Menjadi istri seorang pilot bukan perkara mudah atau terlihat keren seperti perkiraan banyak orang diluar sana. Banyak hal yang dialami oleh istri seperti ditinggal dalam kurun waktu tiga hari bahkan lebih. Atau lebih parah lagi ditinggalkan saat masih tidur nyenyak.
Hal itulah yang mulai dialami Yerim sejak enam bulan pernikahannya bersama Jungkook. Yerim lebih sering ditinggalkan, sangat berbeda saat mereka belum menikah dulu. Jungkook banyak menghabiskan waktu mengejar-ngejar dirinya.
Drrttt
Ponsel bermerk iPhone X itu bergetar. Foto Jungkook terpampang jelas dilayar tersebut membuat wajah Yerim berseri. Cepat-cepat ia meraih ponselnya lalu menggeser layar untuk menyambungkan video call keduanya.
"Kak," pekik Yerim begitu terhubung seraya melambaikan tangannya didepan layar yang memapangkan ketampanan suaminya berbalut baju kerjanya. Sangat, sangat gagah.
"Hai, Sayang," sapa Jungkook tersenyum dibalas kekehan kecil dari bibir Yerim.
"Baik, Kak, kakak gimana, sudah sampai di Gwangju,?" tanya Yerim. Jungkook mengangguk kecil sebelum membalas,
"Iya, sayang, ini baru sampai makanya langsung video call, kangen berat soalnya,"
"Idih, gombal," cibir Yerim.
"Tuh kan dibilangin selalu tidak percaya, ya sudah besok dan seterusnya tidak bakalan dikangenin lagi,"
"Ih, marah.." kekeh Yerim, "Yerim juga rindu, kangen, muaach," lanjut Yerim melakukan fly kiss yang malah membuat Jungkook tertawa. Istrinya itu selalu bisa menjadi moodboster nya dikala kepenatan akan jadwal penerbangan yang tak henti melanda.
Jungkook terlihat mengalihkan pandangannya sebentar dari layar. Suara seorang perempuan yang sedang berbicara mengenai penerbangan yang akan dilakukan oleh Jungkook selanjutnya tertangkap Indra pendengaran Yerim. Sejenak ia terdiam menanti perhatian Jungkook kembali padanya.
"Sayang, sudah dulu yaa, aku harus kembali bekerja," pamit Jungkook dibalas anggukan lemah Yerim. Sungguh singkat sekali waktu bicaranya dengan Jungkook,
"Bye, love you," tutup Jungkook memutuskan sambungan sepihak tanpa menunggu balasan dari Yerim lagi. Itu cukup membuat Yerim sedih.
"Love you too, My Pilot," balas Yerim pada layar hitam ponselnya.
----
"Aku masih yakin Jungkook menikahi Yerim karena paksaan dari ayah wanita itu, Bibi, kalau tidak mungkin bukan Yerim yang akan menjadi menantu keluarga Kim. Ayah wanita itu pasti merengek agar Jungkook menikahi putrinya. Aku yakin itu,"
Yerim rasanya ingin meledakkan amarahnya lagi dihadapan wanita bernama Jieun yang tak henti-hentinya membicarakan keburukan tidak berdasar tentang dirinya ditambah mertuanya yang hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan apapun terhadapnya. Ck! Apa yang kau harapkan Kim Yerim? Mertuamu itu sangat membenci dirimu jadi untuk apa dia membela orang yang jelas tidak ia sukai.
Bosan dengan suasana rumah yang seperti neraka, Yerim memutuskan untuk keluar. Ia lebih baik pergi mengunjungi Ayahnya lalu bermain bersama keponakannya yang lucu dari pada makan hati dirumah mertuanya tapi sebelum itu Yerim akan ke mall untuk membelikan keponakannya mainan.
"Yerim..." sapa seseorang menyentuh pundak Yerim dari belakang membuat wanita yang sedang sibuk memilih mainan untuk Seungyoon membalikkan tubuhnya,
"Ah benar rupanya," lanjut wanita cantik pemilik mata sipit tersenyum. Wajah cantik itu tidak asing bagi Yerim, ia pernah melihatnya tapi di mana?
"Kau lupa yaa? Aku Seulgi, aku dan suamiku pernah datang ke pernikahanmu," lanjut wanita itu membuat Yerim mengingat kembali wajah tamu undangan yang turut meramaikan pesta pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)
Fanfiction(Tersedia dalam bentuk cetak) Order Book/E-book bisa langsung chat Whatsapp.. Apa jadinya jika seorang gadis pemberontak, gemar melanggar perintah dijodohkan dengan seorang pria dewasa, tampan, mapan dan sukses diusia muda yang selama ini selalu m...