Mertua Galak

17.9K 1K 44
                                    

Yerim menahan nafasnya kala melihat kedua mertuanya duduk dimeja makan ketika dirinya akan ada turun dari kamar dan kini tengah menyantap nasi goreng buatannya. Jungkook telah pergi tiga puluh menit yang lalu begitu selesai sarapan. Yerim mendapatkan pujian dari Jungkook akan masakannya yang luar biasa enak seperti masakan restorant bahkan bibi Hyosin ikut mengiyakan hal tersebut tapi apakah hal serupa akan ia dapatkan dari mertuanya? Yerim terpejam. Ia berharap lebih.

"Jadi Yerim yang memasak semua ini,?" tanya Ny. Jeon di balas anggukan bibi Hyosin, "aku tidak percaya gadis manja itu bisa melakukan ini semua," lanjutnya meremehkan sekali lagi membuat Yerim hanya bisa menarik nafas panjang dan membuangnya kasar.

"Mah, sudahlah, menantu kita sudah berusaha, tolong hargai kerja kerasnya sedikit saja." tegur tuan Jeon.

"Aku berkata sesuai fakta, Yerim itu terlihat tidak bisa melakukan apapun," bantah Ny. Jeon.

"Fakta mu tidak berdasar sama sekali, buktinya menantumu bisa melakukan hal yang tidak kamu duga, ya kan?"

"Terserah!!"

Yerim mendengus membalikkan badan kembali kedalam kamar. Ia yang ingin mengambil minum mengurungkan niat itu karena mendengar ucapan dari mertuanya barusan.

Entah apa lagi yang harus Yerim lakukan untuk meluluhkan hati mertua yang terlanjur membenci dirinya. Ini terlalu sulit. Yerim sangat mendambakan ibu mertua yang bisa ia anggap seperti seorang ibu kandung yang sudah lama pergi. Tidak bisakah ia seberuntung kakak perempuannya, Son Seungwan yang mendapatkan kasih sayang penuh dari ibu mertuanya?

Jujur saja. Yerim sering sekali merasa iri melihat Seungwan yang begitu disayang oleh mertuanya. Kakak perempuannya begitu disayang bahkan dimanjakan saat hamil anak pertamanya. Memikirkan semua hal itu membuat kepala Yerim terasa sakit..

----

Hari demi hari berlalu hingga tak terasa sudah dua minggu lamanya Yerim tinggal dirumah keluarga Jeon. Tidak ada yang berubah. Semua masih nampak sama seperti sebelumnya. Dan yang utama adalah sang mertua yang belum menerima Yerim.

Segala hal yang Yerim lakukan selalu salah dimata Ny. Jeon. Hampir setiap hari Yerim kena semprot oleh Ny. Jeon. Apapun yang Yerim katakan tak pernah didengar. Bahkan mertuanya dengan sangat jelas membandingkan dirinya dengan Jieun. Gadis yang pernah datang makan malam bersama dirumah keluarga Jeon.

Meski begitu, Yerim sama sekali tidak pernah mengeluhkan perilaku Ny. Jeon pada suaminya. Ia menyimpan semua itu sendiri. Yerim hanya tidak mau di cap sebagai menantu tukang mengadu karna ia yakin Jungkook pasti akan menegur ibunya langsung jika pria itu tau yang sebenarnya..

"Yer, lihat dompetku, tidak?" tanya Jungkook yang lupa dimana terakhir kali meletakkan dompetnya.

Tidak ada sahutan apapun dari sang istri membuat Jungkook berhenti mencari dan membalikkan tubuh menatap Yerim yang sedang menyisir rambutnya didepan meja rias sembari melamun seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Yer," panggil Jungkook sekali lagi tak mendapat jawaban membuatnya perlahan berjalan menghampiri istrinya dan berdiri tepat dibelakang tubuh Yerim.

"Sayang..."

Jungkook mengangkat kedua tangannya menyentuh pundak Yerim berhasil mengagetkan wanita itu. Yerim mengangkat wajah menatap Jungkook melalui pantulan cermin.

"Kak, kau mengagetkanku saja,"

Jungkook terlihat tersenyum, "aku sudah memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak menyahut. Apa yang sedang kau pikirkan sebenarnya, Sayang?" Jungkook bertanya.

Yerim terdiam sejenak sebelum pada akhirnya menggeleng lemah. Ia sudah memutuskan tidak akan memberitahu apa yang ia alami selama suaminya itu pergi bekerja. Ck! Lucu sekali, ini seperti cerita anak tiri yang disiksa ibu tirinya tapi Yerim berbeda, ia hanya merasa tertekan karena sikap mertuanya.

My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang