"Ayah," panggil Wendy mengetuk pintu kamar ayahnya, "Wendy sudah selesai masak bersama bibi Hera, ayo makan siang bersama," sambung Wendy kembali mengetuk pintu yang kunjung dibuka oleh Ayahnya.
"Ayah, apa Ayah didalam," lanjut Wendy yang tak kunjung mendapatkan jawaban hingga akhirnya memutuskan membuka pintu yang ternyata tidak dikunci dan melangkah masuk kedalam.
Hal pertama yang terlihat ketika Wendy masuk ialah kekosongan. Ayahnya tidak berada diatas ranjang maupun kursi santainya seperti biasa membuat Wendy membalikkan tubuhnya hendak pergi tetapi langkah kakinya terhenti ketika menangkap bayangan seseorang dari pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.
"Ayah," panggil Wendy mendekat kearah pintu. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak, tidak biasanya ayahnya diam seperti ini, "Ayah didalam,? Wendy masuk yah," tanyanya membuka pintu kamar mandi dan terkejut melihat isinya dimana ayahnya tergeletak dengan darah segar mengalir disekeliling lantai kamar mandi,
"Ayah!!" teriak Wendy akhirnya.
----
Satu persatu murid Hanlim mulai melangkah melewati gerbang sekolah. Ada yang berjalan kaki ada juga yang keluar mengunakan kendaraan masing-masing.
Yerim berdiri sendirian ditaman sekolah sambil menatap kearah gerbang utama menunggu kedatangan Jungkook yang sudah berjanji akan menjemput dirinya dan meminta hadiah yang dimaksudkan. Saeron dan Sohyun, kedua teman lamanya itu bahkan telah mengajaknya pulang bersama mereka melihat sekitaran sekolah yang sudah mulai sepi tapi malah mendapatkan penolakan halus dari Yerim yang meyakini Jungkook akan datang menjemput dirinya.
Bosan menunggu Jungkook. Yerim mulai menggerakkan tangan mengambil ponsel miliknya lalu memainkan salah satu game sambil sesekali melihat kearah gerbang sekolah dan berharap Jungkook datang.
"Yaa, punya ponsel satu pakai habis baterai segala," cemberut Yerim ketika ponselnya yang tiba-tiba saja mati total saat ia ingin memainkannya untuk membunuh rasa bosan akibat menunggu Jungkook yang tak kunjung datang.
Bukan salah Jungkook jika belum datang menjemputnya karena hari ini sekolah bubar lebih cepat tapi menjadi kesalahannya yang tidak menyimpan nomor ponsel lelaki itu dikontak miliknya agar ia bisa segera menghubungi Jungkook sekarang juga.
Yerim melirik jam tangan hadiah ulang tahun dari ayahnya dan tersenyum senang saat jarum panjang dan pendek itu bertemu diangka favorite nya, itu menandakan Jungkook sedang dalam perjalanan menuju kemari. Yerim mendesah, kembali menunggu Jungkook sampai sebuah suara yang tidak asing lagi menginterupsi dirinya berbicara,
"Yer, apa kau sedang menunggu tuan idiot itu,?" tanya Jaehyun.
Yerim mendongak, melirik sekilas Jaehyun lalu kembali membuang wajahnya, "Pergi dari hadapanku, sudah ku katakan bukan kalau aku muak dan tidak ingin melihat wajahmu lagi," Yerim mendesis marah.
Jaehyun terkekeh sinis. Bukan Jaehyun namanya jika menyerah begitu saja, "Aku tidak akan tinggal diam, Yer, jika kau tidak bisa memaafkanku dengan baik-baik maka aku masih punya cara lain agar kau memaafkanku dan mau kembali padaku," ujar Jaehyun menarik kasar pergelangan tangan Yerim.
"Yaakkk!!" teriak Yerim memberontak, "LEPASKAN AKU, BRENGSEK!!" Pekik Yerim berusaha menarik tangannya. Ia memasang ancang-ancang ingin menendang Jaehyun tapi pergerakan Jaehyun lebih cepat menghindar sebelum pada akhirnya menunduk dan mengendong Yerim dibahunya.
"Lepas!! Kau mau membawaku kemana,? Tolong..." teriak Yerim percuma karena tidak ada siapapun disana selain mereka berdua.
"Kita akan bersenang-senang, Sayang,"
Sesampainya dikelas kosong yang ada diujung lorong. Tempat yang tepat untuk menjalankan aksinya. Jaehyun menurunkan tubuh Yerim. Ia memang telah merencanakan hal ini sejak Yerim memutuskan hubungan mereka. Tidak! Jaehyun yang tidak bisa menerima hal tersebut. Memang dia telah mengkhianati Yerim dengan selingkuh bersama Lisa tapi sebetulnya Lisa hanyalah pelampiasan sebuah kebutuhan yang tidak dia dapatkan dari Yerim. Jaehyun tidak akan bisa tanpa Yerim mulai memikirkan cara agar Yerim tidak meninggalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)
Fanfiction(Tersedia dalam bentuk cetak) Order Book/E-book bisa langsung chat Whatsapp.. Apa jadinya jika seorang gadis pemberontak, gemar melanggar perintah dijodohkan dengan seorang pria dewasa, tampan, mapan dan sukses diusia muda yang selama ini selalu m...