.15. Saat ini memang terlalu dini untuk pergi ke kelas. Jangankan ada orang, pintu kelaspun aku ragu sudah terbuka. Kebanyakan orang masih tidur jam segini. Lihat saja Asami, tidurnya pulas sekali. Wajah lembutnya tampak tenang di bawah cahaya lampu tidur. Hnghh... kalau begini aku tidak bisa menghidupkan lampu utama. Asami akan terganggu.

Dalam remang cahaya bulan yang menerobos jendela ditambah cahaya redup lampu tidur Asami, aku berusaha merapikan ranjangku tanpa mengganggu Asami. Usai merapikan ranjang, aku mengambil seragam hari ini dan masuk kekamar mandiku untuk bersiap.

Hmm... mungkin ini memang masih terlalu pagi, tapi tak apalah. Usai mandi dan mengenakan pakaian rapi berupa kemeja putih polos, Blazer hitam dengan bist putih di lengan, pinggang, dan di kerahnya dan rok hitam selutut dengan pita putih di bagian bawahnya. Ditambah dengan dasi hitam yang melingkar di leherku. Ini sungguh merepotkan. Aku mematut diri di depan cermin, menyisir rambut dan mengikatnya separuh dengan rapi.

"Sekarang tinggal menyusun buku yang akan dibawa." Batinku.

Aku melirik Asami yang masih bergelung dalam selimut violetnya. Aku mengambil buku-buku pelajaranku hari ini. Jadwalku hari ini adalah: jam pertama dan kedua Human World History. Aku bingung kenapa kami mempelajari pelajaran ini. Jam ketiga dan keempat Witch dan ramuan. Jam kelima, istirahat makan siang, dan pada jam keenam dan ketujuh Magic Fantasy History. Kami mulai belajar pukul 08.00 pagi dan kembali ke asrama pukul 03.00 sore. Hnghhh... memang lebih lama dari pada Home schooling di Istana.

Setelah semua keperluan sekolah hari ini siap, aku melirik jam yang ada di nakas. Sudah pukul 05.00. Anak ini akan tidur sampai kapan? Telat baru tahu rasa. Akupun mematikan lampu tidurnya dan otomatis lampu utama menyala. Aku membuka jendela kamar membiarkan udara pagi yang segar masuk menerobos jendela.

Terkadang, kebiasaanku bangun sepagi ini membosankan juga, karena semua orang masih terlelap. Kelas baru akan dimulai 3 jam lagi. Aku mulai bosan dan Asami juga tidak terganggu dengan lampu utama yang menyala. Aku mengambil handphone dan earphone. Dari pada melamun lebih baik aku mendengarkan musik.

" Kau sudah bangun Yu?" Tanya Asami mengerjap-ngerjap mengusir kantuk. Dia terbangun beberapa saat kemudian.

"Ya... begitulah.." Jawabku sembari melepas earphone dari telingaku.

"Sejak kapan?" Asami beranjak duduk.

"Pukul 04.00 pagi tadi. Hehehe..."

"Oh iya, aku mau ke rooftop. Mumpung masih pagi, rooftop pasti sepi. Aku mau lihat matahari terbit sembari menghirup udara segar." Jelasku yang diangguki Asami.

Sekarang masih pukul 05.15, pasti mentari baru terbit. Aku berjalan kearah rooftop dengan menaiki tangga dan melintasi lorong asrama kakak kelas. Aku harus menaiki tangga 4 kali dengan jumlah 10 anak tangga dimasing-masing tangga.Benar-benar melelahkan.

Akhirnya, setelah berjuang menaiki anak tangga yang lumayan banyak, aku sampai di rooftop. Aku berdiri ditepi pagar pembatas, menatap menatari pagi yang memancarkan kehangatan.

Di Keizapun aku sering ke rooftop dan menikmati mentari terbit sendirian. Paling hanya ada pengawal yang berjaga. Mama sibuk di ruang kerjanya, sementara kakak, kalau tidak di KsA, ya sibuk tidur.

Aku mengaktifkan sayapku. Sayap dari kekuatan Reitouko yang bewarna putih dan sedikit transparan. Aku harus mengontrol kekuatanku. Jika aku salah mengaktifkan sayap bisa gawat. Seantero sekolah bisa tahu. Dan hanya soal waktu, berbagai pertanyaam akan muncul di kepala rakyat Keiza.

Kekuatan Victh bisa dilihat dari warna sayapnya. Bagi pengendali seluruh elemen sepertiku bisa memilih ingin mengaktifkan sayap dari salah satu elemen saja, atau seluruh elemen. Jika mengaktifkan sayap Shizen-seluruh elemen-sayapku akan bewarna emas. Sementara, sayap Cherub yang aku punya sama sekali tidak bisa berfungsi untuk terbang, hanya untuk melindungiku. Itupun juga cuma sebelah. Sebelah kanan hanya teronggok bisu. Sayapku tidak patah, tapi mendapat serangan dari seorang pengguna Vandal Power dan ya... aku tidak mau menyebut nama pengkhianat itu.

Mentari mulai meninggi, dan.. pukul berapa sekarang? Aku lirik pergelangan tangan kananku. Oh... Aku lupa jam tanganku. Aduh... Aku merogoh sakuku berharap aku tidak melupakan handphone.

"What the...! Ya Ampun!!! Sudah pukul 07.15?! Yaaahh... aku melewatkan sarapanku. Bagaimana ini? ruang makan pasti sudah ditutup." Rutukku kocar-kacir menuju tangga.

"Hnghhhh... ya sudahlah..paling tidak sarapan tidak ada hukuman seperti makan malam. Hanya saja... hnhh.. aku harus belajar dalam keadaan lapar sampai makan siang nanti. Kemarin, baru datang dilabrak, bertemu dengan orang yang bagai es berjalan, hari ini, bangun pagi tapi malah telat sarapan... besok apa lagi???" rengekku dan mulai berjalan lemas menuruni anak tangga.

"Academy ini terlalu disiplin buatku. Mama.... aku mau pulang!!" Pekikku yang sia-sia.

Aku berjalan menuruni tangga dengan langkah lesu membayangkan pelajaran hari ini. Hari ini aku belajar sejarah dan ramuan. Itu bukan pelajaran favoritku. Oh... itu akan menguras tenaga. Dan sebagian besar sejarah yang kami pelajari sangat menyakitkan bagiku, karena keluargaku terlibat didalamnya.

KISEKI ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang