Jungkook Side

20.1K 996 19
                                    


Sejak kecil aku telah terbiasa mendapatkan apapun yang ku inginkan, itu semua karena kedua orangtuaku tapi seiring berjalannya waktu ketika aku dewasa aku mulai mencari jati diriku. Tentang hal yang kuinginkan dan menjadi tujuan hidupku.

Semua berjalan dengan mudah. Awalnya aku bercita-cita ingin menjadi seperti ayahku, mengikuti jejaknya seperti yang diharapkan ibu juga ayahku. Aku mulai mengikuti pelatihan dengan ayahku sebagai mentor. Ayahku bahkan meminta teman karibnya bernama Kim Heechul yang sering sekali bertandang kerumah untuk ikut memberi bimbingan mengingat pria tua itu adalah komandan hebat pada masanya.

Aku menerima semua bimbingan itu dengan telaten sampai hari itu tiba dimana tujuanku berubah hanya karena sebuah cerita singkat dari paman Kim.

"Paman punya dua anak perempuan. Yang satu seumuran-mu sedang yang bungsu terpaut enam tahun. Putri sulung paman memiliki impian membangun toko kue miliknya sendiri sedang yang bungsu, cita-citanya sungguh membuatku takjub," cerita paman Kim waktu itu sembari tertawa. Membuatku penasaran tentang impian Putri bungsunya tersebut.

"Memangnya apa yang Putri bungsu paman inginkan,?" tanya Jungkook penasaran.

"Dia bilang ingin menjadi pilot agar bisa menerbangkan pesawat," kata paman Kim masih dengan tawa kecilnya.

"Alasannya?"

"sebelum meninggal istriku dulu sering berpergian keluar kota karna pekerjaannya. Kadang tidak bisa kembali pulang pada hari itu juga karena cuaca buruk, tambahan jadwal atau kehabisan tiket tapi ia selalu beralasan pada Putri bungsu kami bahwa tidak ada yang mau menerbangkan pesawat makanya ibunya tidak bisa pulang untuk menemaninya tidur. Untuk alasan itulah dia ingin menjadi seorang pilot agar tidak ada alasan lagi bagi orang yang ingin menemui keluarga mereka,"

Hanya dengan mendengarkan kisah tersebut tujuanku seratus persen berubah. Sebelumnya aku tidak tau apa tujuanku ingin menjadi tentara. Aku hanya berpikir meneruskan jejak ayah tapi kini aku jadi mengerti apa yang sebetulnya aku inginkan...


---


Lima tahun berlalu aku mulai menikmati pekerjaanku yang sekarang walau sekarang aku jarang memiliki waktu libur bahkan sering merupakan hari, tanggal juga jam bahkan parahnya aku sampai tidak tau tempat apa yang sedang ku pijaki saat itu.

Semua berjalan dengan lancar. Hari-hariku banyak dihabiskan diatas udara. Diumurku yanh sudah menginjak dua puluh empat tahun banyak yang mengatakan bahwa itu adalah waktu untukku mencari pasangan hidup agar ada yang mengurusku. Banyak wanita yang datang dan pergi dalam hidupku tapi tidak ada dari mereka yang bertahan dengan profesi yang sedang kujalani karena berpacaran dengan seorang pilot sama saja LDR. Jarang bertemu dan jarang bicara. Sempat terpikirkan olehku, mungkinkah jodohku adalah seorang pramugari mengingat hanya orang-orang seperti mereka lah yang mampu mengimbanginya akan tetapi Tuhan berkehendak lain. Ia membawa paman Kim kembali setelah tidak pernah muncul dalam kurun waktu yang begitu lama.

22 Maret 2017

Hari itu paman Kim, teman lama Papih datang ke kantorku. Ia menawarkan sesuatu yang menurutku cukup gila. Bagaimana bisa ia melamarku untuk putrinya yang jelas-jelas tidak aku kenali. Aku memang mengenal paman Kim sejak lama itu karena beliau sering sekali datang dirumah dan menghabiskan waktu bersama papih tapi itu bukan berarti dia bisa seenaknya memintaku menikahi Putri bungsunya kan?

"Paman tidak akan memaksamu, kau bisa melihat dan mengenal Putri paman lebih dahulu, selebihnya itu terserah padamu, Nak,"

"Apa yang membuat paman mempercayakan putri paman sendiri kepadaku," tanyaku penasaran dengan alasan dibalik keinginannya tersebut. Yang benar saja, banyak wanita diluar sana yang mundur karena tidak tahan pacaran denganku yang tidak pernah memiliki waktu banyak untuk mereka tapi kini paman Kim justru sebaliknya menawarkan putrinya sendiri.

My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang